Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 39
P. 30


                                    3030 BERITA BERITAINDONESIA INDONESIA, 10 Agustus 2006 , 07 Juni 2007BERITA KHASMinyak Goreng BeruTidak seperti makroekonomi yang tetapmantap, mikro ekonomiacapkali bergejolak. Belumreda badai kenaikan hargaberas, kini masyarakatdiguncang kembali olehgejolak harga minyakgoreng. Istana Presiden punturun tangan.aru setahun mengembangkanbahan bakar nabati (BBN), Indonesia terkena imbas peringatan PBB bahwa pengembanganbiofuel telah memicu kelangkaan pangan.Lonjakan harga minyak goreng di Indonesia dan Malaysia, menurut laporanPBB, hanyalah salah satu contoh dampaknegatif maraknya industri biofuel.PBB dalam laporan terbarunya yangdilansir oleh Mail & Guardian dan dikutipoleh Investor Daily (10/5), PBB memperingatkan maraknya pengembanganbiofuel saat ini memicu kelangkaanpangan.“Program perubahan bahan bakarminyak (BBM) ke energi berbasis tanaman harus dikelola dengan hati-hati. Jikatidak, akan menyebabkan kelangkaanyang serius, peningkatan kemiskinan,terdepaknya petani kecil dari lahannya,”demikian menurut hasil survei PBB yangbermarkas di New York.Laporan itu disusun bersama oleh 30organisasi dunia, menyoroti tanamanminyak sawit, tebu, kedelai dan jarak.Negara-negara kaya mengembangkanenergi dari tanaman-tanaman tersebutuntuk mengurangi emisi yang menyebabkan perubahan iklim. Di satu sisi, produksi biofuel bisa membantu menstabilkanharga minyak bumi, tetapi di sisi lain memicu lonjakan harga komoditas pangan.PBB menilai pertumbuhan industribiofuel membuat perubahan besar, danakan ada yang menang dan yang kalah.Karenanya badan dunia itu memperingatkan pemerintah semua negara agar mewaspadai dampak negatifnya, apalagiyang sebagian akan bersifat permanen.Industri BBN bernilai miliaran dolar ASper tahun, dan diperkirakan akan memasok 25% dari total kebutuhan energidunia dalam 20 tahun mendatang. Produksi biofuel global naik dua kali lipat setiap beberapa tahun, dan sudah ada 17 negara yang berkomitmen penuh menanamtanaman untuk bahan baku BBN secarabesar-besaran. Bahkan Uni Eropa sudahmenyatakan minimal 10% bahan bakarnya harus dipasok dari BBN tahun 2020.Tahun lalu, lebih dari sepertiga panenjagung di AS dialihkan untuk bahan bakuetanol. Sedangkan Brazil dan Tiongkoksudah menanam tanaman bahan bakuBBN lebih dari 20 juta hektar.Pemerintah sudah memulai programpengembangan BBN dengan menggunakan bahan baku minyak mentah kelapasawit (crude palm oil-CPO). Akibat kenaikan harga minyak goreng, pabrikpengolahan CPO menjadi biofuel mengalami hambatan. Dan pemerintah harusmemberikan subsidi agar harganya terjangkau pasar. Jika tidak, akan jauh lebihmahal dari harga solar.Berita utama halaman satu harianekonomi Bisnis Indonesia (15/5) melaporkan sebanyak 40 perusahaan miyak sawitsedang menyusun kontrak pasok CPO,karena realisasi Program StabilisasiHarga (PSH) minyak goreng tidak sesuaidengan komitmen awal. Harga CPO (14/5) mencapai RM2569 (US$755) per ton.Menurut BI, komitmen pasok minyakgoreng untuk PSH dari 4 sampai 12 Mei,hanya terealisasi 14.000 ton CPO darirencana 23.450 ton. Faktanya, komitmenCPO yang terkumpul hingga pekan keduaMei lalu, baru 90.000 ton minyak gorengjauh di bawah kuota yang ditetapkanWapres Jusuf Kalla, sebesar 112.000 tonminyak goreng.Sebuah sumber yang dikutip BI, empatPT Perkebunan Nusantara yang sudahmemberi komitmen 20.000 ton CPO,dalam rapat pertama dengan MenteriPerindustrian awal Mei, hingga 14 Mei,belum merealisasikan pasokannya. Rendahnya realisasi pasokan CPO dalamPSH, mengakibatkan harga minyak goreng di tingkat eceran masih bergerakdalam kisaran Rp 7.600-Rp 8.000/Kg.Dalam pertemuan dengan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono di Cikeas,Minggu (13/5), kalangan pengusahakelapa sawit mengeluhkan minimnyarealisasi pasok PSH minyak goreng.Pertemuan itu juga menyepakati penunjukan Ernst & Young untuk mengawasipelaksanaan PSH.Operasi PasarInvestor Daily (9/5) mengutip KetuaGapki Akmaluddin Hasibuan bahwaasosiasinya akan melakukan operasi pasar(OP) sampai harga minyak goreng stabildan harga CPO dunia turun. Asosiasi initetap berharap pungutan ekspor tidakdinaikkan, karena konsekuensinya sangatbesar. Sebelumnya, pemerintah mengancam akan menaikkan pungutan ekspor(PE) untuk CPO dari 1,5% menjadi 10%,jika OP yang dilakukan produsen selamasebulan tidak berhasil menurunkan hargaminyak goreng ke Rp 6.500-6.800 per kg.BPresiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pengusaha kelapa sawit turun berperan menstabilk
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34