Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 48
48 BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007BERITA DAERAHMenuju Bandung Sehat 2007 Masih tingginya tingkat kematian bayi dan ibu, rendahnya gizi dikalangan wanita hamil dan balita, serta masih maraknya praktekperkawinan dini di kalangan remaja merupakan masalah utamapembangunan Kota Bandung sekarang ini.una mewujudkanBandung Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat), Pemda telah mencanangkan sejumlah program,antara lain berupa Visi Bandung Sehat 2007. Visi inimerupakan gambaran masadepan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatanKota Bandung.Perjalanan panjang PemkotBandung untuk mencapai visiBandung Sehat 2007 tidaksemudah membalikkan telapak tangan. Ini harus diawalidengan strategi membangunparadigma sehat.Ada 9 strategi operasionalpelayanan dan pemeliharaankesehatan masyarakat KotaBandung. Yakni dengan menggerakkan semua potensi pembangunan berwawasan kesehatan, meningkatkan kualitaspromosi kesehatan, memahami dan melaksanakan berbagai kewenangan bidang kesehatan, meningkatkan manajemen kualitas sumber daya,mengoptimalkan kualitas sistem informasi kesehatan, meningkatkatkan advokasi proporsi anggaran kesehatan danpembiayaan kesehatan.Untuk kelurahan sehat, upaya penanggulangan penyakitmenular berbasis lingkunganseperti pada DBD, TBC, penyakit pernafasan akut telahdilakukan. Upaya tersebut berupa gerakan kemitraan lingkungan perkotaan kumuh dangerakan pemberantasan sarang nyamuk. Bertujuan untukmengaktifkan dan menyadarkan masyarakat agar selalumelakukan pembersihan lingkungan dan pemberantasansarang penyakit serta menekankasus flu burung.Terobosan tersebut memangtidak sia-sia. Ini terbukti dengankeberhasilan Pemkot Bandungmeraih penghargaan “ManggalaKarya Bhakti Husada Arutala”dari Departemen Kesehatan RIbeberapa waktu lalu.Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung Dr. Gunadi Sukma Binekes M.Kes. yang mengutippernyataan Wali Kota Bandung Dada Rosada, keberhasilan Kota Bandung dalam meraih penghargaan di bidangkesehatan tidak lepas dari partisipasi masyarakat KotaBandung.Dengan adanya komitmenitu, Pemkot Bandung berhasilmeningkatkan 9 indikatoryang telah ditetapkan. Yakniusia harapan hidup menjadirata-rata 72,23 tahun, dandiharapkan meningkat lagimenjadi 75 tahun pada tahun2007.Selain itu, Kota Bandungjuga mampu menekan angkakematian bayi dan balita hingga ke tingkat paling rendah diJawa Barat (32/1000) danangka kematian ibu hamil danmelahirkan (200/10.000 KH).Cakupan air bersih 85 %, pelayanan Ibu dan Anak 85 %,peserta KB Aktif 83 %; imunisasi bayi (ICU); gizi burukkurang dari 1%; proporsi anggaran kesehatan terhadapAPBD 155.Pada pelaksanaan PekanImunisasi Nasional (PIN),peran serta warga Kota Bandung juga tertinggi di JawaBarat. “Terlebih lagi, di KotaBandung tidak terjadi kasuspolio liar maupun flu burung “tandasnya.Indikator prestasi-prestasiitu merupakan keberhasilanwalikota membuat komitmendengan masyarakat, yang dijadikan kriteria sebagai penilaiannya,” kata Gunadi.Dikatakannya, penghargaanini bukan merupakan akhirupaya Pemkot Bandung dalammeningkatkan kesehatan warganya. “Pemerintah Kota Bandung akan terus berupayameningkatkan prestasi di bidang kesehatan, salah satunya,melalui Perda K-3. Kalau Perda tersebut bisa dilaksanakansemuanya, warga Kota Bandung bisa dikatakan akan sehat,” jelas Gunadi.Menurut Gunadi, perencanaan Visi Bandung Sehat2007, disesuaikan dengan Program Rencana Stategis(Renstra) Dinkes Kota Bandung. Program ini dimaksudkan agar di masyarakat dapatberkembang perilaku bersihdan sehat, memberdayakanmasyarakat dalam memelihara, meningkatkan, melindungi kesehatan sendiri sertalingkungannya.Peluang untuk mewujudkan program-program tersebut di Bandung sangatmungkin. Itu bisa dilihat dariaspek SDM-nya secara kuantitatif sangat potensial. Ketersediaan akan sarana kesehatan sudah cukup memadai. Terhitung ada sekitar4.662 sarana kesehatan yangtersedia baik swasta maupunpemerintah. AW, SBRGPemerintah Kota Bandung akan terus berupaya meningkatkan prestasi di bidang kesehatan