Page 43 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 43


                                    BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007 43BERITA NASIONALInsiden Berdarahdi PasuruanSengketa tanah antara warga dan pihakTNI AL di Grati, Pasuruan memicu bentrokberdarah. Empat warga tewas dan tujuhlainnya terluka kena tembakan. PanglimaTNI menyesalkan kejadian itu danmemerintahkan KSAL segera mengusuttuntas.iang itu cuaca terik.Matahari tepat berada di atas kepala saatsejumlah anggotaMarinir TNI AL dipimpin Letda (Mar) Budi Santoso tengahmelakukan patroli rutin setelah sebelumnya mereka melakukan apel di markasnya diKsatrian, Grati, Desa AlasTlogo, Pasuruan, Jawa Timur.Entah mengapa prajurit Marinir yang bertugas di PusatLatihan Tempur (Puslatpur)Grati, Pasuruan itu kemudianterlibat bentrok dengan wargayang saat itu berada di lahansengketa. Yang jelas sebanyak4 warga penduduk setempatakhirnya tewas dan tujuh lainnya terluka kena peluru yangditembakkan.Versi penduduk setempat,Sholihin, seperti ditulis MediaIndonesia (31/5) menyebutkanperistiwa itu terjadi sekitarpukul 12.00. Kala itu 40 personil TNI AL dan 150 wargaberada di lokasi sengketa. “Kami berusaha mendekati aparat,tapi langsung dihujani tembakan ke semua arah sehinggamengenai warga yang berada dirumah,” ujar Sholihin.Sementara KomandanKorps Marinir Mayjen TNI(Mar) Stafzen Noerdin menyatakan, tindakan melepaskan tembakan itu terpaksadilakukan anak buahnya karena terdesak diserang wargayang membawa senjata tajamberupa clurit, kayu dan batu.Dengan kondisi terjepit sepertiitu mereka berusaha meredamwarga agar tidak mendekatdengan menembakkan senjatake atas dan ke bawah. Namun,tembakan itu memantul hingga mengenai warga.Buntut kasus ini, ratusanwarga kemudian melakukanprotes dan demo. Mereka menutup jalan sehingga memacetkan arus lalu lintas Pasuruan - Probolinggo hinggapuluhan kilometer.Bentrok antara warga dengan prajurit Marinir ini dipicu adanya sengketa tanahseluas 539 hektar yang sebagian kini diduduki wargaPasuruan. Pengadilan Negerisetempat memenangkan TNIAL dalam kasus sengketa ini.Sementara warga tetap bertahan menguasai tanah tersebut.Insiden berdarah yang meminta korban jiwa ini sangatdisesalkan banyak pihak. Kejadian ini setidaknya jugamencoreng citra TNI yangterbina baik selama ini. Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto selain meminta maafkepada keluarga korban yangmeninggal dan terluka jugatelah memerintahkan KSALLaksamana TNI Slamet Subijanto mengusut tuntas kasusini sebaik-baiknya.Sebelumnya, hal senada jugadisampaikan Mayjen SyafzenNoerdin. “Kami menyesalkankejadian ini. Untuk itu kamimohon maaf,” ujarnya. Terkaitkasus ini Syafzen juga telahmencopot Komandan Puslatpur Grati, Pasuruan, Mayor(Mar) Husni Sukarwo untukmeredam emosi warga dansebagai bentuk tanggungjawab komandan.Sementara terhadap 13 prajurit Marinir yang terlibatdalam kasus ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dalam pemeriksaan pihak POMTNI di Surabaya.Kepada wartawan di MabesTNI Cilangkap, Marsekal Djoko berharap pemberitaan tentang TNI hendaknya dilakukansecara berimbang.Dia memberi contoh, kalauada bentrok dengan masyarakat, seolah-olah TNI yangmendahului. Padahal laporanyang dia terima biasanya mereka (para prajurit) yang didahului.Ditegaskannya, bila memang ada prajurit TNI yangmelakukan hal seperti itu,maka dirinya selaku Panglimadan juga para Kepala Staf pastiakan menindak tegas merekayang melakukan pelanggaran.Dalam kasus Pasuruan iniPanglima yakin tidak mungkinada kesengajaan yang direncanakan prajurit untuk menembak langsung ke masyarakat. “Secara logika (tuduhanmenembak langsung) itu tidakkita terima,” jelasnya.Namun Panglima tidakingin berpolemik tentang halini dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus inikepada Puslabfor Polri danPOM TNI serta POMAL yangsudah bekerja di sana.Soal sengketa tanah di kawasan Puslatpur Grati, Pasuruan,Panglima menyatakan segeradiselesaikan karena sudah adakomitmen dengan masyarakatmelalui aparat pemerintahsetempat seperti bupati, camatdan kepala desa. Masalah yangsudah lama terbengkalai itumemang perlu diselesaikan S dengan baik. „ RON, SPPanglima TNI Marsekal Djoko Suyanto saat akan memberikanketerangan kepada wartawan di Mabes TNI Cilangkap.Bocah korban penembakan pasukan Marinir.foto: berindo wilsonfoto: repro media indonesia
                                
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47