Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 41
BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007 41BERITA EKONOMIMonopoli Industri Ponsel DigugatKajian berdasarkan berbagai disiplin ilmuekonomi menunjukkan Temasek Holdingsterbukti melakukan persaingan usaha tidaksehat di industri ponsel GSM Indonesia.Komisi Pengawas Persaingan Usaha sejak23 Mei melanjutkan pemeriksaan terhadapperusahaan induk asal Singapura itu.residen Direktur PTINDEF Eramadani,Dr. M. Fadhil Hasandalam sebuah seminar di Jakarta Rabu (30/5),mempresentasikan hasil kajiannya tentang persaingan usaha yang tidak sehat di industritelepon seluler (ponsel) GSMdi Indonesia. Didasarkan padailmu ekonometri yang rumitdan njelimet, Fadhil berhasilmembuktikan perusahaan induk asal Singapura TemasekHoldings telah melakukanpraktek monopoli di Indonesia.Temasek melalui anak perusahaan STT Singapore, dalam hal ini ICL memegang saham 41% di Indosat, dan melalui Singtel memegang saham35% di Telkomsel.Fadhil mengatakan, Telkomsel dan Indosat adalah operatorGSM terbesar di Indonesia yangmenguasai total 84,4% dari52.876.012 pelanggan GSM.Masing-masing Telkomsel menguasai 56,72% (29.987.000pelanggan), dan Indosat menguasai 27,71% (14.655.238pelanggan), sisanya 15,57%(8.233.774 pelanggan) dikuasaiExelcomindo Pratama.Temasek melalui dua operator yang dimiliki itu, dapatmengakibatkan mekanisme pasar menjadi tidak dapat bekerjasecara optimal. Perang tarifantara Indosat dan Telkomselmenjadi semu, karena pasarponsel GSM sesungguhnya berstruktur duopoli. Dua perusahaan berbeda tetapi tidak menunjukkan perilaku kompetitif.Dengan penguasaan yangdominan itulah Fadhil mendugaterdapat praktek-praktek kurang sehat yang bertentangandengan tujuan liberalisiasi sektor telekomunikasi. Persisnya,Temasek telah melanggar UUIndosat, Tekomsel, dan Exelcomindo operator yang memiliki tingkat efisiensi palingtinggi adalah Telkomsel, dimana rasio antara biaya danpendapatan pada tahun 2005adalah sebesar 42%. Sedangkan, Indosat mencatat rasio69% dan Exelcomindo 81%.Diukur segi profitabilitasantara lain EBITDA, EBIT, RoAdan RoE juga menunjukkanTelkomsel memiliki kinerja paling baik. Rasio EBITDA terhadap pendapatan Telkomselsekitar 73%, lalu Indosat 58Ún Excelcomindo 57%.Nilai EBITDA yang tinggimenunjukkan ketersediaankas bersih, yang dapat digunakan untuk melakukan ekspansiseperti pembangunan infrastruktur jaringan. Tetapi,EBITDA yang tinggi menjadisalah satu alasan pula mengapa tarif ponsel di Indonesialebih mahal dari beberapanegara lain.“Menurut sumber dari Ditjen Postel, para operator berdalih tingginya tarif yang mereka tetapkan adalah untukmenutup biaya infrastruktur,terutama untuk memperluasjaringan,” kata Fadhil.Berdasarkan metoda analisalain yang digunakan Fadhil, seperti market power hypothesis,dan uji ekonometri disimpulkan kekuatan pasar yang dikendalikan Temasek dimaksudkan untuk memperolehtingkat keuntungan yang tinggi.“Sehingga dapat disimpulkanbahwa operator-operator seluler di Indonesia sangat diuntungkan dengan struktur industri telepon seluler yang mengarah ke bentuk oligopoli,” kataFadhil. Tetapi, menurutnya,besarnya profit yang diperoleholeh para operator karena adanya market power, pada dasarnya merupakan welfare cost.Artinya, ada kesejahteraanpelanggan yang hilang karenatingginya tarif ponsel, tahun2006 lalu mencapai lebih dariRp 6 triliun.Masukan ke KPPUKetua Komisi Pengawas PerNo. 5/1999 tentang LaranganPraktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.“Inti dari UU No. 5/1999adalah larangan kesepakatan,aktivitas, dan penyalahgunaandari dominasi suatu perusahaan,” kata Fadhil.Kesepakatan yang dilarangoleh UU itu termasuk praktekoligopoli, penentuan dan diskriminasi harga, predatorypricing, pembagian pasar,group boycotts, kartel, perserikatan antar perusahaan,oligopsoni, vertical integration, exclusive dealing sepertipersekongkolan dalam penawaran, mendapatkan rahasiaperusahaan saingan dan perjanjian dengan pihak asingyang dapat mengakibatkanpersaingan yang tidak sehat.Tarif Ponsel MahalDilihat rasio-rasio keuangansaingan Usaha (KPPU), M. Iqbal yang turut hadir dan menjadi pembicara dalam seminar,mendengarkan saksama paparan Fadhil. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi masukanbagi KPPU untuk mengambilputusan soal dugaan monopoliTemasek ini,” kata Fadhil.M. Iqbal mengatakan KPPUsudah mengamati, bahkan menerima laporan dari masyarakat soal adanya dugaanpraktek monopoli industriponsel GSM oleh Temasek.Dan bila terbukti terdapatprtaktek monopoli, kata Iqbalputusannya bisa berupa menjatuhkan sanksi denda kepadaTemasek, dan/atau memerintahkan Temasek untuk melepassahamnya di salah satu perusahaan Indosat atau Telkomsel.Anggota DPD RI MarwanBatubara menyatakan hargadirinya sebagai anak bangsa Indonesia sangat terusik denganpenjualan Indosat ke pihakasing, yang menyebabkan lepasnya Saham Serie A milik pemerintah. Marwan mengatakan,saat ini untuk dapat menjadi direktur utama Indosat setiap calon yang orang Indonesia haruspergi ke Singapura untuk diujioleh orang Temasek. HTPPerusahaan induk asal Singapura Temasek Holdings telah melakukanpraktek monopoli di Indonesia.