Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007BERITA TOKOHHatta RajasInisiator Perdamaia“Dua gajah bertarung pelanduk mati ditengah-tengah”, kata pepatah lama. Itulahkearifan yang memberi inspirasi kepadaMensesneg Hatta Rajasa, untuk berinisiatifmendamaikan Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY) dan mantan Ketua MPR RIHM Amien Rais.Kedua tokoh negarawan itu sedang bertikaihebat terkait dengan isu dana kampanye ilegalpada saat berlangsung Pilpres 2004 lalu.Bermula terungkapnya di Pengadilan TindakPidana Korupsi, Rokhmin Dahuri yang mantanMenteri Kelautan dan Perikanan era KabinetGotong Royong menggelontorkan uang kepadasetiap capres-cawapres. Hanya capres AmienRais yang mengiyakan menerima dana itu.Dengan ketulusan pengakuannya, Amiensekaligus meminta pula agar hal yang samadiakui oleh capres lain yang juga terungkapturut dialiri dana nonbudgeter DKP. TetapiAmien menambahi satu hal, ada pula alirandana asing ke salah satu pasangan capres.Nama SBY tak eksplisit disebut Amien. Tetapirupanya SBY merasa tertohok hingga membuatpernyataan bantahan keras di sebuah konferensi pers, berlangsung di halaman IstanaKepresidenan, Jakarta, Jumat (25/5). Di kirikanan SBY berdiri tegak Jubir Presiden AndiMallarangeng, dan Mensesneg Hatta Radjasa.Dari Istana itulah SBY mengecam keras Amien.Lalu media massa ramai memberitakan,termasuk memuat komentar balik Amien yangtetap konsisten untuk membongkar soal alirandana DKP, direncanakan diungkap Minggunya.Suasana menjadi semakin memanas saja.Hingga timbullah opini, kondisi kenegaraansudah layaknya seperti bunyi peribahasa duagajah bertarung tetapi pelanduklah yang matidi tengah-tengah. Nasib rakyat menjadi taruhanapabila perseteruan tak segera diakhiri.Lalu Esoknya, Hatta menghadap Presiden,melaporkan telah berkomunikasi denganAmien, dan menyarankan agar SBY bersediabertemu dengan mantan Ketua PP Muhammadiyah itu. Maka pada hari Minggu (27/5)berlangsunglah pertemuan singkat sekali,hanya selama 12 menit, di Bandara HalimPerdanakusuma, Jakarta, beberapa saat sebelum Presiden bertolak ke Malaysia mengikutiforum pertemuan ekonomi Islam sedunia.Amien sendiri datang ke Jakarta denganterbang langsung dari Yogya menuju Halim.Pertemuan „secara adat” yang mendamaikanAmien-SBY baru terungkap ke media esoknya.Amien menggelar jumpa pers di rumahnya, diPandeansari, Sawitsari, Depok, Sleman,Yogyakarta. Beberapa saat kemudian PresidenSetiawan DjodyKembali Ke Telkomselejak 1970-an Setiawan Djodi dikenal sebagai pengusaha kapaltanker minyak. Lalu tahun 1995-an terbetik berita cucu PahlawanNasional HOS Cokroaminoto, yang jugabudayawan ini rupanya salah seorangpemegang saham Telkomsel.Telkomsel adalah perator kedua ponselGSM, didirikan 26 Mei 1995. Awalnyasahamnya dimiliki oleh PT Telkom 77,7persen, sisanya KPN Mobile 22,3 persen.Saham KPN Mobile ini secara bersamasama dimiliki oleh perusahaan milikDjodi, Setdco Megacell Asia sebesar 5persen, dan KPN Royal Dutch Telecom ofThe Netherlands sebesar 17,3 persen.Dibangun dengan bercirikan karakterdan budaya Indonesia Telkomsel melejitmenjadi entitas bisnis yang sangat prospektif. Tetapi di tengah jalan Djodi dengan terpaksa melepas kepemilikannya.Sebab, akhir 2001 SingTel membeliseluruh saham milik KPN Mobile. Langkah SingTel berlanjut ke pertengahan2002 membeli lagi saham milik Telkomsebesar 12,72. Karenanya SingTel Mobile,yang anak perusahaan Temasek Holdingsasal Singapura ini merupakan memegang35 persen saham Telkomsel, sisanya 65persen dipegang PT Telkom.Pria kelahiran Solo, 13 Maret 1949 inimengatakan penjualan saham ketika itudilatarbelakangi kesulitan likuiditas yangdialami KPN Mobile. Ditambah lagidengan, “Situasi dan kondisi politik danekonomi Indonesia pada saat itu belumkondusif,” tuturnya.Djodi mengatakan pada saat sahamTelkomsel dijual, Setdco Megacell sudahmenawar seharga 650 juta dollar AS. Setcosebagai bagian dari pemilik saham Telkomsel memiliki hak first right of refusal,menyatakan saat itu menyanggupi untukmembeli saham KPN tersebut.Tetapi, “Akhirnya disetujui penawarandari SingTel yang membayar sebesar 601juta dollar AS untuk 22,3 persen sahamTelkomsel.” SingTel menawar lebih rendah tetapi justru dimenangkan ketika itu.Djodi menganggap transaksi itu tidak sah.Ia lalu menyurati pemerintah SingapuraApril 2007 lalu, sekaligus menyatakanminatnya membeli kembali apa yangmenjadi haknya.Karena itu belakangan ini mulai lagiramai dibicarakan niat Setiawan Djodiuntuk turun gunung membeli kembalisemua saham asing yang ada di Telkomsel. Bahkan, uang 1,6 miliar dollar ASsudah disiapkana untuk membeli. Djodimengungkapkan itu kepada pers, Minggu(20/5).“Saya akan mengambil yang 22,3 persen, sedangkan saham yang 12,72 persenakan diserahkan kepada Telkom. Bagaimana nanti keputusannya, apakah akandijual ke publik (initial public offering/IPO), terserah saja,” kata Djodi. Ia menilaikepemilikan SingTel pada Telkomsel, danSingapore Techonologies Telemedia diIndosat, sudah mengarah kepada monopoli telekomunikasi oleh Singapura.Karena saham kedua perusahaan tersebutdimiliki oleh Temasek Holdings. „ HTSfoto: repro figur
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60