Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 40
P. 63
BERITAINDONESIA, 21 Juni 2007 63BERITA MANCANEGARApembebasan Suu Kyi. Mereka yang menandatangani surat itu di antaranya mantan Presiden AS George Bush senior, Jimmy Carter, Bill Clinton, mantan PM Inggris John Major dan Margaret Thatcher,mantan PM Pakistan Benazir Bhutto,serta mantan PM Perancis Lionel Jospin.Diperpanjangnya masa penahanan SuuKyi mengundang aksi protes sekaligusmenyemangati Suu Kyi. Sekitar 300anggota NLD, ditambah para mantanaktivis mahasiswa yang menyebut dirinyaGenerasi 88, berkumpul di markas NLD.Sebagian besar dari mereka mengenakankaus bergambar tokoh perdamaian itu.Lilin-lilin dinyalakan dan sekitar 100balon bertuliskan “Bebaskan Suu Kyi”dilepaskan ke udara. Sejumlah diplomat,di antaranya dari Perancis, AS, dan Australia, hadir dalam pertemuan yanglokasinya tak jauh dari kediaman Suu Kyiitu. Sejak penahanan Suu Kyi diperpanjang, penjagaan di sekitar rumahnyasemakin diperketat, termasuk penggelaran barikade kawat berduri. NLD juga mengeluarkan pernyataan yang menuntutpembebasan Suu Kyi dan sekitar 1.200aktivis partai yang ditahan.Perpanjangan penahanan Suu Kyi telahmenimbulkan kejengkelan sebagian besarkomunitas internasional yang selama initak henti mengimbau junta militer, mulaidari cara halus sampai penjatuhan embargo, untuk membebaskan Suu Kyi. Presiden AS, George W. Bush, misalnya, memperpanjang sanksi AS atas Myanmar berupa larangan investor AS menanamkanmodal di Myanmar, melayani ekspor impor, serta mengimpor produk dari Myanmar. Namun, dampak embargo ekonomiterhadap Myanmar tak terlalu berartikarena negara yang kaya minyak dan gasitu belakangan ini menjalin kerja samaberskala besar seperti China, India, danThailand. China, yang merupakan sekutudan mitra dagang utama Myanmar, selalumenolak mencampuri urusan domestikMyanmar. Pada Januari 2007 Rusia danChina bahkan memveto rencana PBBuntuk memaksa Myanmar membebaskansemua tahanan politik. Seorang diplomatAsia di Yangon menuturkan, Myanmar takmerasakan adanya tekanan atau ancamansepanjang Rusia, China, dan India tidakbergabung dengan Barat soal keadaan hakasasi manusia di Myanmar.Diplomat itu memberi contoh soal sikapRusia yang malah menawarkan bantuanuntuk membangun reaktor nuklir airringan, sementara Barat sudah mencobamenekan keras Myanmar. Rusia bersaingdengan India, China, dan Thailand untukmemanfaatkan kekayaan alam Myanmardemi pembangunan ekonomi. Belumlama berselang Rusia telah menandatangani kontrak eksplorasi minyak dangas dengan rezim militer Myanmar. MLPJunta MiliterTak Bergemingujuh belas tahun lalu, 27 Mei1990, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipimpintokoh prodemokrasi Suu Kyimemenangi pemilu Myanmar secaratelak. Namun kemenangan itu tak pernahterjadi karena junta militer menganulirhasil pemilu ini dan menahan para aktivispolitik termasuk Suu Kyi. Pada Mei 2003,iring-iringan mobil Suu Kyi yang akanmelakukan kampanye diserang kelompokpro-junta sehingga ia beserta para pendukungnya ditahan, dengan tuduhanmenjadi “ancaman keamanan”. Sejak itu,Suu Kyi tak pernah mengecap kebebasan.Terakhir, ia sempat menghirup kebebasanpada bulan November 2006, yaitu ketikaia diijinkan mengunjungi dan bertemuselama satu jam dengan Delegasi PBBpimpinan Ibrahim Gambari. Praktis, SuuKyi (61), pemenang Nobel Perdamaiantahun 1988, menjalani 11 dari 17 tahunterakhir hidupnya dalam penahanan, dipenjara maupun tahanan rumah.Tahanan rumahnya yang berakhirMinggu (27/5) kembali diperpanjang selama satu tahun. Selain memperpanjangmasa tahanan Suu Kyi, junta juga masihmenahan sekitar 1.200 aktivis prodemokrasi. Padahal komunitas internasionalsudah berulang kali menyerukan agar junta militer membebaskan Suu Kyi. Seruanitu juga secara terus-menerus didengungkan Uni Eropa, Amerika Serikat, danPerserikatan Bangsa-Bangsa. Kelompoksenator perempuan AS bahkan menyerahkan surat kepada Sekjen PBB Ban Kimoon untuk menekan junta agar membebaskan Suu Kyi. Ibu Negara AS, LauraBush, menghadiri peresmian kaukus perempuan untuk Myanmar tersebut. Halserupa juga dilakukan 59 pemimpin internasional, yang mengirim surat ke pemimpin Myanmar, Jenderal Than Shwe, untukPemerintah Myanmar kembali menganggap angin laluseruan komunitas internasional yang tak hentimenyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi.TAnggota NLD demonstrasi di Yangon menolak perpanjangan tahanan rumah Suu Kyi.Aung San Suu Kyi