Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 41
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, 05 Juli 2007 37LENTERASyaykh Al-Zaytun AS Panji GumilangBangga Ditakdirkan Menjadi PendidikKami tidak pernah merasa malu, tidak pernahmerasa kecil menjadi bangsa Indonesia yangkerjanya hanya mendidik. Kami bangga sekaliditakdirkan menjadi pendidik. Pernyataantersebut disampaikan Syaykh Al-Zaytun DoktorAS Panji Gumilang, saat meresmikan pendiriangedung Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat(PKBM) Cibanoang.Syaykh Al-Zaytun harusmengeluarkan pernyataanbernada introspeksi demikian,mengingat di tengah-tengahhiruk pikuk bangsa Indonesia hinggasaat ini masih banyak warga yang masihmalu menyebut dirinya sebagai bangsaIndonesia. Rupanya, sejak Indonesiamerdeka pendirian picik tersebut masihbelum bisa hilang.Banyak lapisan masyarakat mulaipengusaha, budayawan, sampai kaumintelektual mengaku “malu” menjadibangsa Indonesia.Tetapi Syaykh Panji Gumilang berkalikali dan di setiap kesempatan selalumengumandangkan rasa bangga dancintanya sebagai bangsa Indonesia,dalam kondisi sesulit apapun yangsedang dialaminya.Pernyataan senada akan rasa banggasebagai bangsa Indonesia inilah yangdiulanginya kembali saat meresmikangedung Pusat Kegiatan BelajarMasyarakat (PKBM) Cibanoang, padahari Minggu 17 Juni 2007.Dikatakan Syaykh, dalam kondisiapapun kita tidak boleh malu sebagaibangsa Indonesia. Ia mencontohkanbagaimana Syaykh sebagai salahseorang putra bangsa, bersama segenapeksponen Yayasan Pesantren Indonesia(YPI) tidak malu membangun titik-titikkecil di berbagai pelosok sebagai tempatpendidikan.“Kami tidak pernah merasa malu,tidak pernah merasa kecil menjadibangsa Indonesia, dan kerjanya hanyamendidik. Kami menjadi bangga sekaliSyaykh Al-Zaytun: Bangga sebagai bangsa Indonesia.
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41