Page 53 - Majalah Berita Indonesia Edisi 43
P. 53
BERITAINDONESIA, 02 Agustus 2007 53BERITA DAERAHkup mendalam. Dengan pendalamannyaitu, Rudy menyadari, masyarakat hendaknya tidak terjebak oleh hal-hal yangbisa memicu timbulnya disintegrasibangsa karena persoalan-persoalan daerah.Apalagi ujarnya di dalam situasi Indonesia yang sampai saat ini masih labil danrawan akan ancaman disintegrasi bangsa,seyogyanya kita semua merenungkankembali arti hakiki Pancasila. Menangkapintisari nilai-nilainya kemudian mengamalkannya ke dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.Dengan demikian, bahaya disintegrasibisa dihindarkan.Menurutnya, alangkah indahnya bilakita semua menyadari akan perlunyatoleransi dan hidup berdampingan secaradamai antar sesama umat beragama.Hidup rukun sesama suku bangsa danetnik, kemudian membangun kesadaranakan perlunya supremasi hukum danHAM serta keadilan sosial. Bukan menuruti racun kebencian antar sesama umatberagama dan atau etnik. Kerena hakikatPancasila adalah persatuan dan kesatuandi atas segalanya.Dikatakannya, Pancasila merupakansumber tuntunan hidup yang palingsubtansial dan bersifat universal. Logikapenggaliannya digambarkan Bung Karnosebagai kristalisasi tabiat hidup bersamadari rakyat Indonesia.Kaitannya dengan kesejahteraan dankeadilan sosial, dapat kita dalam pemikiran Soekarno yang sangat konsistendengan ide kemerdekaan sebagai jembatan emas yang disampaikannya 72 harisebelum proklamasi Indonesia berkibar,yaitu 1 Juni 1945.Hari ini, tandas Rudy, dengan adanya semangat Pancasila, kita semua perlu menghayati, meresapkan dan mengamalkannilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila secara lengkap dan utuh. Terlebih diera reformasi sekarang ini, sangatlahpenting untuk dilakukan kembali perenungan ulang Pancasila demi pemaknaanyang lebih subtansial untuk implementasiyang lebih konkrit dan kontekstual.Sementara itu, pada masa Orde Baru,perjalanan Pancasila direduksi pemaknaannya sebagai perangkat legitimasiideologis praktik kekuasaan. Pancasila dijadikan alat pembenaran politik dominasi melalui praktik politik represif dan penyeragaman stabilitas dan berlangsungkurang lebih 30 tahun. Pada masa itu, kataRudy, bisa dikatakan satu generasi telahdibesarkan dalam pemikiran ideologisyang dipermiskin dan tidak lengkap.Lantas puncaknya kemudian, kataRudy, dengan diperlakukannya Pancasilasebagai azas tunggal yang dalam prakteknya itu ‘memaksa’ setiap organ politikuntuk mendasarkan operasionalnya padaPancasila tafsir Orde Baru, walau sekalipun versi tafsir yang lain lebih otentik,berakibat pada penekan politik dan hukum. Dalam pragmentasi ini, ujar Rudy,Pancasila dijadikan sebagai “alat pukulpolitik”.Bagi PDI Perjuangan yang pernah dipinggirkan selama Orde Baru, menjadikanpelopor dan lokomotif pemurnian Pancasila adalah tugas yang maha penting. Sebagai salah satu partai terbesar di republikini, PDI Perjuangan dan seluruh kepengurusan hendaknya dapat memfasilitasisinis menuding sebagai Jargon RomantisOrde Lama. Karena itu, ucap Rudy, setiapkader PDI Perjuangan hendaknya berusaha menepis tudingan itu.Rudy mengatakan, PDI PerjuanganJawa Barat melalui peran dan kinerjasetiap jenjang kepengurusan diharapkanmampu meningkatkan penerimaan politik dan akhirnya vote sebagai ukuranyang konkrit bagi kekuatan politik dalamrangka menyongsong banyak pemilihan didaerah. Selain itu, mampu pula membuatpartai semakin kuat dalam rangka memenangkan Pemilu Legislatif 2009 termasukmenghadapi Pilkada Jabar 2008.DefactoPesta demokrasi masyarakat JawaBarat baru akan dimulai tahun depan,namun nuansa politiknya sudah mulaibergejolak. Konon katanya, level pusatbakal ramai turun ke daerah. Sebagaipemimpin, Rudy dan partainya inginmemberikan sesuatu yang terbaik yangbisa disuguhkan bagi masyarakat JawaBarat. Namun untuk mencapai cita-citaitu, mau tidak mau harus ditempuhmelalui jalur kekuasaan.Sebenarnya PDI-P dengan jumlah potensi 20 kursi dari total 100 kursi di DPRDJabar, penunjukan Rudy sudah lebih daricukup untuk bisa melampaui 15% ketentuan syarat undang-undang demimengantarkan kader terbaiknya majusebagai kandidat Pilkada. Secara defacto,Rudy berpeluang besar untuk tampilsebagai kandidat.Terbukti, dari 25 cabang partai moncongputih ini pada Rakerda II PDI Perjuangan seJabar baru-baru ini di Wisma DPR-RI GriyaSabha Bogor, menginginkan Rudy HarsaTanaya tampil kembali untuk maju sebagaiCagub atau Cawagub. Dikuatkan lagi secarabulat melalui Rakercab oleh masingmasing cabang. Kelanjutannya malahdipastikan akan mendapat apresiasi dariKetua umum Megawati Soekarnoputri.Rudy yang dicalonkan partainya berpesan, apapun hasil Rakercab mesti dapatdilanjutkan sebagai yang terbaik bagiPilkada. Lalu disosialisasikan DPP keseluruh pelosok Jawa Barat mulai Ciamissampai Depok.Dengan harapan itu, tukas Rudy, satuatau dua bulan kemudian kita dapat mendengar lebih jauh seperti apa respon masyarakat terhadap figur terbaik pilkada untuk dapat dikukuhkan dalam Rakerdasus,September mendatang.Pilkada langsung diharapkan tidakberbuah konflik. Suasana aman, tertib,lancar dan berkualitas menjadi harapansemua pihak. Optimismenya harus dibangun dengan meyakinkan Pilkada Jabar 2008 akan mendapat dukungan budaya setempat yang lebih toleran danakomodatif. AW / DH / MLPsetiap kader partai untuk semakin menjiwai ideologi Pancasila.Apalagi di masa demokrasi multi partaiseperti sekarang ini, PDI Perjuanganharus mampu mengembangkan kulturGotong Royong ke seluruh program demimembangun kekuatan politik rakyat.Walau tentang Gotong Royong ini, sambung Rudy, ada sementara pihak yangBIODATANama : H. Rudy Harsa TanayaAlamat : Jl. Sri Ayu No. 3, SrimahiBandungAgama : IslamLahir : Bogor 20 Agustus 1950Pendidikan : D 3 Bidang PercetakanAnak : 4 orangKarier : fl Ketua Pemuda DemokratIndonesia Jawa Barat2005-2010.fl Ketua Paguyuban PetaniCianjur Selatan 2006-2008fl Ketua DPD PDI PerjuanganJawa Barat 2005-2010fl Wakil Ketua I DPRD JawaBarat 2005-2009