Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 44
P. 50


                                    50 BERITAINDONESIA, 23 Agustus 2007BERITA DAERAHKota Kembang Kota KopePerkembangan Koperasi di Kota Bandung Tahun 2004 s/d 2007NO URAIAN TAHUN2004 2005 20061 JUMLAH KOPERASI 2.184 2.212 2.2432 ANGGOTA KOPERASI 512.904 612.904 533.6873 MODAL SENDIRI (RP) 1.195.295.000 1.198.166.000.000 1.394.173.000.0004 VOLUME USAHA (RP) 1.987.773.000.000 2.312.248.000.000 2.549.859.000.0005 SHU 521.100.000.000 527.389.000.000 624.205.000.0006 KARYAWAN 3.416 3.416 2.9157 MANAJER 236 236 1978 ASSET (RP) 1.612.633.000.000 1.948.801.000.000 2.223.414.000.000Koperasi mampu menjadi basis pemberdayaan perekonomian yang menjadi kunci suksesmeningkatnya kesejahteraan masyarakat kota.elum lama ini, kotaBandung yang berjuluk Parijs van Java diberi penghargaan sebagai Kota Koperasioleh Pemerintah Pusat. Penghargaan ini menggenapi tandapenghargaan Satya BhaktiKoperasi yang diterima Walikota Bandung H. Dada Rosada, SH., M.Si., dari KantorMenteri Negara Koperasi danUKM RI tahun 2005, dan Tanda Kehormatan Satya LencanaPembangunan dari PresidenRI pada pelaksanaan puncakperingatan Hari KoperasiTingkat Nasional ke-59tanggal 12 Juli 2006 lalu.Karena kualitas koperasinya, kota Bandung sering dijadikan tempat magang, praktek lapangan atau studi banding koperasi baik di tingkatlokal, regional dan nasional.Keberhasilan kota Bandungdalam bidang koperasi taklepas dari kegigihan DadaRosada dan aparat bawahannya khususnya Dinas KoperasiKota Bandung dalam keberhasilannya menjalankan misibidang ekonomi yang meliputi;Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasidan Program Pembinaan Usaha kecil untuk menjamin penciptaan iklim dan pertumbuhan ekonomi rakyat dalamrangka meningkatkan perekonomian Kota. Selebihnya,keandalan SDM dari parapraktisi koperasi itu sendiri.Keberhasilan kota Bandungdalam meraih predikat KotaKoperasi menurut Kepala Dinas Koperasi Kota Bandung,Hibrani Andam Dewi, merupakan prestasi bersama antara pemerintah kota dan masyarakat perkoperasian KotaBandung.Faktor paling menonjol yangmendasari keberhasilan ituadalah peran pemerintah kotamelalui kebijakan pemberdayaan koperasi, alokasi APBDuntuk pembinaan koperasi,dukungan sarana dan prasarana fisik, institusi intansiyang menangani koperasi,formasi dan penempatan SDMpembina, kebijakan pemerintah untuk mendorong peran serta masyarakat untukpemberdayaan koperasi, pemberian legalitas badan hukumkoperasi, dan fasilitasi mendorong kerja sama antar koperasi atau dengan badan usaha lainnya.Hal lain yang menjadi dasarpenilaian adalah implementasikeberpihakan Pemda yangmeliputi: peluang usaha kepada koperasi dalam pengadaan barang/jasa pemerintahdan pengelolaan sektor usahayang dikuasai pemerintah kota, usaha unggulan, pembinaan gerakan koperasi, peningkatan kualitas SDM manangelola fasilitas pemerintahdan terciptanya kerjasamaantarkoperasi atau koperasidengan badan lainnya.Selain itu sisi pengembangan dan kinerja koperasi yangmeliputi kelembagaan koperasi, keanggotaan, penyebarankoperasi aktif/kecamatan, koperasi berprestasi, koperasiberkualitas A, B dan C, modalsendiri, volume usaha koperasi, SHU, modal luar koperasi, aset koperasi, strukturpermodalan, kesehatan KSP/USP serta kontribusi dalamPAD dan animo serta peranmasyarakat, kontribusi SHUuntuk pengembangan komunitas lingkungan, presentasi/keterwakilan perempuan dalam manajemen koperasi.Punya AndilKetua Dekopin kota BanBjemen, pembinaan SDM aparatur pembina koperasi, koordinasi, revitalisasi koperasi,koperasi yang berhasil medung, H. Usep Sumarno, SH.,SE., menilai predikat KotaKoperasi yang diraih kotaBandung sangatlah wajarWalikota Bandung H. Dada Rosada saat mendapat Satya Lencana BidangKoperasi yang disematkan oleh Presiden Susilo Bambang YudhoyonoWalikota Bandung (tengah) didampingi Ny. Nani Dada Rosada danKepala Dinas Koperasi Ir. Hj. Hibarni Andam Dewi, M.Si.
                                
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54