Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 45
P. 14
14 BERITAINDONESIA, 06 September 2007BERITA UTAMA14 BERITAINDONESIA, 06 September 2007“Bersama ini saya resmikan pelaksanaan programkonversi penggunaan elpiji tiga kilogram untuk rumahtangga golongan ekonomi rendah yang selama inimenggunakan minyak tanah,” kata Wakil Presiden JusufKalla saat mengakhiri pidatonya yang berlangsung disebuah agen minyak tanah di daerah Kebon Pala,Kecamatan Makassar, Jakarta Timur 8 Mei lalu.ngkapan yang segera disusulpemukulan gong di hadapanMenteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, itu menandai dimulainya rally panjang yang akan berlangsung hingga tiga tahun ke depan, berupapelaksanaan program pengalihan kebiasaan sebanyak 20 juta Kepala Keluarga (KK)masyarakat miskin dari penggunaan kompor minyak tanah ke kompor gas elpiji yanghemat, ekonomis, dan ramah lingkungan.Secara simbolis, saat itu Jusuf Kallamenyerahkan pula paket terdiri dari kompor gas satu tungku dan tabung gas isi 3kg, masing-masing satu paket kepada 10ibu rumahtangga miskin yang bermukimdi sekitar lokasi acara. Di hadapan Kalla,petugas dari Unit Gas Domestik PT(Persero) Pertamina mendemonstrasikanpula betapa mudahnya cara memasangselang gas, memasang regulator, hinggabagaimana menyalakan kompor gas.Selain Purnomo, di lokasi itu hadir jugapara penanggungjawab hingga penyuluh,pengawas dan pelaksana program konversi minyak tanah. Mereka antara lainMenteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri UKM Suryadharma Ali, MennegPemberdayaan Perempuan Meutia HattaSwasono, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso,Dirjen Migas Luluk Sumiarso, Kepala BPMigas Kardaya Warnika, dan Kepala BPHMigas Tubagus Haryono. Dari kalanganPT (Persero) Pertamina hadir KomisarisUtama Jenderal TNI (Purn.) EndriartonoSutarto, Komisaris Maizar Rachman,Direktur Utama Ari Hernanto Soemarno,serta Direktur Niaga dan PemasaranAchmad Faisal.Dengan demikian jelas sekalilah siapasiapa saja yang harus diacungi jempolapabila program konversi minyak tanahterbukti berhasil menjaga kehijauan langitIndonesia, meringankan beban subsidiBBM setiap tahun di APBN, menjagabuntelan tempat menyimpan uang kusamoleh ibu-ibu miskin, menepis aksi parapendemo penolak konversi, menutuppeluang aksi jahat para pengoplos minyaktanah, menggerakkan serta menciptakanarea medan bisnis baru yang menarik didistribusi dan perdagangan kompor,asesoris, dan tabung gas, serta membungkam para pengeritik yang rajin mencibirprogram ambisius konversi minyak tanah.Akan tetapi apabila konversi minyaktanah ke gas ternyata sarat kontroversi,hingga berujung kepada kegagalan totalsebagaimana sudah dibuktikan olehkonversi minyak tanah ke briket batubarayang tiba-tiba di tengah jalan dihentikanbegitu saja, oleh Jusuf Kalla pada pertengahan tahun 2006, maka sanksinya takperlu menunggu hingga tahun 2009 saatseluruh rakyat jelata menentukan pilihannya di kotak bilik suara. Penghentiankonversi ke briket ketika itu justru terjadidi saat masyarakat sedang giat-giatnyamemproduksi kompor murah berbahanbakar briket, sesuai dengan programpemerintah sebelumnya pasca kenaikanharga BBM Oktober 2005.Alasan KonversiElpiji dipilih sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah yang lebih murah karena dari segi panas yang dihasilkan lebihtinggi daripada minyak tanah. Biayaproduksi minyak tanah juga jauh lebihtinggi dibanding elpiji. Minyak tanah, darisegi kualitas maupun harga saat ini hampir sama dengan avtur. Karena itu, dalampandangan Wapres Jusuf Kalla, selama inirumah tangga Indonesia sama saja denganmenggunakan avtur, jenis bahan bakaryang biasa digunakan pesawat terbang.Konversi dimaksudkan pula untuk mengurangi tekanan terhadap APBN. Sebagai gambaran, saat menyampaikanpidato pengantar dan nota keuanganRAPBN 2008, Presiden Susilo BambangYudhoyono mengatakan tahun depanmasih direncanakan pengalokasian subsidi BBM sebesar Rp 46,7 triliun. Angkausulan subsidi tahun 2008 itu sudah lebihrendah 20,7 persen atau Rp 9,66 triliun,dibandingkan perkiraan subsidi tahun2007 yang dalam APBN Perubahan(APBN-P) ditetapkan sebesar Rp 56,36UKONVERSI MINYAK TANAHSARAT KONTROVERSIKONVERSI MINYAK TANAHSARAT KONTROVERSI