Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 45
P. 56
56 BERITAINDONESIA, 06 September 2007BERITA BUDAYAFilm Cheng HoLaksamana MuslimPengarung SamuderaUntuk mengabadikan kehebatan dankemuliaan budinya, kisah pelayaran ChengHo dibuat dalam bentuk film kolosal.heng Ho adalah seorang LaksamanaMuslim berbudi luhur asal Yunan, China. Ia berhasil menjelajahdunia selama kurun waktu 28tahun dengan menggunakankapal terbesar abad XV yangmemiliki bobot 2500 ton, panjang 138 meter dan lebar 56meter. Kini, kisah Cheng Hodibuat dalam bentuk film kolosal yang digarap salah-satuperusahaan film terbesar asalThailand, Kantana Group Public Company, Ltd.Mantan Mensesneg, YusrilIhza Mahendra mempunyaiandil besar dalam penggarapan film kolosal ini. Bahkan idepenggarapan kisah Cheng Hosudah ada sejak Yusril menjabat sebagai Mensesneg.Cheng Ho, seorang Muslimyang diangkat menjadi Laksamana pada masa Dinasti Ming.Dia seorang kesatria gagahberani yang berhasil mengembalikan kejayaan Tiongkokyang merosot akibat kejatuhanDinasti Mongol tahun 1368.Dia juga terkenal sebagaiMuslim yang taat beribadah.Setiap berlayar, Cheng Ho,putra dari Ma Ha Zhi dan ibumarga Oen ini selalu melaksanakan shalat jamaah. Tak ketinggalan, dia pun selalu menyertakan tokoh Muslim ketika hendak berlayar.Cheng Ho terkenal sebagaipemimpin armada yang hebat.Tak kurang 30 negara yangterbentang mulai daratan Cina, India, Jazirah Arab, Mogadisu Afrika Timur, Semenanjung Malaka termasuk Indonesia pernah disinggahinya. Dalam ekspedisinya yang berlangsung tahun 1405 M-1433M itu Cheng Ho selalu memberikan suatu pelajaran yangbaik mengenai akhlak, budipekerti, persaudaraan dan jugamengenalkan budaya China.Sisa-sisa pengaruh peradaban Cina yang dibawa Cheng Hoketika menyinggahi Indonesiabisa dilihat dari gaya arstitektur masjid di Jawa. Mulai darimenara masjid yang mirip pagoda, bedug yang digantung dimasjid-masjid Jawa yang mirip dengan perkusi China hingga atap-atap Masjid yang miripkelenteng China.Bukan itu saja, Cheng Hopun selalu memberikan kenang-kenangan khas Tiongkokpada tempat yang disinggahinya. Ketika berada di Samudera Pasai, Aceh, Cheng Homenghadiahi lonceng raksasaCakradonya kepada SultanAceh. Lonceng tersebut saat initersimpan di Museum BandaAceh.Tahun 1415 ketika mendaratdi Muara Jati, Cirebon, diamenghadiahi Sultan Cirebonsebuah cindera mata khasTiongkok dan sebuah piringbertuliskan Ayat Kursi. Saatini, benda-benda tersebut disimpan di Keraton KasepuhanCirebon. Begitu pula ketika diamelakukan lawatan di PantaiSimongan, Semarang. Di sanaPatung Cheng Ho diabadikandengan sebutan Mbah LedakarJuragan Dampo Awang SamPo Kong, Kelenteng Sam PoKong atau Gedung Batu. Kemudian, ketika dia singgah keSurabaya, Cheng Ho menyampaikan khotbah Jumat di hadapan warga Surabaya yangjumlahnya mencapai ratusanorang hingga kunjungan keMojokerto, Jawa Timur yangsaat itu menjadi pusat Kerajaan Majapahit. Di sini ChengHo bertemu raja Majapahit,Wikramawardhana.Kesibukan BaruYusril yang juga ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang tidak keberatan ketikadisodori menjadi pemeranutama dalam film kolosal tersebut. Pendiri Ihza & Ihza LawFirm ini mengaku tak mendapatkan kendala dalam memerankan tokoh ini. Karenadia dibimbing langsung olehsang sutradara, selain karenadialog yang digunakan adalahmenggunakan bahasa Indonesia. Para pendukung serial inijuga berasal dari beberapanegara, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja,Tiongkok, dan Myanmar. Jadiketika syuting berlangsungmasing-masing pemain menggunakan dialog sesuai denganasal negaranya masing-masing.Nantinya film ini akan disulih dalam enam bahasa, bahasaMandarin, Indonesia, Inggris,Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Selain itu terdapat pulateks terjemahan lewat subtitle.Di Indonesia, film 26 episodeini akan ditayangkan mulaiJanuari 2008 di salah-satustasiun televisi swasta.Dalam film kolosal ini Yusrilmenggandeng Mantan Menteri Pembangunan DaerahTertinggal, Syaifullah Yusuf.Syaifullah yang juga ketuagerakan Pemuda Ansor iniberperan sebagai Raja Wikrama Wardana.Syaifullah mengaku cukupbangga ketika mendapatkanperan ini. Nantinya sebagairaja Majapahit ia akan menggunakan kemben dan berambut gondrong.Syaiful yang akrab dipanggilGus Ipul ini memang belummulai syuting. Lelaki kelahiran Pasuruan, 28 Agustus1964 itu baru mencoba kostum dan menghafalkan skenarionya saja. Jika Yusrilsyuting di Thailand, Syaifulakan syuting di Jakarta. Bicara soal honor, Mantan Sekjen DPP PKB ini mengaku belum membicarakannya. Yangpenting bagi dirinya adalahfilm ini membawa misi perdamaian. ZAHCfoto: repro suara pembaruanYusril Ihza Mahendra berperan sebagai Laksamana Cheng Ho