Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 45
P. 52
52 BERITAINDONESIA, 06 September 2007BERITA MANCANEGARAMengajar dari Ruang AngkasaBayang-bayang pahit tragedi Challengerdan Columbia sanggup ia enyahkan denganmenerima kembali tawaran NASA. PeraihLeadership Award dari President George WBush ini akhirnya menjadi guru pertamayang terbang ke ruang angkasa.ua puluh dua tahun yang lalu(1985), BarbaraMorgan dipilih sebagai pendamping (pengganti/cadangan) dari Christa McAuliffe untuk program ‘Guru diRuang Angkasa’ (teacher-inspace). Selama enam bulankeduanya dilatih di JohnsonSpace Center, Houston. Semuanya berjalan sesuai rencana dan Christa McAuliffebersama enam astronot lainnya terbang dengan pesawatulang alik Challenger, 28 Januari 1986. Namun naas, pesawat ulang alik tersebut meledak 73 detik setelah mengangkasa dan menewaskan semua awaknya. Tragedi Challenger kemudian menjadi catatan pahit dalam sejarahruang angkasa AS.Setelah peristiwa itu, Barbara Morgan kembali ke profesi yang dicintainya, mengajardi sebuah sekolah di Idaho.Sebelum mengajar di Idaho,Morgan memulai profesi gurudengan menjadi guru matematika dan membaca tahun1974 di Montana. Ia kemudianmelamar ke NASA setelah setahun mengajar bahasa Inggrisdi Ekuador, dengan keteguhanhati bahwa pendidikan tetaptujuan hidupnya. “Mendidikadalah sesuatu yang ingin sayalakukan ketika saya masihkecil karena saya suka belajardan mempunyai guru-guruyang hebat selama saya tumbuh dewasa. Saya rasa merekamempunyai pengaruh yangbesar dalam hidup saya,” katanya dalam sebuah wawancaradengan NASA.Kegagalan Challenger tidakmembuat NASA menyerahdengan program teacher-inspace mereka dan memintaMorgan untuk menunggu kabar selanjutnya. Tahun 1998,karena dedikasinya yang tinggiuntuk NASA, Morgan menerima kembali tawaran NASAmenjadi astronot dengan peran yang lebih besar untukmisi Endeavour. Morgan akanberperan memindahkan kargodari shuttle ke space stationdan merelokasi kerangka penyimpanan menggunakanspace shuttle’s robotic arm(lengan robot).Setelah dalam penantianyang panjang, Morgan yangkini berusia 55 tahun bersamaenam astronot lainnya akhirnya meluncur ke ruang angkasa dengan pesawat ulangalik Endeavour (9/8), dariPusat Ruang Angkasa Kennedy, Florida. Saat itu, masihbelum hilang dari ingatanNASA tentang tragedi lainnyayang menimpa Columbia tahun 2003. Tragedi ini membuat misi Morgan diundur.Saat itu, sebuah lempeng pelindung Columbia lepas. Akibatnya, pesawat ulang alik ituterbakar ketika memasukiatmosfer bumi sepulang darisebuah misi ruang angkasa.Tujuh astronot tewas dalamperistiwa itu.Tapi syukurlah, peluncuranEndeavour berjalan sempurna.Morgan dengan tenang dudukdi kursi tengah. Posisi kursiyang sama seperti yang ditempati mendiang McAuliffe ketika mengikuti misi Challenger. Saat Endeavour berhasilmelewati batas 73 detik setelahpeluncuran, waktu yang samaketika Challenger meledak, Pengendali Misi menyatakan,“Untuk Barbara Morgan dankru, pelajaran dimulai.” Roketpendorong terpisah sekitar duamenit setelah Endeavour meluncur dengan kecepatan24.000 kilometer per jam.Tidak lama kemudian, tangkibahan bakar eksternal terpisahdari pesawat. Endeavour memasuki orbit kurang dari sembilan menit setelah peluncuran.Ibu mendiang McAuliffe,Grace Corrigan, menontonDBarbara Morgan (tengah) bersama dua astronot keluar dari ruang kru di Kennedy Space Center sebelummisi Endeavour diluncurkan.Barbara Morgan (kanan) dan Christa McAuliffe berfoto sambil memeganghelm NASA saat mengikuti program pelatihan Teacher in Space tahun1985.foto: nasafoto: nasa