Page 46 - Majalah Berita Indonesia Edisi 45
P. 46
46 BERITAINDONESIA, 06 September 2007BERITA TOKOHMuda Kaya RayaKembali ke KeluargaPemilihan KepalaDaerah (Pilkada)Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 8Agustus tahun 2007 bukanhanya berhasil dimenangkanoleh pasangan terpilih, Dr. Ing.Fauzi Bowo-Mayjen TNI(Purn.) Prijanto. PasanganKomjen Pol. (Purn.) Drs. H.Adang Daradjatun-H. DaniAnwar, berikut satu-satunyapartai pengusungnya PartaiKeadilan Sejahtera (PKS),serta seluruh warga masyarakat Jakarta turut merasa“menang” dan senang atas penyelenggaraan Pilkada yangberlangsung demokratis, damai dan tertib.Ada satu sikap dari tokoh iniyang sangat terpuji dan perluditeladani. Mengetahui suaranya masih kurang mencukupiuntuk unggul menjadi Gubernur di Ibukota Jakartaperiode mendatang 2007-2012, esoknya, usai Pilkada,Adang dan Dani bersama PKSmenggelar sebuah konperensipers, berlangsung di Hotel SariPan Pasific, Jakarta, lewatpers, Adang secara kesatriamengucapkan selamat kepadapasangan terpilih. “Saya ucapkan selamat kepada Bang Fokeyang unggul dalam PilkadaDKI Jakarta,” katanya.Ucapan Adang yang disertaijaminan tidak akan ada konflik atau gejolak apapunpascapilkada, memperolehapresiasi hangat dari berbagaipihak. Ucapan selamat inidiangggap sebagai pertandasudah begitu dewasanya warga Jakarta dalam berdemokrasi. Bersama Triwisaksana, Ketua DPW PKS DKIJakarta, Adang juga berjanjiakan mendukung pemerintahan baru dalam membenahiJakarta untuk semua.PKS tak merasa rugi telahmengusung kader di luar partai dan terkalahkan pula. Sebab, sebagaimana dikatakanTriwisaksana, Adang-Danisudah merupakan aset berharga bagi PKS untuk mengembangkan partai dan mengumpulkan massa. UkuranPilkada Jakarta menjadi barometer bagi PKS untuk meraih 50 persen suara di kotatersibuk Indonesia ini padaPemilu 2009.Adang Daradjatun adalahpolisi murni. Lulusan Akpol(1971) dan PTIK (1980) inisepenuhnya berkarir sebagaipolisi dimulai menjabat sebagai Inspektur Dinas KomandoSektor Kota 711 (1971), di Jakarta, hingga pensiun diniDesember 2006 dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi, dan sedang menjabatsebagai Wakil Kepala Polri(2004-2006) atau TB-2, sebutan untuk orang kedua diKepolisian RI. Usai pensiunAdang justru semakin sibukbergegas menghadapi Pilkada.Barulah usai bertanding dengan Bang Foke, “Saya punyawaktu lagi untuk berolahraga.Jadwal tenis saya, setiap Selasa dan Kamis. Saya akanajak Igo Ilham lari,” kataAdang. Igo Ilham adalah Ketua Tim Kampanye AdangDani.Selain kembali aktif berolahraga Adang juga menyebutakan bergiat menimang cucu.Kakek kelahiran Bogor, JawaBarat 13 Mei 1949 ini untuksementara akan beristirahatdan menyempatkan jalan-jalan bersama istri dan anakanak. Tentang masa depankarir politik, Adang memastikan akan tetap menjadi bagian dari kegiatan politik praktis di Tanah Air. HTBagi manusia pemalas terkenalapologia kasik sebagai berikut: KecilDimanja/Besar Foya-Foya/TuaKaya Raya/Mati Masuk Surga/.Tapi bagi Sandiago SalahuddinUno, sepanjang usia berarti adalahbekerja keras. Ia membuktikan menjadi kaya raya hanya setelah mengasah diri menjadi pengusaha mudayang energik dan berwawasan luas.Sifat inilah yang menghantarkannama pengusaha muda kelahiranRumbai, Riau 28 Juni 1969 ini meroket masuk dalam daftar 150 orangterkaya Indonesia versi majalahGlobe Asia edisi Agustus 2007.Pada usia 26 tahun, Sandi lulusan SMA Pangudi Luhur Jakarta, danWichita State University berpredikatsumma cum laude, ini sudah bisamenghasilkan keuntungan sendirisebesar Rp 1 miliar. Sandi kemudian meraih gelar master MBA dariGeorge Washington University, AS.Pria yang biasa dipanggil Sandiini juga mewarisi sifat dan karakterpara mantan Ketua Umum BPHimpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sebelumnya, organisasi para pebisnis muda yangdipimpinnya sejak tahun 2005.Sebut misalnya nama dari kalanganpendiri di tahun 1970-an SiswonoYudhohusodo dan Surya Paloh,hingga Muhammad Lutfi yang tetapberkiprah di ladang bisnis, politik,dan pemerintahan.Sandiaga ayah dua orang anaklahir sebagai bungsu dari dua bersaudara dari pasangan ayah RazifH. Uni, dan Ibu Mien R. Uno seorangpakar etiket kepribadian ternama.Sandi yang pernah menjadi creditofficer di Bank Summa, terjunmenjadi pengusaha karena ketidaksengajaan. Di kalangan keluargabesar, Sandi adalah generasi pertama yang berkiprah menjadi pengusaha. Bersama Edwin Soerjadjaya, pada awal tahun 1997 Sandimendirikan PT Saratoga Capital sebagai private equity firm, yangberkiprah menanam investasi dimana-mana. Lewat bendera PTLintas Marga Sedaya (LMS), misalnya, Sandi menggandeng PlussExpressway Bhd dari Malaysiauntuk membangun jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 kmberbiaya total Rp 7 triliun, serta disokong sindikasi 10 bank nasional.Bersama Rosan Perkasa Roeslani, Sandi berhasil pula mendirikanperusahaan pembiayaan RacapitalAdvisors, dan sudah berhasil memiliki bank BTPN, serta sempat pulamenjadi pemenang tender pembelian perusahaan tambak udangterbesar Asia Tenggara Dipasena,terletak di Lampung.Sebagai pemilik dan pengelolaperusahaan pembiayaan, Sandiberkali-kali terbukti berhasil membeli berbagai perusahaan yang sedang sekarat, kemudian menyuntikkan modal ke dalamnya, lalu mengelolanya supaya cantik hinggamenjualnya kembali dengan hargayang sudah berlipat kali ganda dariharga pembelian sebelumnya.Profesionalisme, akses, dan modalberdasarkan pengalaman Sandi adalah kunci sukses menjadi pengusahabesar. Selama kita mampu menunjukkan profesionalisme, kata Sandi, makaakses akan terbuka. Dan setelahakses terbuka, dengan sendirinyamodallah yang akan mengejar-ngejarkita, bukan sebaliknya. HTSandiago Salahuddin UnoAdang Daradjatun