Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 45
P. 41


                                    BERITAINDONESIA, 06 September 2007 41LENTERAsebuah tower transmisi listrik saja sudahmemerlukan tenaga besar. Sampai diatas bukan tujuan akhir melainkanhanya sebuah langkah awal. Diketinggian itu mereka mesti melakukanpekerjaan spesifik yang terkadangdilakukan sambil berdiri di atassebatang besi kerangka. Begitu puladalam proses ereksi kerangka bangunanyang di Al-Zaytun seluruhnyamenggunakan baja WF. Terkadangseorang petugas mesti bergelayutan dirangka-rangka baja yang sedang dikerektower crane.Pemandangan menegangkan begituterasa ketika para petugas sub uniterection tengah merangkai kerangkakerangka lengkung struktur pembentukkubah besar Masjid Rahmatan lilAlamin.Bayangkan, mereka harusbergelayutan dan memanjat baja WFlengkung sepanjang 24 m di atasketinggian 80 m untuk menyambungbelalai-belalai WF pembentuk kubahbesar itu. Atau ketika harusmengencangkan baut-baut perangkaidan kemudian mengelasnya.Menurut A Daud yang sejak awalmenjadi komandan unit pabrikasi,setiap pekerja di unitnya dituntutmampu mengelas, sebab semuarangkaian konstruksi baja, selain diikatdengan baut mesti diperkuat dengansambungan las. Pada saat-saat sepertiini, keseimbangan tubuh menjadi vital.Salah fatal, tak seimbang, atau grogi,nyawa menjadi taruhannya. Bagi orangyang takut ketinggian, jangankan untukmerangkai struktur baja yang beratnyaberton-ton, berdiri di sebatang WF sajapasti sudah gemetar. Terlalu lama,keringat dingin bisa mengucur.Tak salah jika para pekerja spesialisperangkai konstruksi baja merupakanpara pekerja yang betul-betul sudahteruji. Sebagai contoh, di sub uniterection Al-Zaytun, seseorang yangdiperkenankan bekerja di ketinggiantelah melalui proses seleksi alam.Pertama sekali jika mampu bekerjamerangkai baja hingga satu lantai,ditingkatkan hingga dua lantai. Begituseterusnya. Menurut salah seorangkaryawan unit ini, suatu ketika salahseorang rekan berkeringat dingin,padahal baru di ketinggian dua lantai.Komandan unit yang bijaksana akhirnyamemutuskan rekan tersebut tak lagibertugas di ketinggian.Keputusan seperti itu menjadi bagianterpenting dalam proses pekerjaankonstruksi. Bagaimanapun, keselamatankerja tak boleh terabaikan. Terkadangkelalaian kecil berakibat besar. Satubaut kendur, terkadang harus dibayardengan kecelakaan kerja.Jelas, hal-hal seperti itu mestidiantisipasi dengan sebuah sistem.Maka sebelum memulai pekerjaan,setiap komandan subunit tak boleh alpamencek kesiapan personil dan peralatankerja yang digunakan mengingatwilayah kerja unit ini berisiko tinggi.Setelah melihat keanggunan dankeagungan masjid ini, meski belumrampung seluruhnya, hasil jerih payahpara pekerja itu terasa menjadi suatukebanggaan dan kehormatan yangnilainya lebih besar dari jerih payah dansegala risiko yang mereka hadapi itu.Masjid ini adalah sebuah karya besaryang patut dicatat sebagai simbolkebangkitan bangsa ini. Bahkan lebihdari itu, sebagai simbol pengagungandan ketakwaan manusia kepada Allah.Namun lantaran di bawah lantai satumasjid ini ada basement, entah kenapa,sempat ada pihak-pihak yangmencurigai basement ini sebagaibunker. Konon, kecurigaan itu muncul,karena pada saat proses pengerjaankonstruksi masjid ini para pengunjungdianjurkan untuk tidak memasukibangunan masjid ini. Padahal anjuranitu disampaikan adalah untuk mencegahterjadinya kecelakaan. Sebab satu batukecil saja terjatuh dari atas akan bisamengakibatkan kepala seseorang pecahatau bocor.Namun saat pengerjaannya sudahdalam proses finishing, parapengunjung sudah diperkenankanmemasuki bangunan ini, termasukmelihat dari dekat basement masjid ini.Kami dari tim Berita Indonesia jugamemasuki basement ini. Tidak terlihatada bunker di situ. Basement itu sedangditata dengan membaginya terdiri daribeberapa ruangan yang kelak bisadigunakan untuk berbagai keperluan.Kini, kendati belum rampung, masjidyang direncanakan mampu menampung150 ribu jamaah ini telah digunakandalam berbagai acara besar, seperti IdulFitri, Idul Adha, peringatan 1 Muharramdan acara-acara besar lainnya. Dalamacara-acara itu pulalah dilakukanpenggalangan dana untuk pembangunanMasjid Rahmatan lil Alamin dari jamaahyang hadir.Setelah Masjid Rahmatan lil Alaminkelak difungsikan sepenuhnya,bangunan Al-Hayat akan digunakanuntuk perpustakaan Al-Zaytun. Saat ini,Masjid Al-Hayat, masih merupakanpusat kegiatan seluruh penghuni AlZaytun dari subuh sampai dengan Isya’.Di masjid ini para pengunjung AlZaytun akan melihat kegiatan shalatberjamaah dan tadarus al-Quran yangdilakukan oleh seluruh penghuni AlZaytun.Di masjid inilah setiap hari JumatSyaykh AS Panji Gumilang memberikanpengarahan khasnya kepada para santridan seluruh penghuni kampus, danmerupakan acara khusus yang sangatmenarik dan selalu mendapatkanrespons dari jamaah Shalat Jumat.Syaykh selalu memberikan tekanan agarkelak para santri mampu berkiprahdalam kemandirian, dan sanggupmewarnai kehidupan masyarakatsekelilingnya.Fasilitas LainnyaSelain fasilitas gedung pembelajaran,asrama dan dapur modern serta masjidyang tergolong besar di Asia Tenggara,kampus ini juga dilengkapi bangunanwisma tamu Al-Ishlah. Wisma iniditempatkan di sebelah selatan MasjidAl-Hayat dengan luas lantai 7.600 m2,bangunan lima lantai, dengan 150 kamartidur tamu dan dilengkapi denganfasilitas pendukung seperti; coffee shop,meeting room, dan pendukung lainnya.Wisma ini mulai dibangun tanggal 1 Juli1999, selesai 27 Oktober 2001. Selainitu, bangunan wisma tamu khusus akanditempatkan di sebelah selatan entranceutama arena pendidikan.Juga dilengkapi perkhidmatankesihatan (hospital), bangunanadministrasi pusat dan rektorat. Saatini Perkhidmatan Kesihatan denganmasih mengambil tempat lantai dasarbangunan pembelajaran Umar IbnuKhaththab, berfungsi memberikanpelayanan kesihatan kepada seluruhsantri, para guru, dan civitas AlZaytun lainnya serta masyarakatsekitar. Khusus masyarakat di tigadesa yang telah berpartisipasi dalampengadaan lahan wakaf, diberikankonsultasi kesihatan secara cumacuma.Pembangunan gedung PerkhidmatanKesihatan (hospital), direncanakan disebelah selatan arena pendidikandengan luas lantai 22.000 m2 yangpembangunannya dilakukan secarabertahap. Hospital ini direncanakanpula pada masa depan sebagai saranapendukung untuk Fakultas KedokteranUniversitas Al-Zaytun Indonesia.Dalam rangka pendukung saranapendidikan dan berbagai sarana lainnyadalam kawasan Al-Zaytun juga dibangunjaringan komputer sentral yangmenjangkau seluruh unit saranapendidikan, jaringan sound system,jaringan telepon, dan jaringan listrikdari PLN dan dengan back up generatorlistrik (genset sebanyak 18 unit).Semua aktivitas Al-Zaytun dilayanidari bangunan administrasi pusat danbangunan rektorat yang berada disebelah selatan Masjid Rahmatan lilAlamin. „
                                
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45