Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 46
P. 48


                                    48 BERITAINDONESIA, 20 September 2007BERITA MEDIABangkitnyaKomikIndonesiaPenghargaan Kosasih Award 2007 memberidorongan ekstra bagi komikus-komikusIndonesia untuk terus berkarya. Meskikomik Indonesia mengalami masa surutsejak 1980-an dan kalah pamor denganserbuan komik asing, komik Indonesiaperlahan-lahan terus menggeliat, terutamalewat komik-komik indie yang berkualitas.embaca komikbagi sebagianbesar orang bisa sangat menyenangkan. Namun tidaksedikit pula yang menganggapkomik adalah bacaan ‘haram’,tidak bermutu, dan cumamembuang-buang waktu. Iajuga lantas “dituduh” sebagai“racun” karena mengutip berbagai makian seperti bedebah,jahanam, bangsat, atau katakata vulgar lainnya. Akibatnyakomik ‘dicampakkan’ dan dianggap sebagai bahaya sehingga ia harus dienyahkan dariperpustakaan sekolah. Padahal komik juga banyak yangberkualitas bahkan bisa dijadikan alat pendidikan. Apalagimasa kecil tiap anak hampirselalu diwarnai dengan komik.Berbagai jenis komik bisakita jumpai di toko-toko buku.Bicara soal komik buatan luarnegeri, ada ribuan jumlahnya.Namun komik buatan Indonesia masih terhitung jari. Meskidemikian, bila kita jeli danrajin menyambangi toko bukudan pameran komik, ada banyak komik-komik Indonesiayang tidak kalah bagusnyadengan komik-komik luar.Komik-komik Indonesia kinisedang giat-giatnya berkembang setelah puluhan tahuntenggelam oleh serbuan komik-komik luar negeri. Tahun1990-an muncul penerbitanbuku-buku dan media alternatif (bulletin, newsletter,community magazine, dan ezine) di Yogyakarta dan Bandung. Di sinilah bermunculankomik-komik underground(indie) yang kebanyakan mencoba tampil berbeda, membuatgaya gambar lebih variatif daneksperimental. Banyak komikus-komikus indie mengandalkan mesin fotokopi untukpenggandaan karya-karya mereka. Sistem distribusi palingbanyak dilakukan di pamerankomik, baik dengan jalan jualbeli atau barter antarkomikus.Tak jarang ada komikus yangmenghalalkan karyanya untukdiperbanyak dan disebarluaskan, dengan motto ‘copyleft’(lawan dari copyright atau hakcipta). Tentunya tidak untuktujuan komersil.Gerakan komik indie inimakin menguat setelah PasarSeni ITB 1995 digelar. Saat itu,komik indie Yogyakarta, yaituApotik Komik dan Core Comic,serta komik indie Bandung,yaitu Qomik Nasional dengantitel Caroq-nya beserta komikAwatar dari Jakarta rilis bersamaan di ajang itu. Setelah itumenyusul penyelenggaraanPekan Komik Nasional (PKN)oleh Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1997. Saatitu muncul gagasan untukmembentuk sebuah wadahbagi generasi baru para pembuat, penggemar, kolektor,hingga penerbit komik. Lahirlah Masyarakat Komik Indonesia (MKI) tanggal 15 Maret1997. Pada tahun 1998, muncul lagi Pekan Komik dan Animasi Nasional (PKAN) yangdiadakan di Gambir, Jakarta.PKAN ini adalah acara rutin 2tahun sekali. Di era 1997-1998ini, muncul komikus bertemapolitik seperti, Radhar PancaDahana (judul komik Mat Jagung), Beng Rahadian (LagakJakarta), dan Seno GumiraAjidarma (Jakarta 2039).Acara komik kemudian berkembang di luar Jakarta. Misalnya Pekan Komik Merdekadi Institut Teknologi Bandung(1999), Pekan Komik Indonesia di Universitas Negeri Malang (2000-2003), Pekan Komik Nasional di UniversitasPetra, Surabaya (2001), Seyogyanya Komik Indonesia(SEKOIN) di Universitas Gadjah Mada, Yogya (2001-2002), Festival Komik Semarang di Universitas Diponegoro (2002), dan masih banyak lagi. Berbagai situs komikmaupun komunitas komikbermunculan di seluruh penjuru negeri. Mulai dari Komikaze, newmedia, BajingLoncat, Badjak Laoet, REDArmy, Daging Tumbuh, Bengkel Qomik, Akademi Samali,Mubal Komike, Indicomic danKomik Online.Tahun 2007 menjadi tahunyang istimewa bagi dunia komik Indonesia. Terhitung satudekade komik Indonesia generasi baru berkarya di tengahketerbatasan yang ada. Iniditandai dengan hajatan besarPameran Komik IndonesiaSatu Dekade (Konde) pertengahan Agustus lalu. Selainmengadakan pameran danseminar tentang komik, acarayang diselenggarakan olehAkademi Samali ini juga memberikan penghargaan KosasihAward 2007. Di ajang ini terpilih 30 nominasi terbaik dansepuluh komik terbaik darisepuluh kategori yang ada.Penamaan penghargaan dengan mengabadikan namakomikus RA Kosasih (88) inimerupakan salah satu bentukucapan cinta dan terima kasihinsan pecinta komik Indonesiakepadanya.Walaupun belum ada pengakuan resmi dari pemerintah atau lembaga hukumM
                                
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52