Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 46
P. 52


                                    52 BERITAINDONESIA, 20 September 2007BERITA KESEHATANHarapan BaruBagi Kaum PerempuanKanker leher rahim dan kanker payudaramerupakan dua penyakit ganas yang palingmenakutkan bagi kaum Hawa. Setelahberhasil membuat vaksin untuk mencegahkanker leher rahim, dunia kodekteran kinimulai menemukan titik terang dalammembuat vaksin pencegah kankerpayudara.aksin yang ditujukan untuk mengatasi kanker payudara itu disebut dengan vaksin Neuvenge, dibuatoleh perusahaan Dendreon,yang juga membuat vaksinkanker prostat, Provenge. Dalam ujicoba tahap awal, Neuvenge ternyata aman dan menunjukkan tanda penurunantumor. Namun vaksin ini hanya ditargetkan untuk pasienkanker payudara dengan status Her2 Positif. Neuvengedibuat oleh sel imun yangberasal dari tubuh pasien sendiri, karenanya vaksin ini tidaksama untuk setiap orang. Setelah hasil yang menggembirakan tersebut, kini para penelitiakan melanjutkan pada tahapdua penelitian untuk mengujiapakah vaksin tersebut benarbenar efektif mengobati kanker payudara. Penelitian inimasih membutuhkan waktuyang tidak sebentar untukmendapatkan hasilnya.Sedangkan vaksin untukmencegah kanker leher rahimyang disebabkan infeksi virushuman papilloma virus (HPV)sudah digunakan di luar negerisejak beberapa tahun lalu.Vaksin ini 100 persen efektifdalam mencegah kanker stadium dini dan ketidaknormalan akibat turunan virus yangmuncul sebelum kanker terjadi. Sementara itu, di Indonesia, vaksin ini telah mendapatkan izin resmi dari BadanPengawas Obat dan Makananserta mengantongi sertifikathalal dari The Islamic Foodand Nutrition Council of America. Imunisasi HPV akan diberikan pada perempuan usia12-14 tahun, melalui suntikansebanyak tiga kali berturutturut tiap dua bulan sekali dandilakukan pengulangan satukali lagi pada sepuluh tahunkemudian. Kemudahan dalamhal pemberian vaksin dan tingginya angka keberhasilan menjadi keunggulan pencegahanmetode ini. Tetapi sayangnya,pencegahan melalui vaksin inimempunyai kelemahan, yaknimahal. Teknologi rekombinanyang digunakan untuk memproduksi vaksin merupakanteknologi biologi molekuleryang berbiaya tinggi. Hal iniberimbas pada tingginya biayayang harus dikeluarkan olehmereka yang ingin mendapatimunisasi. Di Amerika misalnya, satu kali suntikan biayanya mencapai US$100 (hampir Rp1 juta).Di Indonesia, kanker leherrahim merupakan kanker dengan jumlah penderita terbanyak (34,4% dari kankerpada perempuan). Dengan8.000 kematian per tahun, 40-45 kasus baru per hari, 20-25kematian per hari, kankerleher rahim menjelma menjadipembunuh perempuan nomordua setelah kanker payudara.Penderita terbanyak adalahperempuan kelompok umur35-49 tahun.Kanker leher rahim dapatberkembang ketika sel yangabnormal dalam serviks (daerah yang menghubungkan rahim dan vagina) mulai membelah diri tanpa terkendali.Kanker leher rahim ini 99persen disebabkan oleh humanpapilloma virus (HPV). Infeksioleh HPV sering kali tidakmenimbulkan gejala sehinggabanyak orang tidak tahu mereka terinfeksi HPV, atau banyak orang dapat menularkanHPV tanpa menyadarinya.Perjalanan penyakit ini mulaidari kelainan pra kanker sampai kanker cukup lama, sekitar5-10 tahun. Gejala yang seringdikeluhkan pasien biasanyaperdarahan saat bersenggama,yang keluar melalui vagina.Adanya keputihan yang berbau busuk dan tidak sembuhwalaupun sudah diobati dengan obat keputihan. Ini terjadi karena sel-sel kankermemproduksi lendir. Biasanyagejala timbul pada stadiumdua atau tiga. Pada tahap lebihlanjut pasien mengeluh adanyanyeri pangul. Dan bila kankersudah membesar dapat menghalangi saluran kencing sehingga pasien akan mengalamikesulitan buang air kecil. Keadaan berikutnya sudah sangat terlambat. Sayangnya,hampir 70% pasien yang datang ke dokter sudah pada stadium lanjut (>IIB).Beberapa faktor yang mempermudah infeksi HPV adalahriwayat menikah muda (<20tahun), berganti-ganti pasangan, sering menderita infeksimenular seksual, merokok, ibuyang melahirkan banyak anak.Ada beberapa tipe virus HPVtapi yang “high risk” (risikotinggi) mengakibatkan kankerleher rahim diantaranya HPVtipe 16, 18, 31, dan 33. Penularan terbesar melalui hubungan seksual. Demikian dijelaskan Dr. dr. Laila Nuranna,SpOG (K) pada saat seminarsehari tentang kanker di Gedung Dharma Wanita Persatuan, Kuningan, Jakarta,akhir Agustus lalu.Dalam seminar sehari bertajuk “Kanker, Bertindak Sekarang Sebelum Menjadi Masalah” itu, Laila mengatakanbahwa kanker leher rahimadalah satu-satunya kankeryang bila dideteksi sejak dini,tingkat kesembuhannya bisamencapai 100 persen. Denganmetode skrining yang mudahdan murah seperti IVA (Inspeksi Visual dengan AsamAsetat 3-5%) sudah dapat dideteksi ada atau tidaknya kelainan pra kanker. Mudah karena dapat dilakukan di puskesmas, praktek dokter ataubidan. Murah karena hanyamenggunakan asam asetat(lebih dikenal dengan asamcuka) dengan konsentrasi rendah 3-5%. Hasil yang didapatpun cukup akurat.Cara lain deteksi yang dianjurkan yaitu pap smear.Kelompok yang memiliki risiko tinggi seperti disebut di atasdiharapkan dapat menjalanites pap ini. Bahkan setiapperempuan yang sudah melaVJaringan kanker payudara
                                
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56