Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 46
P. 45
BERITAINDONESIA, 20 September 2007 45BERITA TOKOHAkbar TandjungLulus Cum Laudeengaruh Akbar Tandjung dalam jagatperpolitikan nasionalrupanya masih sangat besar. Sehari sebelummaju ke persidangan ujianterbuka promosi gelardoktorbidang ilmu politik di KampusBulaksumur, UGM Yogyakarta, pada hari Jumatnya (31/8)ratusan orang tokoh-tokohpenting sudah berkumpul dikota gudeg Yogyakarta memenuhi undangan Akbar. Media massa meliput hajatanakademik namun kental aromapolitik ini secara luas.Lalu tibalah waktunya bagiAkbar diuji untuk memperoleh doktor, dan lulus denganpredikat kelulusan cum laudepada hari Sabtu (1/9). Uniknya, studi kasus penelitianyang diambil adalah PartaiGokar dimasa kepemimpinanAkbar tahun 1999-2004 yangsarat pergolakan. Pada masaitu Orde Baru yang disokongpenuh Golkar baru saja tumbang. Dengan manuver briliannya Akbar berhasil mengendalikan partai dan memperkenalkan jargon Golkarbaru, hingga memberinyaruang dalam gerbong reformasi. Bahkan setelah meraihsuara terbesar kedua padapemiilu 1999, pada pemilu2004 Golkar kembali ke puncak sebagai peraih suara terbesar. Pada kedua peristiwa iniAkbar adalah ketua umumpartai.Disertasi Akbar berjudul“Partai Golkar dalam Pergolakan Politik Era Reformasi:Tantangan dan Respons,” berhasil dipertahankan di hadapan sembilan orang dewanpenguji. Ketika menjawab pertanyaan penguji sesekali Akbarmelontarkan kritikan pedasterhadap kepemimpinan Golkar saat ini. Seperti, menyebutkepemimpinan Jusuf Kallahanya berorientasi pada kekuasaan jangka pendek tanpamemperhatikan tiga hal penting dalam memimpin partai.Yakni, memperkuat kelembagaan partai, intensitas konsolidasi partai, dan rekrutmen untuk mencari kader-kader terbaik.“Itulah bedanya kepemimpinan partai di bawah saudagar dengan kepemimpinanpartai oleh politisi pejuangyang tentunya mempunyaicita-cita untuk membesarkanpartai,” ucap suami KrisninaMaharani ini. Kata Akbar,saudagar yang memimpin partai juga cenderung berpikirsingkat dan menganggap implikasi dari langkah yang diambil belakangan.Kepemimpinan Partai Golkar saat ini dalam pandanganAkbar tidak memiliki pola danperencanaan yang sistematisdalam menghadapi agendapolituk ke depan khususnyaPemilu 2009. Juga tak terlihatPsikap responsif terhadap aspirasi rakyat sehingga nyatanyata bertentangan denganjargon yang pernah ditawarkan, “bertindak cepat untukrakyat”.Akbar menegaskan tak akanlagi berniat menjadi KetuaUmum Partai Golkar. Namunmenyatakan kesediaan untukmemberikan nasihat politik,termasuk kepada partai-partailain agar elemen utama demokrasi bisa menjadi faktordari perubahan politik yangpenting. HTIskandar AlisjahbanaBapak SKSD PalapaSudah sejak tahun 1968 Prof. Dr.Ing Iskandar Alisjahbana (76 tahun)merintis pengembangan teknologisatelit komunikasi. Ia lalu berhasilmembangun Sistem KomunikasiSatelit Domestik (SKSD) Palapa,yang oleh Orde Baru dimanfaatkansebagai tulang punggung dalammempersatukan Nusantara, sekaligus menjadikan Indonesia sebagainegara ketiga di dunia setelah ASdan Uni Soviiet yang memanfaatkanteknologi satelit untuk telekomunikasi. Bahkan, Iskandar sampaisampai disebut pula sebagai BapakSKSD.Satelit Palapa seri A-1 meluncurke angkasa pertamakali pada 8 Juni1976. Tetapi baru pada tahun 2007mantan rektor ITB Bandung tersebut dihargai untuk inovasinya yangspektakuler di bidang teknologitelekomunikasi. Dan, yang memberikan adalah Kepala LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)pula, Prof. Dr. Umar Anggara Jeniebersamaan dengan peringatan 40tahun LIPI Rabu (22/8).Ulangtahun berlangsung di tengah rencana pemerintah memangkas anggaran LIPI tahun 2008.Memang, dalam pidato kenegaraandan pengantar nota keuanganRAPBN 2008, tak sekalipun Presiden Susilo Bambang Yudhoyonomenyebutkan kata ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptekl). Bahkan,dari sembilan orang penasehatnya,tak satupun yang berlatar belakangdan membidangi pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi,untuk menempatkan Iptek sebagaisalah satu elemen kunci pembangunan nasional.Penghargaan ilmiah tertinggibernama Penghargaan SarwonoPrawirohardjo yang sudah dimulaisejak tahun 2001, diberikan kepadaIskandar atas prestasinya di bidanginovasi teknologi telekomunikasi.Selain memprakarsai pembangunan SKSD Palapa, dan mendorong para mahasiswa ITB Bandungberinovasi secara kreatif membangun industri dan jasa telekomunikasi di Indonesia yang sedang giatmembangun pada masa itu, Iskandar juga terbukti piawai memperbaiki satelit yang rusak. SatelitPalapa generasi B-2 milik Telkomyang pernah gagal mengorbit, ituberhasil diperbaiki dan dimanfaatkannya secara bisnis bersamapraktisi satelit Adi Rahman Adiwoso.Keduanya sepakat mendirikanperusahaan satelit berkelas dunia,PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN),dengan modal awal satelit rusak.“Ketika pertamakali Dr. ArthurClark (ahli fisika dan penulis bukubuku sains-fiksi) mengemukakanistilah orbit geostasioner, beliaulahscientist Indonesia yang pertamakali dapat menangkap dan memahami konsep itu,” kata Umar Anggara tentang Iskandar.Iskandar berpesan agar lembagapenelitian seperti LIPI, BPPT, danperguruan tinggi supaya meninggalkan filsafat “menara gading”. “Filsafat menara gading itu adalahmelakukan penelitian demi penelitian saja, terpisah dari masyarakat. Perguruan tinggi dan lembagapenelitian itu harus bisa memberikan sesuatu kepada masyarakat,” ucap Iskandar. HT