Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 60


                                    BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007 59BERITA EKONOMIPemotongan SubsidiListrik Ancam KrisisPLN masih belum terbiasa melepaskan diridari perlindungan pemerintah. Ketikasemua masalah sudah mentok, tak ada lagisolusi untuk menaikkan subsidi listriksesuai kehendak, petinggi PLN tinggalangkat bicara mengancam akan terjadipemadaman listrik.irut PLN EddieWidiono sebelumnya tenang-tenangsaja perusahaanpelat merah yang dipimpinnyaakan memperoleh subsidi daripemerintah sebesar Rp 38,21triliun. Baginya, sudah mencukupi memperoleh marginusaha sebesar lima persen.PLN merasa tidak ingkar janjikepada kreditor obligasi internasional yang mengucurkandana lebih dari Rp 2 triliununtuk membiayai proyek 10ribu MW.Dengan asumsi memperoleh subsidi yang memadai,PLN di tahun 2008 diperkirakan akan membukukanlaba sesuai janji kepada kreditor asing. Listrik tidak lagibyar-pet, pemadaman bergilir tak perlu menakutkan,masyarakat dan pebisnismemperoleh pasokan yangmencukupi. Pemberantasandaerah krisis listrik sesuairencana. Dan target Visi 75/100 yang lama didengungdengungkan tercapai.Tapi manakala subsidi takberjalan mulus seturut hatimaka yang terjadi kemudianadalah kebalikan dari semuanya. Subsidi listrik dipangkas,PLN sontak kelimpungan.Yang juga spontan terlontaradalah ancaman PLN akanlebih sering melakukan pemadaman bergilir demi alasanmenghemat BBM. KinerjaPLN jelas akan menurun drastis. PLN harus menekan pertumbuhan penjualan listrikdengan tidak melayani pemasangan sambungan baru. PLNpun tak sungkan apabila dicapmenghalangi laju perekonomian yang sedang digiatkan pemerintah.Kisruh soal pemotongansubsidi listrik itu mengemukaakhir-akhir ini. Komisi VIIDPR yang membidangi masalah energi, berbeda pendapat dengan Panitia Anggarandalam menghitung subsidiyang pas untuk PLN. Sementara antara Menteri ESDMPurnomo Yusgiantoro danMenkeu Sri Mulyani Indrawatiberbeda paham pula. Keduanya tidak sejalan untuk soalyang sama.Buntutnya, rapat kerja Menteri Purnomo dengan KomisiVII yang dipimpin AirlanggaHartarto (Fraksi Partai Golkar) menetapkan angka subsidi listrik sebesar Rp 27,84triliun sesuai dengan notakeuangan, berbeda denganangka yang ditetapkan di rapatantara Panitia Anggaran dengan Menkeu, Menneg BUMNSofyan A. Djalil, dan GubernurBank Indonesia sebesar Rp26,67 triliun. Padahal keduarapat berlangsung di hari yangsama Rabu (19/9) malam, dilokasi yang sama Gedung DPRRI namun berbeda ruang.Sebelumnya, Komisi VIIDPR dalam rapatnya 18 Juni2007 sudah menetapkan besaran subsidi listrik berbentukbatas minimal Rp 32,73 triliun,dan maksimal Rp 42,64 triliun.Faktanya dalam pidato pengantar nota keuangan RAPBN 2008 Presiden menetapkan subsidi listrik 2008hanya Rp 27,84 triliun, yang diPanitia Anggaran lagi-lagiditurunkan menjadi Rp 26,67triliun.Besaran subsidi listrik 2008sering tarik-ulur. Pada saatmembahas nota keuanganRAPBN 2008 (16/8), diusulkan dana subsidi listrik 2008dianggarkan Rp 27,84 triliun.Pada Rapat Panitia Anggaran(16/9) turun menjadi hanya Rp26,67 triliun. Tetapi PurnomoKamis (20/9) lagi-lagi mengusulkan angka subsidi Rp30,95 triliun, didasarkan padapendekatan subsidi listrik yangdilakukan pemerintah.Purnomo merinci, angkasebesar Rp 30,95 triliun terdiriatas komponen subsidi berjalan tahun anggaran 2008sebesar Rp 27,84 triliun, kekurangan subsidi 2007 sebesarRp 2,47 triliun, dan kekurangan hasil audit final BPK2005 sebesar Rp 1,87 triliun.Karenanya, total kebutuhananggaran subsidi kata Purnomo, mencapai Rp 32,18 triliun. Dan setelah di-carry overke tahun 2009, hasil akhirkebutuhan subsidi listrik 2008adalah Rp 30,95 triliun. “Itukalkulasi realistis pemerintah,” kata Purnomo Yusgiantoro.Sekalipun Menteri Purnomosudah mengajukan usulanyang lebih besar, bagi DirutPLN Eddi Widiono angka itutetap kurang, sebab masih jauhdari kebutuhan PLN. “Untukmengoptimalkan kinerja danmengamankan pasokan listriknasional, kami butuh Rp 38,9triliun,” kata Eddie.Dijelaskan Eddie, sejumlahfaktor yang dapat memengaruhi jumlah subsidi antaralain, setiap kenaikan susutdaya listrik sebesar satu persenakan menambah subsidi Rp 3triliun. Padahal, dengan pertumbuhan listrik yang ditetapkan hanya 5,5 persen makasusut daya listrik akan meningkat pula. Harga minyak mentah Indonesia naik satu dollarAS akan meningkatkan subsidiRp 700 miliar. Alpha BBMnaik satu persen maka subsidinaik Rp 700 miliar. Dan kursrupiah ke dollar AS naik Rp100 maka subsidi naik Rp 700miliar.Eddie berjanji akan tetapmenerima berapa pun danasubsidi yang disediakan pemerintah bersama DPR. Tetapitentu ada banyak konsekuensinya. Diantaranya, PLN harusmenekan pertumbuhan pelanggan dengan membatasipelayanan pemasangan sambungan baru. PLN harusmenghemat penggunaan BBMpada pembangkit sehinggacadangan panas akan makinkecil. Risiko keandalan akanmakin meningkat pula.“Secara sederhana, pemadaman makin sulit dihindari,”urai Eddie. Kata dia, ada pulakemungkinan terjadi over capacity pada 2009 saat pembangkit 10 ribu MW selesai.Karena pertumbuhan listrikditekan maka penyerapan listrik di masyarakat juga rendah. „ HTDPLN akan melakukan pemadaman jika subsidi listrik dikurangi.foto: berindo wilson
                                
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64