Page 61 - Majalah Berita Indonesia Edisi 48
P. 61


                                    60 BERITAINDONESIA, 25 Oktober 2007BERITA PUBLIKOptimalkan Prasarana KAPembangunan prasarana KA semakin baikdan lebih mutakhir, menjadikan lalu lintaskereta api makin cepat dan maksimal.alam semakinlarut, embunpun mulai turun, membuatudara di daerah Purwakartasaat itu bertambah dingin.Namun para pekerja, mandor,konsultan maupun petugassatuan kerja Jawa Barat, sertabantuan pengawasan dari unsur PT. KA Daop II bekerjadengan penuh semangat.Udara dingin tidak mengganggu konsentrasi merekamelakukan tugas membongkarrel dan bantalannya dan menggantinya dengan yang baru disepanjang stasiun Cisomang –Cikadondong. Jalur ini merupakan wilayah daerah operasi(Daop) II Bandung.Dengan semangat tinggi, sekitar 40 pekerja, malam itu sibuk membongkar rel dan bantalan besi yang lama sepanjang100 meter. Hanya dalam waktu 15 menit, para pekerja yangmemiliki ketrampilan itu berhasil membongkar R-42 yangusianya sudah tua. Kemudiandilanjutkan membongkar bantalan rel yang terbuat dari besi.Proses pembongkaran bantalan ini juga hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Sekitar setengah jam bekasrel dan bantalannya telah bersih dan kemudian diratakandan diperkeras.Kerja selanjutnya adalah memasang bantalan beton dan relbaru yang lebih mutakhir. YakniR-54 dan penambahan rel gongsol pada lokasi menikung sepanjang 100 meter. Semua pekerjaan itu dilakukan dengan penuhperhitungan mulai jam 24.00hingga 03.00 dinihari. Pada saattidak ada KA lewat.Pembangunan prasarana baru berupa bantalan beton danrel yang memiliki panjang 100M itu dilakukan dengan hatihati dan penuh perhitungan.Dalam waktu satu jam tigapuluh menit semua prasaranaitu terpasang rapi seperti semula. Yang membedakan, semuanya serba baru.Prasarana yang sudah terpasang ini, bisa dilalui KA secaraperlahan, dengan kecepatansekitar 5 km per jam. Baik kereta barang, maupun keretaeksekutif Harina dari Semarang tujuan Bandung yangmelalui lintasan baru itu jugaperlu dipandu.Monitoring dan penelitianatas berfungsinya rel baru inijuga terus dilakukan. Padasiang hari sejumlah pekerjamelakukan pemantauan secara teknis. Termasuk bagaimana kondisi rel pada saatsuhu udara panas menyengat.Salah satunya adalah segi akurasi pemasangan rel hinggamencapai ambang batas ukuran milimeter.Pengerjaan track dalamwaktu satu hari ini juga mencakup pengelasan sambunganrel pada jarak setiap 50 meter.Karena lokasi pemasangan relbaru itu berada pada kondisilahan yang mempunyai kemiringan, maka perlu dipasanggongsol, atau rel tambahanyang di antara dua rel utamayang panjangnya disesuaikandengan kebutuhan.Pemasangan gongsol ini dimaksudkan, agar pada saat KAmelewati area miring dengankecepatan tertentu, roda KAtetap berada di tengah relsehingga bisa dihindari terjadinya hal-hal yang tidakdiinginkan. Gongsol juga dipasang di atas jembatan yangdilalui kereta api. Bila panjangjembatan 300 meter, makagongsol dipasang sepanjangitu pula.Menjawab pertanyaan Berita Indonesia, penguji prasarana KA, H. Surakhim mengatakan, kondisi prasaranayang ada sekarang mengalamibanyak kemajuan dibandinglima tahun lalu. Misalnya,kalau dulu rel panjangnyahanya 25 meter, kini R- 54panjangnya 100 meter dan dihandle menjadi 200 meter.Bantalan besi yang beratnya48 kg, sekarang sudah digantibantalan beton yang beratnya200 kg dengan kondisi lebihkuat dan lebih baik.Demikian pula stabilitas jalan KA sebagai penambat. Jika sebelumnya kaku, maka sekarang menggunakan penambat elastis yang memenuhi keseimbangan. Kalau dulu digerakkan secara manual (dengan tangan), sekarang menggunakan mesin.Surakhim menyatakan, secara umum pengembangan danpembangunan phisik prasaranasudah lebih dari memenuhisyarat. Soal penyebab anjloknyakereta api belakangan ini, menurut Surakhim, di antaranya,karena faktor manusia (humanerror) atau faktor sarana danprasarana. Namun berdasarkan penilaian secara teknis danobjektif, – misalnya anjloknyaKA Parahiyangan di daerahCisomang, – lebih disebabkankarena faktor manusia.Dalam kondisi seperti ini,ketika kereta menanjak masinis harus menghindari pengereman mendadak di tengahjalan. Sebelumnya, harus diambil ancang-ancang saat KAakan mulai menanjak.Seperti yang terjadi di KarangGandul dan Karangsari di DaopV/Purwokerto. Saat KA berjalan menanjak dengan membawa muatan yang berat, kemungkinan putaran rodanya tidak lancar karena kurang minyak. Kalau direm mendadakmengakibatkan badan keretanaik keatas, roda akan tergelincir dan akhirnya anjlok. Halitulah yang perlu dihindari. „ RIMPrasarana Jembatan: Gongsol di antara dua rel utama. foto: dok. satker jabar
                                
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65