Page 40 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 40
40 BERITAINDONESIA, 08 November 2007LenteraL ENTERA40Alhamdulillah, pada hari iniSabtu 13 Oktober 2007, kitadikaruniai kesempatan besar oleh Tuhan untuk dapatmelaksanakan shalat ‘Idul Fithri 1Syawal 1428 H setelah berkesempatanmelaksanakan shaum Ramadlan selamasebulan.Pelaksanaan hari raya/’Idul Fithri kaliini, lagi-lagi ummat Islam Indonesiatidak dapat sepakat melaksanakannyadalam hari yang sama. Sehingga dalamrealitanya terjadi dua hari raya/’IdulFithri yang berbeda, satu golonganberhari raya pada hari Jum’at, dan satugolongan lainnya pada hari Sabtu.Tentang perbedaan ini banyak orangberpesan agar masing-masing yangberbeda dapat saling memahami danmemaklumi. Sekalipun sebelumperbedaan ini terjadi banyak orang pulaberharap, kiranya ‘Idul Fithri itu dapatterjadi dalam satu hari yang sama.Agama-agama di dunia inimempunyai hari raya masing-masing.Hari dan pelaksanaannya telah baku,semua bersumber dari ajaran maupuntradisi masing-masing, mestinyatermasuk juga hari raya Islam (‘IdulFithri/’Idul Adlha).Mungkinkah sumber syariatnyamenghendaki untuk berselisih dalammenetapkan ‘Idul Fithri? Kalau ‘IdulFithri itu merupakan syariat/ajaranIlahi, tentunya tidak mungkin terjadiperselisihan dalam menetapkannya,karena inti syariat Ilahi sesungguhnyatidak menghendaki perselisihan atasnama agama, Q.S. 42/13 (Asy-Syura).Tuhan telah mensyariatkan untukkamu tentang agama, sesuatu yangsama telah diwasiatkanNya kepadaNabi Nuh, dan yang telah kamiwahyukan kepadamu, dan sesuatuyang telah kami wasiatkan kepadaNabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi‘Isa, agar kamu semua menegakkanagama itu dan janganlah kiranyakamu semua berselisih/berpecah-belahdalam beragama. Sangat berat bagiorang-orang musyrik tentangberagama (tanpa perpecahan) yangkamu serukan kepada mereka.Allah menetapkan dengan pilihan-Nyakepada ajaran agama (tanpaperpecahan) kepada orang yangdikehendaki-Nya, dan memberipetunjuk kepada agama (tanpaperpecahan) untuk orang yang maukembali (kepada agama tanpaKalau ‘Idul Fithriitu merupakansyariat/ajaranIlahi, tentunyatidak mungkinterjadiperselisihan dalammenetapkannya,karena inti syariatIlahisesungguhnyatidakmenghendakiperselisihan atasnama agama, Q.S.42/13 (Asy-Syura).