Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 37
BERITAINDONESIA, 08 November 2007 37LENTERAbelum banyak yang bisa bertoleransi. Itusebab toleransi perlu ditanamkanmenjadi akidah. Toleransi sebagaiakidah perlu karena pada dasarnyaummat manusia tidak beda. Beragamapun tidak beda.Orang beragama ingin mendapatkansa’adah, kesejahteraan, ketenanganbatin maupun rohani. Menurut Syaykh,komponen manusia terdiri tiga unsuryaitu jasmani, nafsani, dan rohani.Jasmani adalah segala fisik kita, nafsanikejiwaan kita, dan rohani sesuatu yangada sejak sedia kalanya.Khusus soal rohani manusia, siapasaja orangnya, apa saja agamanya,sampai kepada orang yang tidakberagama atau yang anti Tuhansekalipun, Syaykh mengatakanmengakui satu prinsip bahwa diamempunyai roh. Atau, ada yangmenciptakan dirinya.Keyakinan soal adanya rohanimanusia itulah yang membuatpersaudaraan, persahabatan, dankekitaan terbentuk menjadi prinsip yanglebih inti serta lebih asasi, daripadapraktik-praktik apapun yang bisamenimbulkan persengketaan.Karena itu, sekalipun timbulperbedaan dalam menghadapi ibadahritual, Syaykh berpesan silakan pilihmana yang disuka. Sebab persaudaraanwajib ditegakkan. Demikian pulakebersamaan dan persatuan wajibditegakkan.Menyerah Kepada KebenaranSecara intern, sesama ummat IslamIndonesia wajib menegakkan toleransisebagai akidah. Secara ekstern Syaykhmengatakan hal yang sama berlaku pulakepada ummat beragama lain yaituhormati mereka.“Seperti Idul Fitri kali ini kitahadiahkan kepada sahabat kita tadi“Gereja Tua”. Mengapa “Gereja Tua”,karena memang gereja duluan adadaripada mesjid. Jadi lebih tuaumurnya. Mengapa begitu, karenabahasa mesjid itu belakangan,” uraiSyaykh, memperoleh applaus tepuktangan dari para hadirin.Lagu “Gereja Tua” menjadi pintumasuk bagi Syaykh untuk mengajarkankehidupan yang toleran kepada ummatberagama lain. Syaykh menceritakanbagaimana di Istambul, Turki, ada Sofia,yang orang Islam mengatakan Aya Sofia,dikasihkan kepada orang Islam dandijadikan mesjid.Tetapi begitu orang Nasrani hendakmelakukan commemoration atau napaktilas, orang Islam memberikankesempatan untuk menggunakan mesjidtersebut.Demikian pula dengan orang Islamyang berada di Andalusia, memberikanAl-Hamro di Cordoba walau dengan hatiagak sedih. Di sana Al-Hamro yangmerupakan mesjid dijadikan sebagaigereja.“Tapi hakekatnya gereja itu lebih tuadari Mesjid ‘huruf besar’. Kalau mesjid‘huruf kecil’ itu sama-sama antaragereja, sinagog, dan tapekong tempatorang-orang agama Konghucu dan lainlain. Itu namanya mesjid tempatbersujud,” kata Syaykh. MenurutSyaykh, arti mesjid dengan m huruf keciladalah tempat bersujud.Syaykh mengatakan, karena anatomibahasa ingin menimbulkan sebuahtempat dan sebuah nama, maka mesjidyang dipakai orang Islam dikasih namaMesjid dengan M huruf besar.Sejurus kemudian penjelasan yangsama diberikan pula oleh Syaykhtentang pemaknaan islam. “Seperti kitayang Islam, Nabi Isa islam, NabiIbrahim islam, Nabi Adam islam, NabiMuhammad islam, islam huruf kecil.Apa itu islam huruf kecil, artinya mentalattitude, sikap menyerah kepadakebenaran.”Syaykh mengatakan, arti islam adalahmenyerah kepada kebenaran. Dalamperjalanannya, ummat NabiMuhammad hendak mencari nama, apanama yang bagus untuk agama yangmenyerah ini. Tersedia tiga pilihan. Adaiman, islam, dan ikhsan. Maka dipilihlahIslam dengan I huruf besar. Jadidipakailah agama Islam.Tetapi, kata Syaykh, antara islam yanghuruf kecil dengan Islam yang hurufbesar belakangan ini menjadi sangatjauh bedanya. Islam huruf kecil idimiliki oleh seluruh ummat yangberagama. Sedangkan Islam I hurufbesar hanya dimiliki oleh orang yangberagama Islam.Padahal, menurut Syaykh seyogyanyakita memperdalam islam huruf i kecil,jangan hanya mendalami Islam I hurufbesar. Sebab kalau I huruf besar sajayang kita pelajari jiwa tolerannyamenjadi minus. Tapi kalau islammenjadi sesuatu mental attitude dengantulisan i huruf kecil, kita menjadi umatyang satu. Umat yang satu artinyasemuanya adalah umat manusia yangmemiliki satu hak-hak yang harusditegakkan, yang namanya hak asasi.Diplomasi SapiMengakhiri pidato silaturahimnya,Syaykh mengemukakan ada rencanabesar Al-Zaytun untuk mengimpor1.000 kepala sapi perah dari SelandiaBaru, total senilai 2,34 juta dollar AS,diperkirakan tiba di Al-Zaytun Maretatau April 2008.Syaykh didampingi tiga eksponen AlZaytun yaitu Imam Supriyanto, Ir.Bambang Abd. Syukur, dan Nasir AbdulKadir berangkat ke Selandia Baru Senin15 Oktober untuk menandatanganikontrak jual-beli sapi. Inilah kontrakjual-beli sapi terbesar yang pernahdilakukan Indonesia, oleh kalanganswasta pula.Syaykh tak lupa menyelipkan pesanpesan perdamaian dan toleransi ketikamenjelaskan impor sapi ini. KataEksponen Al-Zaytun memberikan uang kepada anak-anak keluarga karyawan sebagai lambangberbagi kebahagiaan di hari yang fitri.