Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 33
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 33BERITA KHASBERITAINDONESIA, 08 November 2007 33Ketua KY Busyro Muqqoddas melaporkanhasil-hasil pekerjaannya selama tahun2006 dan awal 2007 pada 11 Juni 2007.“Laporan ini mengenai pelaksanaan kewenangan komisi menyangkut seleksi hakim agung dan pengawasan hakim seharihari,” kata Ketua KY Busyro Muqqodas.Busyro juga melaporkan beberapa kasusyang menyangkut kepentingan publikseperti kasus tanah di Meruya. Ia mengatakan, KY berencana memanggil hakimagung yang memutus perkara. Seluruhanggota KY yakni Thahir Saimima, M.Busro Muqoddas, Irawady Joenoes, Soekotjo Soeparto, Chatamarrasjid, ZainalArifin, dan Mustafa Abdullah hadir dalampertemuan, didampingi Jaksa AgungHendarman Supandji dan Kepala PolriJenderal Sutanto.Hingga saat melaporkan itu, KY masihdipandang bersih sampai akhirnya tersiarkabar salah seorang anggota KY, IrawadyJoenoes, tertanggap tangan KPK Rabu(26/9) sedang memegang sejumlah uangyang diduga suap dari penjual tanahFreddy Santosa.Freddy Direktur PT Persada Sembada,adalah pemenang tender tanah seluassekitar 5.720 meter persegi terletak diJalan Kramat Raya No. 57 Jakarta Pusatsenilai Rp 46 miliar. Dari transaksi inidisebut-sebut Irawady meminta setorandari Freddy Rp 7 miliar.Irawady dibekuk delapan penyidik KPKyang dipimpin oleh Ajun Komisaris BesarPolisi Heru Sumartono. Proses penangkapan terjadi di sebuah rumah di JalanPanglima Polim III Nomor 138, JakartaSelatan. Mula-mula aparat menangkapFreddy Santosa. Ketika tim penyidikhendak bergerak masuk, mereka dilarangIrawady yang tiba-tiba keluar dari rumah.Sempat timbul perdebatan. Setelah penyidik menunjukkan surat tugas barulahmereka bisa masuk dan segera menggeledah Irawady. Di kamar mandi, petugasmenemukan uang tunai Rp 600 juta didalam tas kertas karton. Sedangkan darikantong celana Irawady ditemukan 30ribu dollar AS.Saat itu juga Irawady dan Freddy dibawa ke kantor KPK. Sehari kemudian,Kamis (27/9) Irawady ditetapkan sebagaitersangka kasus penyuapan dan ditahandi Markas Besar Kepolisian. Irawady danFreddy dikenai pasal penyuapan dalamUndang-Undang Antikorupsi.Usai penangkapan, ramai muncul perdebatan antara yang membela Irawady,dan yang mencelanya. Irawady, misalnya,menyatakan siap diperiksa KPK. Sebabdia mengaku saat itu sedang menjalankantugas rahasia dari Ketua KY untuk melakukan pemeriksaan internal.Kuasa hukumnya, Ahmad Yani, memberikan penjelasan bahwa tugas yangdiemban kliennya berawal dari dugaanIrawady mengenai adanya persekongkolan PT Persada Sembada dengan lembaganya dalam pengadaan kantor KY.Dugaan itu disampaikan kepada pemimpin KY dan komisioner lainnya. Rapatpleno KY lalu menugasi Irawady menjebak Freddy. Ahmad Yani menegaskanmisi Irawady diketahui Ketua KY BusyroMuqqodas. Langkah-langkah itu pastisudah dikoordinasikan dan ada surattugasnya.Kuasa hukum Irawady yang lain, Suhardi Somomoeljono, menjelaskan kliennyahendak membuktikan bahwa SekretariatJenderal KY dan panitia pengadaan tanahbermain uang dalam tender pengadaantanah. Bahkan, sebelum ditangkap, Irawady hendak bertemu dengan JaksaAgung Hendarman Supandji untuk membicarakan kasus pengadaan tanah itu.Hendarman mengakui Irawady meminta waktu bertemu. Tapi karena sedangsibuk tak bisa memenuhi permintaan.“Irawady ingin konsultasi, termasukmembicarakan surat tugasnya, tapi belumsempat bertemu,” kata Suhardi. Irawadyjuga mengaku kepada penyidik KPK,hanya berpura-pura menerima uang itu.Selanjutnya akan diserahkannya ke KetuaKY sebagai bukti. Tetapi proses menjebakdibalas dengan menjebak pula.Penyidik KPK membantah cerita Irawady. Alasannya, saat ditangkap, Irawadytak menjelaskan soal itu. Bahkan KetuaKY Busyro segera memecat Irawadybeberapa hari setelah penangkapan.Penyidik KPK mengatakan, keteranganIrawady hanyalah alasan yang dicari-cari.Surat tugas yang diteken Ketua KY BusyroMuqoddas pada 12 September tak mengaitkan tugas rahasia Irawady denganpengadaan tanah. Irawady justru didugabekerja sama dengan Freddy mengaturpenjualan tanah di Jalan Kramat Rayatersebut, hingga akhirnya Freddy memberikan setoran senilai Rp 600 juta dan30 ribu dollar AS kepada Irawady. NamunIrawady membantah memiliki kesepakatan soal tanah dengan Freddy termasuk setoran yang dimaksud. “Uang ituuntuk saya bawa ke pimpinan KomisiYudisial sebagai bukti dugaan saya itu,”ujar Irawady.Siapa yang benar dan bagaimana jalanceritanya, lembaga KY yang anggotanyahaus uang komisi ternyata sudah layu sebelum berkembang. Para hakim terutamahakim agung di Mahkamah Agung, yangsesungguhnya menjadi sasaran bidik KYboleh bernafas lega sebab sapu yangmembersihkannya sudah kotor.Artinya, pembersihan apapun yangterjadi hasilnya tetap kotor dan akanmenjadi ladang subur diteruskannyapraktek-praktek mafia peradilan sebagaimana selama ini. Termasuk, perilakunepotisme seperti memperpanjang sendiri usia pensiun hakim agung.Presiden Susilo Bambang Yudhoyonobegitu mendengar dari media, berita penangkapan Irawady, menyatakan komitmennya untuk mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.“Siapapun yang melakukan pelanggaran,tentu saja harus dihukum. Tidak ada yangkebal hukum di Indonesia ini,” ujar JuruBicara Kepresidenan Andi Mallarangeng,Sabtu (29/9).Wakil Presiden Jusuf Kalla menilaipenangkapan Irawady merupakan buktiadanya perbaikan penegakan hukum diIndonesia. Wapres mengatakan, siapapun dapat melihat persoalan ini dari sisiyang berbeda. Misalnya, membuat posisihukum kita semakin sulit. Tetapi melihatdari sisi positif, Wapres mengatakan Indonesia sekarang ini mengalami kemajuan yang luar biasa sebab pejabat hukumpun ditangkap.Ketua DPR Agung Laksono mengatakanuji kelayakan yang dilakukan selama initernyata tak menjamin mereka yangberhasil lolos adalah figur yang bersih.“Saya terkejut. Dia (Irawady) kan sudahmenjalani uji kelayakan di DPR. Mungkin(nantinya) butuh psikotes khusus,” kataAgung, berniat memperbaiki rekrutmenanggota KY.Ketua KY Busyro Muqqoddas memastikan tidak ada konflik internal sesamaanggota KY terlebih intrik yang bertujuanuntuk menyingkirkan Irawady.Pakar hukum pidana Indriyanto Senoadji meminta KPK menyidik secara komprehensif kasus suap di KY ini. Ia menduga kasus suap ini tidak hanya melibatkan Irawady. HTm hasilnya akan tetap kotor dan akan menjadi ladangTermasuk perilaku nepotis memperpanjang sendiri usiafoto: berindo wilson