Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 30
30 BERITAINDONESIA, 08 November 2007BERITA UTAMAMenteri Kehutanan MS KabanPemberantas Illegal LoggingMenneg PPDT Lukman EdyPerjuangkan Daerah yang TerlupakanHutan Indonesia faktanya semakin plontos. Kelestarian hutanterancam oleh illegal logging dan kebakaran hutan yang sering terjadi.Menteri Kehutanan MS Kaban takingin kerusakan itu terus berlanjut.Kasus illegal logging terbaru yangmencuat ke permukaan di tahun2007 terjadi di Provinsi Riau, hinggamengundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara danmembentuk tim pemberantasan illegal logging diketuai oleh MenkoPolhukam Widodo A.S.MS Kaban mengatakan luashutan Indonesia yang rusak sudahmencapai 59,3 juta hektar, denganlaju kerusakan 2,8 juta hektar pertahun. Dalam 15 tahun ke depan Indonesia tinggal menuai saja berbagai akibat buruk yang disebabkanoleh kerusakan hutan apabila kerusakan terus berlanjut.Selama masa jabatannya sebagaiMenteri Kehutanan, MS Kaban bertekad bulat akan memberantassemua jenis praktik-praktik illegallogging. Tekad ini berhasil menyedotperhatian publik secara luas.Namun tidak sedikit pihak yangskeptis pada Kaban dan mempertanyakan sikap serta komitmen KetuaUmum Partai Bulan Bintang ini. Program kerja yang disampaikan Kabandi awal masa pemerintahannya, baikyang bersifat preventif maupun yangrepresif dinilai hanya mengumbarjanji belaka.Tetapi Kaban menjawab semuakeraguan dengan melakukan penghijauan hutan kembali, dan menanami berbagai jenis pohon di sejumlah lokasi di tanah air. Kabanmenggelar program Kecil MenanamDewasa Memanen (KMDM).Di Kabupaten Sragen misalnya,Kaban menunjukkan komitmennyamelestarikan hutan dengan memanfaatkan lahan pekarangan milikpenduduk untuk ditanami pohon jati.Kerelaan penduduk menyediakanpekarangannya sempat membuatKaban terkesima. Kaban pun berkenan memberikan apresiasi terbuka kepada masyarakat Sragen.Kaban juga memperoleh dukungan penuh dari masyarakat Mandailing Natal, Sumatera Utara yangmemprakarsai pembentukan TamanNasional Batang Gadis. TamanNasional ini akan melestarikan keanekaragaman hayati yang dimilikisehingga masyarakat dapat menikmati air sungai yang bersih, udarayang sejuk, serta kelestarian floradan fauna yang merupakan ciri khasdaerah Mandailing Natal. AMAnggaran yang minim menjadi penghambatutama pembangunan daerah tertinggal.rovinsi Papua merupakan salah satuwilayah IndonesiaTimur yang terkenaldengan aneka jenis ketertinggalannya biladibandingkan dengan daerah-daerah lain diRepublik ini. Papua belummemiliki infrastruktur yangmemadai untuk menunjangpertumbuhan ekonomi danperbaikan kesejahteraan masyarakatnya.Demikian pula provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Menurut data yang dilansirKantor Kementerian NegaraPercepatan PembangunanDaerah Tertinggal (MennegPPDT), NTT mengalami ketertinggalan hingga 93,7 persendibanding daerah lain. Ketertinggalan yang terjadi di wilayah Timur tersebut juga menimpa sebagian daerah lain diPulau Sumatera, yang sebagian besar masih tergolongtertinggal. Menurut pandangan Kementerian PPDT,daerah yang sudah keluar darigolongan tertinggal masih bisadihitung dengan jari misalnyaDKI Jakarta dan KalimantanSelatan.Daerah tertinggal dikategorikan apabila wilayah itumasih belum memiliki fasilitaslistrik, telepon, jalan raya,serta fasilitas sosial ekonomilain yang dapat mendukungperputaran ekonomi masyarakat. Dari total 70.611 desayang ada di tanah air, sebanyak42 persen diantaranya masihtergolong desa tertinggal yangperlu mendapat bantuan danasebesar Rp 250 juta per desa.Sebanyak 52 persen daerahtertinggal membutuhkan pembangunan sarana dan prasarana jalan raya. Selebihnya,ada yang membutuhkan suntikan modal untuk membukausaha sendiri.Untuk mendorong danmembakar semangat juangdaerah membangun wilayahnya yang masih tertinggal,supaya sejajar dengan daerahmaju lainnya, muncullah gagasan pada era Presiden KHAbdurrahman Wahid untukmembentuk Kantor MennegPercepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Gagasan ini selanjutnya diteruskan pada pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri,demikian pula pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengubah namakementerian ini menjadi Kementerian Negara PercepatanPembangunan Daerah Tertinggal (PPDT). Pimpinan Kementerian PPDT mulanya Saifullah Yusuf, yang lalu digantikan oleh Lukman Edy.Perubahan nama menjadiPPDT didasari alasan kuat,yang perlu dipercepat pembangunannya bukan hanyabagian Timur Indonesia saja.Melainkan seluruh daerah diIndonesia yang masih tertinggal.Kegigihan Kantor MennegPPDT memperjuangkan daerah-daerah tertinggal memperoleh respon positif. Padatahun 2005, Kementerian iniberhasil mendapatkan alokasianggaran hingga Rp 3,4 triliun,yang kemudian ditambahmenjadi Rp 500 miliar. Kepedulian pemerintah denganmenggulirkan dana segar sebesar Rp 250 juta ke tiap desatertinggal berhasil membangkitkan gairah masyarakat disana untuk berpartisipasi dalam melaksanakan proyekproyek pembangunan di wilayahnya masing-masing.Memasuki sisa dua tahunkepemimpinan SBY-JK,Menneg PPDT Lukman Edydiharapkan dapat meningkatkan paling tidak 10 hingga15 persen daerah tingkat duayang berhasil naik kelas ataumenjadi tergolong sudah maju. AMPLukman EdyMS Kaban