Page 26 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 26


                                    26 BERITAINDONESIA, 08 November 2007BERITA UTAMAKesejahteraan RakyatMasih Jauh dari HaraPHK, pengangguran dan kemiskinan masihbelum lepas dari bangsa ini.enteri Koordinator Kesejahteraan RakyatAburizal Bakrieoptimistis angka kemiskinandan pengangguran dapat turun secara signifikan pada2007.Aburizal memaparkan optimismenya bahwa pemerintahsudah mengeluarkan ProgramNasional Penanggulangan Kemiskinan (PNPM) dengan meningkatkan porsi anggaranbergulir yang diharapkanmembantu menciptakan lapangan kerja baru.Fokus Kesra tahun 2007 antara lain mencakup pengurangan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatanserta peningkatan rasa aman.Peningkatan pengembanganusaha mikro, bahan bakarnabati (biofuel) serta pendanaan bagi penanggulangankemiskinan (proverty trustfund) merupakan programyang dapat menunjang usahauntuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran itu.Untuk meningkatkan kualitas kesehatan, ia mengatakan,pihaknya akan mengoptimalkan dukungan kepada 33 kabupaten percontohan penanganan kesehatan masyarakatdan secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 100 kabupaten pada semester dua 2007.Selain itu juga akan diperjuangkan penambahan bidan di desadan 15,000 petugas lapanganuntuk keluarga berencana.“Yang perlu dikejar adalahbagaimana bisa meningkatkanakses keluarga miskin dalampelayanan kesehatan,” ujarnyakala itu.Untuk meningkatkan mutupendidikan, Aburizal mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan DepartemenPendidikan Nasional untukmendorong pencapaian penanganan buta aksara di seluruh provinsi/ kabupaten sasaran, serta pencapaian angkapartisipasi kasar dan angkapartisipasi sekolah, khususnyaSLTP dan SLTA dengan sasaran anak-anak perempuan.Dana BOS dan paket A, B,dan C belum dapat menjaminpeningkatan indeks pembangunan sumber daya manusiakarena jumlah anak putussekolah masih tinggi (7,62%)sehingga yang perlu dikejaradalah akses penduduk miskinterhadap pendidikan, katanya.Kenyataan di LapanganKenyataan berbicara lain.Pengembangan usaha mikrobiofuel tak terdengar lagigaungnya. Akses keluarga miskin terhadap kesehatan tak adakemajuan. Malah asuransikesehatan untuk kaum miskindiwarnai polemik tunggakanpembayaran kepada rumahsakit-rumah sakit mitra Askes.Masih banyak rakyat yangakhirnya harus rela makanaking (nasi basi yang dikeringkan), akibat harga berasyang tiba-tiba naik. Padahal,pemerintah sudah menyalurkan santunan langsung tunai(SLT). Masih banyak anakanak yang terpaksa putus sekolah. Padahal, pemerintahsudah memberikan bantuanoperasional sekolah (BOS).Di sisi lain, PHK di sejumlahperusahaan diperkirakan tetapterjadi meski pemerintah sendiri merencanakan pertumbuhan ekonomi antara 6,3sampai 6,5%. Pertumbuhanekonomi sebesar itu, mestinyamampu meningkatkan dayatampung tenaga kerja sertamengurangi atau kalau bisameniadakan PHK. Namun, haltersebut tampaknya sulit dihindari.Di sektor industri tekstil danproduk tekstil (TPT) misalnya,kemungkinan PHK itu masihtetap ada, meski akan adainvestasi baru senilai Rp 2,8triliun tahun ini. Ini terjadi,karena berbagai faktor, termasuk demo-demo buruhyang bisa membuat perusahaan semakin sulit berkembang. “Tidak menutup kemungkinan PHK di sektorindustri TPT masih akan terusterjadi,” kata Ketua UmumAsosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Benny Soetrisno.Jumlah pengangguran terbuka sekarang mencapai 11juta orang. Jika ditambahdengan pengangguran terselubung, bisa mencapai tigakali lipat atau mencapai 41 jutaorang. Sementara itu angkakemiskinan absolut mencapai49 juta.Masalah PHK, pengangguran dan kemiskinan masih sajamenempati angka-angka tertinggi, meski pertumbuhanekonomi sudah semakin membaik. Padahal, di era OrdeBaru, pertumbuhan ekonomiyang mencapai 6% saja mampu menyerap tenaga kerja yangcukup tinggi.Sebenarnya, investasi dalambentuk portofolio itu sendiritidaklah terlalu jelek. Hanya,investasi seperti itu tidakmampu menyerap tenaga kerja, dan sewaktu-waktu pemilikmodalnya bisa menarik kembali dananya dan beralih ketempat lain.Harusnya, pemerintah selain mampu menarik investasidalam bentuk portofolio, jugaharus mampu menarik investasi asing dalam bentuk FDI(Foreign Direct Invesment).FDI, jauh lebih baik bagi perMPengangguran dan kemiskinan menempati angka tertinggi.
                                
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30