Page 24 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 24
24 BERITAINDONESIA, 08 November 2007BERITA UTAMAtetapi lemah pengalaman padatataran aplikasi. Apa yang parapejabat eselon satu programkan itu, biasanya belasan tahun sebelumnya sudah pernahdilaksanakan. Program-program yang digagas saat ini takbanyak memuat hal-hal yangbaru.Karena itu beberapa kebijakan terbaru Menteri Freddy,seperti mewajibkan kapalkapal ikan asing yang memperoleh izin menangkap ikan diwilayah Indonesia harus mendaratkan ikan tangkapannyauntuk diolah di Indonesiasebelum diekspor, tak begitubanyak berpengaruh terhadaputilisasi pabrik unit pengolahan ikan yang rata-rata kapasitas produksinya masih di bawah 50 persen. Peningkatanutilitas dipastikan akan menyerap banyak tenaga kerja disektor perikanan.Penangkapan ikan ilegalyang dilakukan kapal-kapalasing yang tak dilaporkan dantak terdata (IUU—Illegal Fishing, Unreported, Unregulated), yang merugikan Indonesia triliunan rupiah setiaptahunnya lebih banyak diwacanakan daripada diselesaikansecara tuntas. Maka tak mengherankan apabila China melarang masuk hasil produk perikanan Indonesia karena dicurigasi membahayakan kesehatan manusia, timbul silangsengketa ada ikan yang resmidan ikan yang tidak resmidiekspor Indonesia ke NegeriTirai Bambu itu. Anehnyaangka ekspor yang tak resmilebih besar jumlahnya daripada yang melalui jalur resmi.Carut-marutnya pengelolaan sumberdaya kelautan danperikanan Indonesia menuntut pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektorini mendesain ulang kebijakanpembangunan kelautan danperikanan. Hingga kini rencana besar atau grand designDepartemen Kelautan danPerikanan mengenai peningkatan sosial ekonomi nelayan,belum pernah dipublikasikansecara luas. Padahal, granddesign itu diperlukan untukmengevaluasi pencapaian kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan, khususnyadalam meningkatkan ekonominelayan.Indonesia negeri bahariyang memiliki kekayaan lautyang luar biasa, jika dikeloladengan baik pasti bisa mendatangkan pendapatan yangmaksimal, dan otomatis mampu mengentaskan nelayan darikemiskinan.Persoalan yang hampir samaterjadi di sektor pertanian.Kemiskinan di pedesaan menyumbang hampir 82 persendari total angka kemiskinan dinegara berkembang sepertihalnya di Indonesia. Karenaitu pemerintah khususnyaMenteri Pertanian Anton Apriantono perlu lebih fokus padasektor pertanian, mengingatterjadinya tekanan populasi,penyusutan lahan pertanian,kelangkaan air dan kontaminasi lingkungan, serta kebutuhan untuk membangundaerah miskin yang tertinggal.Investasi yang lebih besar disektor pertanian sangat vitaluntuk mengatasi kemiskinan.Di negara berkembang, bertanimasih merupakan cara palingefektif untuk meningkatkanpendapatan masyarakat miskin pedesaan. Bagi masyarakattermiskin, pertumbuhan PDByang berasal dari pertanianempat kali lipat lebih efektifuntuk mengurangi kemiskinan, dibanding sektor lain.Guncangan Harga MinyakMenteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro sudah berhasilmemenuhi ambisinya menyetarakan harga BBM dalam negeri dengan harga internasional. Purnomo dikenal memilikivisi tunggal menyeimbangkanharga BBM dalam negeri dengan harga di luar negeri.Tujuannya untuk mengurangidisparitas harga yang mencolok. Ketika kembali duduksebagai Menteri pada era SBYJK, visi itu memperoleh tempat, setelah pada 1 Oktober2005 pemerintah menaikkanharga BBM rata-rata 126 persen, pada saat harga minyakmentah dunia naik menjadi 65dollar AS per barel.Sesungguhnya sangat banyak yang bisa disumbangkanPurnomo pada sisa dua tahunpemerintahan SBY-JK. Sepertimenuntaskan konversi minyaktanah ke gas elpiji, merealisasikan percepatan pembangunanpembangkit tenaga listrik10.000 MW, mewujudkan kebijakan nasional di bidangbahan bakar alternatif (BBA)atau biofuel pengganti BBM,serta menaikkan eksploitasiladang-ladang minyak dan gasIndonesia.Perubahan kultur dari penggunaan minyak tanah ke gaselpiji pasti menimbulkan matarantai baru perdagangan gas,tabung dan kompor gas yangmenarik minat banyak orang.Percepatan pembangunanpembangkit listrik akan memberikan kesempatan industrimelakukan ekspansi perluasanatau penambahan kapasitasproduksi. Impian mendirikanbanyak industri BBA (BahanBakar Alternatif) pernah sangat mencengangkan sebabakan mampu menampung jutaan tenaga kerja mulai huluhingga hilir. Eksploitasi ladang-ladang migas pasti membutuhkan investasi miliarandollar AS. Semua pekerjaan rumah Purnomo berpeluangmembuka lapangan kerja seluas-luasnya.Sedangkan keberhasilanMenteri Perindustrian FahmiIdris nyaris tak pernah terdengar gaungnya. Mungkin karena kurang agresifnya HumasDepperin dalam menyebarluaskan hasil apa saja yangsudah dicapai departemen ini.Padahal Fahmi secara politikmemperoleh dukungan yangkuat dari Partai Golkar, yangberarti berkesempatan memobilisasi mesin partai untukmenggerakkan laju industrinasional. Persoalan yang timbul di kalangan industri nasional justru didominasi olehperselisihan perburuhan, yangterjadi antara buruh denganmajikan bukan pada substansibagaimana mengangkat citraindustri nasional sebagai penampung ledakan tenaga kerja. Padahal sebagai orang Minang yang berwatak saudagar,dan sudah berpengalaman sebagai pengusaha, Fahmi pendiri kelompok usaha Kodelpasti memiliki kiat tersendirimemacu produktivitas nasional.Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal masuk dipertengahan usia Kabinet Indonesia Bersatu. Kendatidemikian gebrakannya dalammemperbaiki seluruh modatransportasi terbukti terasakan lebih baik pada pelaksanaan angkutan mudik Lebaran 2007. Nyaris tak ada keluhan berarti dari sisi penyediaan jasa angkutan umum.Mungkin karena lebih banyakmasyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ataumemanfaatkan jasa mudikgratis yang disediakan sejumlah perusahaan besar.Ke depan Jusman masihmemiliki kesempatan memperbaiki kinerjanya sebagairegulator di bidang penyediaan transportasi yang aman dannyaman. Tingginya pergerakan ekonomi pasti berimplikasi pada tingkat permintaanpenggunaan sarana dan prasarana transportasi. Demikianpula sebaliknya, besarnya pergerakan masyarakat yang memanfaatkan jasa transportasimencerminkan telah terjadipertumbuhan ekonomi rakyat.Jika saja Jusman beserta seluruh aparat pejabatnya konsisten untuk bertindak sebagaiwasit atau regulator di bidangtransporasi yang disegani paraoperator, bukan mustahil sektor ini menjadi penyumbangterbesar dalam mengentaskanAnton Apriyantono Purnomo Yusgiantoro foto: berindo wilson foto: repro trust