Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 27


                                    BERITAINDONESIA, 08 November 2007 27BERITA UTAMAapanekonomian Indonesia, karenaselain membuka lapangan kerja yang luas, juga akan mampumemberikan kontribusi terhadap pembangunan.Pekerjaan berat pemerintahdalam tahun ini adalah bagaimana agar investor benarbenar mau masuk ke Indonesia. Tanpa investasi yang cukup besar, yakni minimal 30Úri PDB, maka akan sulitmencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. Maka,makin sulit pula untuk menekan PHK, menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan.Tentu, selain mampu membawa investor, pemerintahjuga diharapkan mampu menekan KKN (korupsi, kolusi,dan nepotisme). Uang yangdikorup makin banyak yangkembali ke negara. Denganbegitu, bisa digunakan untukkegiatan pembangunan. „ RHfoto: berindo wilsonDepartemen KesehatanJaminan Kesehatan Belum OptimalBerbagai program dijalankan Departemen Kesehatan, namun banyak kendala yang harus dibenahi. Departemen Kesehatan menambah sarana pelayanan kesehatan masyarakat. Menkes Siti Fadilah Supari saatjumpa pers awal tahun dalam upaya mengevaluasikinerja Depkes 2006 mengungkapkan selama tahun2006 Depkes telah menambah jumlah puskesmasmenjadi 7.863 unit, puskesmas pembantu menjadi22.171 unit, puskesmas perawatan menjadi 2.600 unit,rumah sakit menjadi 1.314 unit, membangun 262puskesmas terapung dan mempekerjakan 28.000 paramedis keliling di luar puskesmas. Tujuan ditambahnyafasilitas kesehatan ini dimaksudkan untuk meningkatkanakses dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepadamasyarakat, terutama di daerah terpencil. Tahun laluDepkes mengirim sebanyak 8.896 dokter ke daerahterpencil dan 35.492 bidan di desa-desa. Diharapkandengan adanya bidan di desa angka kematian ibu dapatditekan.Salah satu program Depkes adalah mewujudkan‘Desa Sehat’ di seluruh provinsi Indonesia. Tahap awaldilakukan di Pulau Jawa. Jawa Tengah dan Jawa Timurtelah memiliki 112.000 desa sehat. Sementara KepalaDinkes Jawa Barat, Yudhi Prayudha mengatakan Jabarmasih belum memiliki desa sehat. Yang baru dimilikiadalah desa siaga yang merupakan satu tingkat dibawah desa sehat.Salah satu prestasi yang bisa dibanggakan di bidangkesehatan adalah bahwa perusahaan farmasi nasionalmampu penuhi standar produksi obat ASEAN. KepalaBPOM Husniah Rubiana mengatakan perusahaanfarmasi nasional telah mampu memenuhi standarproduksi obat dan sediaan farmasi sesuai kesepakatanyang ditetapkan dalam harmonisasi ASEAN. Menurutnya sampai akhir 2007 BPOM menargetkan masalahharmonisasi ini semuanya sudah bisa terpenuhi.Sampai saat ini, hampir 60 persen perusahaan sudahbisa memenuhi berbagai persyaratan standar produksisediaan farmasi yang ditetapkan dalam harmonisasiASEAN tersebutMasih Ada KendalaMeski beberapa program Departemen Kesehatan berjalandengan baik, dalam beberapa hal masih ada yang harusdibenahi. Perkara Askeskin sempat menjadi sorotan publik.DPR menegaskan sudah selayaknya rakyat miskin mendapatkan jaminan kesehatan cuma-cuma dari Pemerintah RIlewat program Askeskin yang dijalankan PT Askes.Ketua Komisi IX DPR RI, Dr. Ribka Tjiptaning P mengatakan selama ini masih mendapatkan laporan rakyatmiskin yang ditolak rumah sakit. Padahal, mereka mendengar bahwa seluruh rakyat miskin dan hampir miskindijamin gratis pelayanan kesehatannya oleh pemerintah.Pemerintah daerah harus segera menyelesaikan masalahini dengan pihak Depkes untuk tidak berulangnya masalahpenolakan ini, termasuk dengan RS daerah. Menanggapimasih kurangnya tenaga PT Askes yang melayani rakyatmiskin, Menkes Siti Fadilah Supari menegaskan akanterus memonitor jalannya program Askeskin.Kasus flu burung juga belum sepenuhnya teratasi.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkantujuh instruksi penanganan penyakit flu burung. Inti dariinstruksi itu adalah mengintensifkan pemberantasanpenyakit flu burung di seluruh daerah.Buruknya pelayanan rumah sakit juga masih menjadimasalah utama berkaitan dengan jaminan kesehatanbagi masyarakat. Masih banyak pasien miskin yangditolak berobat oleh rumah sakit.Selain itu, Indonesia masih menghadapi enammasalah gizi. Keenam masalah gizi tersebut yaknikurang energi protein, kurang vitamin A, gangguanakibat kekurangan yodium, anemia gizi besi, giziberlebih, serta konsumsi zat gizi yang tak seimbang.Menurutnya, kekurangan gizi tidak selalu disebabkankemiskinan. Salah satu penyebab masalah gizi di Indonesia dipengaruhi oleh tidak cukupnya asupan zatgizi serta penyakit infeksi. Sedang penyebab tidaklangsung, misalnya jangkauan dan kualitas pelayanankesehatan, pola asuh yang tidak memadai, rendahnyaketahanan pangan tingkat rumah tangga, kemiskinan,pengangguran, serta sosial budaya dan politik. „ RHMenteri Kesehatan Siti Fadillah Supari. foto: berindo wilson
                                
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31