Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 23


                                    BERITAINDONESIA, 08 November 2007 23BERITA UTAMAPerbaikan EkonomiKunci Menuju 2009Perbaikan ekonomi adalah kunci untukmengukur keberhasilan atau kegagalanKabinet Indonesia Bersatu pimpinan SBYJK. Masih ada dua tahun yang tersisa bagiSBY-JK maupun para Menteri untukmeningkatkan kinerja supaya berhakmenebar pesona di tahun 2009mendatang. Inilah kinerja mereka yangmengurusi perbaikan ekonomi.nalis menilai dayabeli masyarakat sekarang ini lebih lemah dibanding saatSBY-JK naik tahun 2004. Karena itu fokus SBY-JK dalamdua tahun sisa pemerintahannya harus pada penurunanangka pengangguran dan kemiskinan, atau menaikkandaya beli masyarakat. Kalaugagal akan menjadi sasarantembak paling empuk untukmenjatuhkan popularitas.SBY-JK pernah mantargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi hanya delapanpersen dari jumlah pendudukdi tahun 2009. Sedangkanangka pengangguran 5,1 persen dari jumlah penduduk.Tetapi Survey Sosial EkonomiNasional Maret 2006 menunjukkan angka kemiskinan masih 17,75 persen dari jumlahpenduduk, dan angka pengangguran 10,4 persen daritotal angkatan kerja.Pergerakan harga minyakdunia yang memaksa pemerintah menaikkan harga BBMrata-rata 126 persen pada Oktober 2005, harus diakui telahmenjungkirbalikkan targetpemerintahan SBY-JK sekaligus memaksa keduanya bekerja ekstra lebih keras.Sejumlah menteri di bawahkoordinasi Menteri Koordinator Perekonomian Boediono,sesungguhnya sudah bekerjakeras memperbaiki perekonomian nasional. Ekonomimakro relatif stabil. Perbaikanekonomi makro terlihat padaterkendalinya laju inflasi, pertumbuhan di atas enam persenpertahun, stabilnya nilai tukarrupiah, kenaikan indeks hargasaham gabungan (IHSG), danmeningkatnya investasi portofolio.Otoritas fiskal dimotoriMenteri Keuangan Sri MulyaniIndrawati berhasil membangun kerjasama yang baik dengan otoritas moneter pimpinan Gubernur Bank Indonesia(BI) Burhanuddin Abdullah.Sri Mulyani bersama Menteri PPN/Kepala BappenasPaskah Suzetta adalah motorpenggerak perekonomian nasional sekaligus penentu masadepan keuangan negara. Untuk menggenjot penerimaannegara Sri sangat aktif melakukan ekstensifikasi pajak, memperketat penggunaan anggaran di setiap departemen, mendorong badan usaha milik negara mengejar profit untukmemperbesar setoran deviden.Sebagai perencana pembangunan nasional Paskah adalah penentu sumber-sumberdan alokasi penggunaan keuangan negara saat ini.Kendati banyak analis mempertanyakan stabilitas ekonomi makro tak didukung dengan pergerakan di sektor riil,sebab hanya ditopang oleh investasi di pasar uang yang bersifat hot money, Wapres JusufKalla menyakinkan adalah tidak mungkin makro yang baiktidak diikuti mikro yang jugabaik. Kalla mencontohkanseringnya listrik padam disebabkan oleh industri yangsudah berjalan. Demikian pulajalanan macet karena penjualan mobil dan sepeda motor tinggi, serta kontainer-kontainer yang lalu-lalang membuktikan sektor mikro sudahbergerak.Di bidang perdagangan secara perlahan Indonesia mengalami surplus. Kendati surpluslebih banyak dipengaruhi olehkenaikan harga sejumlah komoditas di pasar internasional,belum oleh penambahan diversifikasi produk dan peningkatan kuantitas produk ekspor.Karena itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestuharus bekerja keras mencariterobosan baru memasarkanproduk-produk Indonesia,khususnya produk pertaniandan perikanan ke luar negeri.Di samping itu segera menyelesaikan persoalan yang timbul, seperti ditolaknya produkhasil perikanan Indonesia olehChina yang dikhawatirkan bisamengarah ke perang dagangantar kedua negara.Revitalisasi PertanianMenteri Pertanian AntonApriantono, Menteri Kehutanan MS Kaban, dan Menteri Kelautan dan Perikanan FreddyNumberi memiliki kesempatan bagus menjadi pahlawandengan mengentaskan rakyatmiskin. Sebab mereka sudahdibekali dengan program revitalisasi pertanian, perkebunan,kehutanan dan perikanan.Sayangnya pergerakan merekadi tingkat kebijakan terkadangtak bisa diimplementasikan ditingkat bawah.Menteri Freddy Numberimisalnya, banyak dikelilingioleh para pejabat eselon satuyang rata-rata berasal dariperguruan tinggi yang lebihbanyak mengetahui konsepSri Mulyani Indrawati Paskah SuzettaFreddy Numberi Mari Elka PangestuA foto-foto: berindo wilson
                                
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27