Page 59 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 59
BERITAINDONESIA, 08 November 2007 59BERITA TOKOHBurhanuddin AbdullahBest Central Bankers 2007mpat tahun yang lalu, ia menang cukuptelak dari kedua lawannya. Meski sempat dianggap berada di belakang bayang-bayang Miranda S Goeltom dalam hal popularitas sebagai calon GubernurBank Indonesia, BurhanuddinAbdullah mendapat dukungankuat dari kekuatan Poros Tengah di DPR. Ia berhasil mengantongi 34 suara, sementaraMiranda S Goeltom hanya 18suara dan Cyrillus Harinowobahkan gagal menggaet satusuara pun.Sebagai Gubernur BI yangbaru saat itu, sosok pria kelahiran 10 Juli 1947 ini lumayanditerima oleh pasar karenapandangan-pandangannyayang dinilai cukup propasar.Oleh para pengamat, Burhanuddin yang sempat menjabatMenteri Koordinator (Menko)Perekonomian pada tahun2001 semasa pemerintahanPresiden Abdurrahman Wahidjuga dinilai sebagai sosok yangpaling sedikit menghadapiresistensi publik dibandingkandua calon Gubernur BI yangbersaing dengannya.Kemenangan Burhanuddinmeraih suara kemenangan diDPR itu nampaknya tidak siasia. Dalam kepemimpinannyabersama anggota dewan gubernur dan staf Bank Indonesia yang berjumlah sekitar6.000, Burhanuddin meramuberbagai kebijakan untukmenjaga stabilitas moneter,stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan dan perbaikan sistem pembayaran.Usaha Burhanuddin dan ‘tim’-nya itu mendapat apreasiasidari dunia internasional.Global Finance Magazine,majalah ekonomi internasional asal Amerika Serikat, melihat selama 2005 Indonesiaberhasil menjaga stabilitasmakroekonomi. Pada 2005,suku bunga di Indonesia mencapai sekitar 7,4 persen. Sementara, harga BBM yangdinaikkan pemerintah 126persen pada 1 Oktober 2005memicu inflasi tinggi, yaitudari 8 persen menjadi 17 persen. Saat itu BI berperan besarkarena berani mengambil risiko dengan secara bertahap menaikkan suku bunga hinggamenjadi 12,75 persen. “Denganinflasi 17 persen dan sukubunga 12,5 persen, berartisebetulnya perekonomian kitamasih bersuku bunga negatif.Tetapi, masyarakat melihatbahwa langkah BI tepat danpada waktu yang tepat sehingga mereka tidak begitu care(peduli) dengan suku bunganegatif,” papar Burhanuddin.Berkat ‘prestasi’-nya memimpin bank sentral Indonesia dan menjaga stabilitasmakro ekonomi selama 2005,mantan Ketua Umum ISEI(Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) periode 2003-2005ini dinobatkan menjadi salahsatu dari lima bankir negaraterbaik dunia 2007. Penghargaan “Best Central BankerAward” itu diserahkan olehjajaran pimpinan Global Finance kepada Burhanuddin digedung National Press Club,Washington DC, Senin (22/10). Acara penyerahan penghargaan dihadiri oleh parabanker dari berbagai belahandunia. “Saya hanya melakukanupaya untuk mencoba beradadi depan bersama-sama mereka untuk mengerjakan apayang harus dilakukan,” katanya merendah ketika dimintaikomentar usai menerimapenghargaan.Selain Burhanuddin, penghargaan serupa diraih Gubernur Bank Negara MalaysiaZeti Akhtar Aziz, GubernurBank Sentral Filipina Armando M. Tetangco JR, GubernurBank Sentral Taiwan Fai-NanPerng, dan Deputi GubernurBank Sentral Israel, ZvikaEckstein. MLPSetia MangunsongDirut Prasarana Perikanan SamudraMenteri Negara BUMN Sofyan A.Djalil memenuhi janjinya untuk merombak direksi dan komisarissejumlah BUMN, yang masa kepengurusannya sudah berakhir,atau pejabatnya memasuki usiapensiun tetapi belum sempat diganti.Bertempat di Kantor MennegBUMN Rabu (10/10) siang, Sofyanmelantik para petinggi BUMN supaya mereka segera dapat menjalankan tugas-tugasnya masing-masing. Salah satunya adalah Drs.Setia Mangunsong, MM yang diangkat menjadi Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) PrasaranaPerikanan Samudra. BUMN ini bergerak di bidang layanan umumdengan mengelola sejumlah pelabuhan samudra perikanan, yangtersebar di berbagai daerah di Indonesia.Perum Prasarana Perikanan Samudra menyediakan berbagai pelayanan infrastruktur yang bersifatumum bagi kapal-kapal penangkapan ikan, yang hendak mendaratkanikan hasil tangkapannya sebelumdiolah dan diekspor ke luar negeri.“Saya akan meneruskan kebijakan-kebijakan direksi lama yangdianggap bagus, dan yang memanglayak untuk dipertahankan, sertamencari terobosan-terobosan terbaru yang lebih bagus yang bisamemberikan nilai tambah bagipelayanan perusahaan ini kepadasetiap pelaku usaha industri penangkapan dan pengolahan ikan,”kata Setia Mangunsong, menjawabpertanyaan Berita Indonesia perihallangkah kebijakannya selaku dirutyang baru.Setia Mangunsong lama berkutatsebagai birokrat di DepartemenKelautan dan Perikanan (DKP).Jabatan yang pernah disandangnyaadalah Direktur Sertifikasi dan Akreditasi (S&A) pada Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil-HasilPerikanan (P2HP), DKP, Agustus2005-April 2007, dan Direktur Mutudan Pengolahan Hasil, Ditjen Perikanan tangkap (Maret 2001-Agustus 2005).Membangun karir dari bawah,Setia konsisten untuk menggelutikeahlian di bidang pengawasanmutu hingga dikenal sebagai “Perancang Manajemen Mutu HasilPerikanan”. Sejumlah peraturan danketentuan yang terkait denganmanajemen mutu hasil perikananberhasil ditelurkannya, termasukmemasukkan pasal-pasal soalpengawasan mutu ke dalam UU No.31/2004 tentang Perikanan. HTE