Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 49
P. 62


                                    62 BERITAINDONESIA, 08 November 2007Undangan Sepi, Bupati KecewaBupati Nunukan bertekad mendukung gerakanpembayaran zakat, infaq, dan shodaqoh melalui Bazda.Ternyata tidak mendapat respon dari anggota DPRD,pejabat pemerintah, dan pengusaha.SLibur Idul Fitri, TenggarongMenarik WisatawanIbu kota Kabupaten Kutai Kartanegara(Kukar), Tenggarong, masih menjadi tujuanwisata favorit masyarakat Kalimantan Timur(Kaltim). Dalam 3 hari libur Idul Fitri, wargadari berbagai penjuru Kaltim seperti Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan sekitarwilayah Kukar lainnya, terus menyerbusejumlah obyek wisata yang ada di KotaRaja Tenggarong. Pulau Kumala dan Museum Mulawarman menjadi pilihan utamapara wisatawan lokal tersebut. Sementaraobyek wisata lain seperti Planetarium JagadRaya, Waduk Panji Sukarame dan MuseumKayu, hanya menyedot sedikit minat parapelancong.Di kawasan Museum Mulawarman misalnya, sejumlah kendaraan roda empatterpaksa di parkir di Jalan Mayjen Sutoyodan Jalan Diponegoro lantaran terbatasnyakapasitas parkir. Salah seorang petugasMuseum Mulawarman, Ridwansyah mengatakan, masyarakat masih sangat antusias untuk mengunjungi Museum Mulawarman. “Hingga sore, masih ada saja yangdatang ke museum meski sudah tutup padapukul 16.00 WITA,” ujarnya.Tak hanya itu, banyaknya kendaraanbermotor roda dua yang digunakan parapelancong juga menyebabkan halaman dilingkungan Museum Mulawarman penuhsesak dengan sepeda motor. Pemandanganserupa terjadi di kawasan sekitar dermagapenyeberangan ke Pulau Kumala. Terbatasnya lahan parkir menyebabkan banyakkendaraan roda empat yang diparkir di tepiJalan Jenderal Sudirman dan Jalan KHAkhmad Muksin.Kunjungan wisatawan ke kota Tenggarong, khususnya ke Museum Mulawarman terus berlanjut dan mencapaipuncaknya pada hari Sabtu (21/10) hinggaMinggu (22/10). Karena hari itu terakhir liburpanjang Idul Fitri yang bisa dimanfaatkanmasyarakat untuk berekreasi bersamakeluarga. „abda raja adalah titah raja. Namun kalimat keramat seperti itudi era Otonomi Daerah sekarangrupanya tidak berlaku lagi, termasuk bagi para pejabat pemerintahan.Ini dialami Haji Abd Hafid Achmad,Bupati Nunukan, Kalimantan Timur.Undangan orang “nomor satu” di daerahyang berbatasan langsung dengan Sabah,Malaysia Timur ini tidak mendapatrespon yang baik.Dari 72 pengusaha yang diundang,hanya dua pengusaha yang hadir. Satudari perwakilan PenyalurJasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dan seoranglagi pemilik rumah makan.Ironisnya, terdapat 32 perusahaan kontraktor pemenang tender tak satupun yang kelihatan. Dari82 penjabat pemerintahanyang diundang, yang hadirhanya 6 orang. Begitu jugahalnya undangan untuk 25anggota DPRD KabupatenNunukan, yang nampakhadir pada acara yang digelar di lantai lima KantorBupati Nunukan, hanyaSekretaris Dewan H DatuBalam, S.Sos.Melihat kenyataan ini, Bupati saatmenyampaikan sambutannya langsungmenumpahkan kekecewaannya kepadapara pejabat dan Kepala Dinas instansipemerintah yang tidak merespon undangannya. “Bazda (Badan Amal ZakatDaerah, Red) sudah cukup melakukansosialisasi. Namun, realita yang saya lihat,masih sangat jauh dari harapan. Untukdiajak berbuat kebajikan saja sulit,” kataH Abd Hafid seperti dikutip Radar Tarakan, Selasa (2/10) lalu.Kepada para pengusaha yang ada diKabupaten Nunukan, Abd Hafid menegaskan agar jangan hanya mau mengambil untungnya saja. “Para pengusahajangan hanya mau mengambil untung didaerah ini, tapi berbagi dengan orang yangperlu mendapat santunan tidak mau,”katanya dengan nada kecewa pada acarayang didominasi para penerima danasantunan Bazda Nunukan ini.Namun, Tri Marjoko yang hadir mewakili Himpunan Pengusaha PengerahTenaga Kerja Indonesia (HP2TKI) Nunukan, menganggap sikap Bupati AbdHafid Achmad itu tidak tepat. Dari 40 perusahaan PJTKI Nunukan yang diundangBazda, kata Tri Marjoko, sudah dipercayakan kepada dirinya untuk menghadiriacara tersebut. “Saya yang nantinyamensosialisasikan kepada rekan-rekan sesama pengusaha PJTKI. Pengeluarandana zakat, infaq, maupun sadaqoh daripengusaha PJTKI akan disalurkan terkoordinasi melalui HP2TKI. Selanjutnya,kami akan serahkan kepada Bazda Kabupaten Nunukan,” ujarnya memberi penjelasan kepada wartawan.Selain itu, beberapa pejabat di lingkungan Pemerintahan KabupatenNunukan menolak jika dikatakan tidak meresponundangan itu. Sebab, katapejabat pemerintahanyang enggan disebut namadan dinasnya ini, undangan itu tujuannya hanyauntuk mensosialisasikanpembayaran zakat, infaq,dan sadaqoh melalui Bazda Kabupaten Nunukan.“Badan yang menangani,kan sudah ada – serahkansaja kepada badan tersebut,” katanya kepadawartawan Berita Indonesia.Apa yang dikemukakan Tri Marjoko,memang bukan omong kosong. Ini dapatdibuktikan lewat Ketua HP2TKI Nunukan, H Arsyad Kopong yang didampingiSekretarisnya Laode Syamsudding berhasil mengumpulkan Zakat, Infaq, danSadaqoh (ZIS) sebesar Rp 3,6 juta yangdiserahkan langsung kepada Bazda Kabupaten Nunukan.Ketua Bazda Kabupaten Nunukan, HSanusi Seman, SH M.Hum dalam pernyataannya menyebutkan, pembayaranzakat (maal) oleh pejabat dan pengusahase-Kabupaten Nunukan tahun ini berhasilmengumpulkan ZIS sebesar Rp82.762.200,- “Kita sudah salurkan kepada43 orang petugas pembersih masjid se Kabupaten Nunukan, beasiswa kepada 22orang siswa MI/SD yang kurang mampu,pembinaan moral muallaf di KecamatanLumbis, dan pemberian bantuan dan danabergulir untuk 10 orang,” jelas SanusiSeman.„ SLP, SPH Abd Hafid Achmadfoto: dokBERITA DAERAH
                                
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66