Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 51
P. 63


                                    BERITAINDONESIA, 06 Desember 2007 63BERITA DAERAHepatuhanjawab tinggi atas penggunaanhak suaranya untuk memilihpemimpin yang benar-benarmerepresentasikan kepentingan mereka lima tahun ke depan.Rahmat berharap rivalitaspenggalangan aspirasi rakyatdilakukan dengan cara-carayang sehat. Dengan tujuanuntuk mencari solusi kepemimpinan yang lahir dari sebuah legitimasi dan demokratisasi yang santun. Bukandemokratisasi yang dilumurinoda pergolakan yang bermuara pada anarkhis.Rahmat dengan tegas menggaris bawahi, jadikanlahajang pilkada momentum pemuliaan rakyat sekaligus pendidikan politik dan pendewasaan politik. Praktik demokrasi menghendaki kepatuhanpada tahapan-tahapan danmekanisme yang sudah disepakati dan bukan anarkhis.“Tak arif bila setiap keinginanlewat cara memaksakan perubahan aturan yang sudah disepakati bersama. Mau dikemanakan bangsa kita ini? Apalagi bila pemerintah sudah tidak dipercayai lagi,” cetusRachmat.Menurutnya, kalangan elitharus mampu menjadi pelopordan lokomotif bagi masyarakatagar punya mental kuat dansiap menerima kekalahan danmemberi selamat kepada saudaranya yang menang.Kalangan elit harus mampuberperan menjadi tauladan.Hal ini mestinya juga berlakusejak proses pencalonan olehpartai. Bukan sebaliknya, memunculkan wacana calon independen. Menurut Rahmat, inipemahaman demokrasi kebablasan. Lalu mengkooptasimassa agar ambisinya terwujud. Ini bukan konsep perubahan. Tapi justru imbasdari ambisi politisasi modern.Diperkeruh lagi oleh ketidakarifan partai yang disinyalirjustru berpraktek bak ‘agen’yang mengomersilkannya kepada segelintir elit yang memang bersedia bertransaksidalam mengejar ambisinya.“Mestinya hegemoni partaijadi renungan. Solusinya tetappada koridor-koridor aturanyang sudah disepakati. Baikdalam akuntabilitas partai,dalam rekruitmen kadernyayang terbaik, tanpa embelembel,” sindirnya.On The TrackRahmat dikenal sebagai sosok yang bersahaja oleh koleganya di berbagai OKP. Suksesnya menapaki karier dipanggung politik tak lepas darikepiawaiannya mengelola berbagai organisasi yang ditekuninya. Kini, sosok intelektualmuda partai Golkar Jabar inimakin memperkaya partaiberlambang pohon beringindalam melestarikan kesinambungan kaderisasi dan estafetkepemimpinan ke depan.Menyoal figur kepemimpinan Jabar lima tahun ke depan,secara tersirat Rahmat memberi pandangan pribadinyabahwa sosok pimpinan Jabarlima tahun ke depan punyakriteria yang tetap dapat melanjutkan program pembangunan Jabar yang sudah dibangun dan dijalankan sebelumnya. Itu artinya, sosoknyaadalah figur yang paham suasana Jabar, seperti “Silih Asah,Silih Asuh dan Silih Wawangi”. Sekarang ada kecenderungan melupakan Silih Wawangi-nya,” tandas anggotaKomisi E DPRD Jabar ini.Wakil ketua FKPPI dan Sekretaris MPW PP Jabar ini meyakini, figur Gubernur nantinya adalah sosok yang mumpuni dan representasi legitimasi rakyat. Karena selama inidipimpin oleh sosok yang paham terhadap kebutuhan masyarakat Jabar. Kerangka visiJawa Barat periode 2003-2008 yang menetapkan Visi :“Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat GunaMendukung Pencapaian VisiJawa Barat 2010”, harus berlanjut. “Akan lebih afdol kiranya bila dipercayakan kepadasosok yang lebih menguasaiprogramnya,” kilah Wakil Ketua Pemuda Panca Marga Jabar ini.Rachmat melihat konseppembangunan Jabar sudahterarah. Dari sisi manajemen,pemerintahan selama ini sudah bagus dan tinggal implementasinya hingga ke aparatbawah. Penetapan target pencapaian IPM sebesar 80 padatahun 2010 adalah salah satuindikator makro keberhasilanpencapaian Visi Jawa Baratdan telah menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah provinsi. Sedikitnya 5 program strategis pencapain IPM 80 dankesolehan sosial harus dilanjutkan. Peningkatan daya beli,kesehatan dan pendidikan masyarakat target programnyasudah on the right track. Tinggal bagaimana kerjasama untuk saling memperbaiki kelemahan dengan tulus, proporsional serta memberi kesepadanan peran yang makinluas kepada seluruh elemenmasyarakat daerah. “Tema iniharus dilanjutkan, tentunyaoleh sosok yang faham denganprogram ini. Kalau tidak, makaJabar makin kehilangan cirikhasnya,” kilah Rahmat. Sebagai komponen pemudatanah pasundan, Rahmat menghimbau, biarlah warna baju danatribut berbeda-beda, tetapi soalkepemimpinan yang pentingadalah manfaat bagi seluruhrakyat. Bila keseluruhan itutidak menyentuh kepentinganrakyat, Rachmat menyatakansiap menstimulir pemuda untukberada di garis depan gunamengkritisi pemerintah. Tapisebaliknya, pemuda siap pula digaris depan mendukung pemerintah kalau programnyamemang menyentuh kepentingan masyarakat. „ PC, SPBIODATANama:Drs. Rachmat SulaemanT/Tgl Lahir:Purwakarta, 21 Agustus 1965Alamat:Komp. Griya Caraka C 68BandungPendidikan Terakhir:Sarjana Ilmu AdministrasiPekerjaan:Anggota FPG DPRD JawaBaratNama Istri:Mia RosmiatiAnak:Ilham Pratama PutraRiwayat Organisasi:Kabid. SDM DPP KNPI –Ketua MPI Jawa Barat –Sekretaris MPW PP Jabar –Ketua Umum DPD KNPI JawaBarat – Wakil Ketua FKPPIJawa Barat – Wakil KetuaPatriot Panca Marga JawaBarat – Ketua Mapancas Jabarkibat Demokrasi Kebablasan)
                                
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67