Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 52


                                    52 BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008BERITA TOKOHAntasari AzharWajah Baru Pemberantas KorupsiMiranda S. GoeltomBankir Wanita Sekeras Bajantasari Azhar terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) periode 2007-2011,dilantik oleh Presiden SusiloBambang Yudhoyono Selasa(18/12). Ia menggantikan pejabat lama TaufikurrahmanRuki yang masa tugasnya berakhir.Estafet tugas yang diterimamantan jaksa ini cukup berat,yaitu mengangkat citra bangsadalam memberangus para koruptor di negeri yang tingkatpersepsi korupsinya tertinggidi dunia.Awalnya publik sempat meragukan komitmen dan kapasitas pria yang terakhir menjabat Direktur Penuntutan,pada Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum), Kejaksaan Agung R.I. ini. Tapi Antasari terlihat optimis dan diliputi rasa tanggung jawab mengemban agenda kerja selamaempat tahun ke depan. Antasari berjanji akan menjalankantugas dengan sebaik-baiknya,karena kepercayaan dianggapnya merupakan amanah.Pria kelahiran Pangkal Pinang, provinsi Bangka Belitung pada 18 Maret 1953 inimenyatakan agenda awal kepemimpinannya adalah memprioritaskan KPK melaksanakan tugas-tugas preventif danrepresi secara bersama. Iamengutip bunyi butir pasal 8UU No. 30/2002 TentangKPK, yang menyebutkan, tugas KPK adalah melakukankoordinasi, supervisi, penindakan, pencegahan dan pemantauan.Langkah preventif dan represif menurut ayah dari duaorang putri ini perlu dilakukanbersama-sama agar penanganan korupsi efektif. Salah satucontoh langkah preventif adalah penyaringan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang dilaksanakan masing-masing departemen setahun sekali.Antasari mengatakan, seringpara calon PNS mengeluhkanadanya permintaan sejumlahdana untuk bisa lolos menjadiPNS.Tentang upaya represif Antasari berjanji tidak hanya fokus pada kasus-kasus tertentu.Semua kasus korupsi menurutnya akan ditangani melaluilangkah-langkah hukum. “Adafakta, ada bukti, jalan,” ucapnya singkat.Sejak membangun karier dibidang penegakan hukum tahun 1981, Antasari Azhar pernah menjabat sebagai KajariJakarta Selatan pada tahun2001. Setahun kemudian dipercaya menduduki jabatanWakajati Riau, lalu menjadiKajati Sulawesi Tenggara padatahun 2003-2004.Terpilihnya Antasari membuat sejumlah isu yang sempatmengiringi pemilihannyamenjadi surut. Antasari sempat dianggap sebagai jaksayang penuh kontroversi, terkait dengan berbagai kasusyang pernah ditangani.Sewaktu memimpin Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat,misalnya, Antasari disebutsebut berusaha memperlambat eksekusi terdakwa korupsianggota DPRD Sumbar. Diajuga dinilai memperlambateksekusi Tommy Soehartodalam kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiudin Kartasasmita.Dalam perkara besar yangmenyangkut mantan PresidenSoeharto pun, Antasari dianggap enggan memidanakan penguasa era Orde Baru ini.Antasari juga dituding menyelamatkan terdakwa kasus perdagangan cessie Bank Bali,Joko S. Chandra. „ ZAHDeputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Swaray Goeltom(58), pertengahan Desember 2007dikukuhkan sebagai guru besar tetappada Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia (FE-UI). Pengukuhanberlangsung di Gedung Balai SidangFakultas Kedokteran UI, Jakarta.Dalam pengukuhannya, Mirandamenyampaikan orasi ilmiah mengenai pendirian lembaga pengeloladana penerimaan pemerintah, yangpopuler disebut Sovereign WealthFunds (SWFs).SWFs didirikan untuk mempersiapkan dana stabilitas saat munculgejolak ekonomi. SWFs adalahlembaga independen yang tidak bergantung pada keputusan politik, melainkan keputusan komersial sematasesuai kemampuan manajemendana itu sendiri.SWFs atau dana investasi negarajuga sebagai alat finansial yangdimiliki oleh negara, menaungi danmengatur dana rakyat yang diinvestasikan ke berbagai aset.Hadirnya SWFs untuk mengoptimalkan dana negara, dengan menempatkannya pada berbagai instrumen investasi yang resikonyasudah diperhitungkan.Menurut Miranda, jika tidak terjadigejolak ekonomi, SWFs dapat difungsikan sebagai tabungan negara.Atau, digunakan pada sektor lainseperti memperbaiki sarana pendidikan, kesehatan dan sebagainya.Miranda yang lahir di Jakartapada 19 Juni 1949 memberi judulpidato ilmiahnya, “Koordinasi Kebijakan Moneter dan Fiskal: Tantangandan Strategi Pemeliharaan StabilitasMakro dan Pertumbuhan Ekonomiuntuk Mewujudkan KesejahteraanMasyarakat.”Menanggapi gagasan SWFs dariMiranda, Menko PerekonomianBoediono mengatakan SWFs bisaditerapkan bila negara mempunyaidana yang mencukupi. Kata Boediono, hanya negara yang mempunyai banyak uang yang mampumembentuk SWFs seperti Uni Emirat Arab (875 milliar dollar AS),Singapura (330 Dollar AS), Norwegia(300 milliar dollar AS), atau China(300 milliar dollar AS).Karir wanita baja di dunia perbankan yang teguh memegang prinsipkebenaran sesuai yang dianut, inimengalir deras bagai air. Sebelumberkiprah di BI, wanita yang rajinmengecat rambut dengan anekawarna ini antara tahun 1993-1997menjabat sebagai Deputi AsistenMenteri di bidang Kebijakan Moneterdan Fiskal untuk Ekonomi, padakantor Menko Eku Wasbangpan.Setelah tahun 1997-2003 dipercaya sebagai Deputi GubernurBank Indonesia, ia akhirnya menjadi Deputi Senior menggantikanAnwar Nasution. Miranda aktifmengajar di berbagai perguruantinggi dan lembaga keuangan,menggemari olahraga sepakbola,mencintai kota tua serta tempattempat bersejarah. „ ZAHA
                                
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56