Page 47 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 47


                                    BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008 47BERITA MANCANEGARAtama di Pakistan, 1988. Kemenangan PPP itu mengantarkanBenazir menjadi perdana menteri perempuan pertama Pakistan. Suatu prestasi tersendiri,sebab bagi perempuan di negara itu bukan perkara mudah untuk menerobos kekuasaan yangdidominasi politisi laki-laki.Ketika itu usianya baru 35 tahun. Sehingga, selain menjadiperdana menteri perempuanpertama, Benazir juga tercatatsebagai politisi paling mudayang memimpin Pakistan.Kala itu, beberapa saat setelah Benazir terpilih sebagai PMPakistan, BBC menobatkannyasebagai tokoh perempuan paling high-profile di dunia.Namun, gejolak politik yangdemikian dinamis (cenderungkeras) di Pakistan, membuat Benazir hanya 20 bulan menduduki kursi PM. Dia disingkirkanPresiden Ghulam Ishaq Khanatas dukungan militer, dengantuduhan korupsi tanpa pernahdiadili, 1990, menggunakanAmandemen ke-8 untuk membubarkan parlemen dan memaksa diselenggarakannya pemilihan umum. Kekuasaan PMkemudian diambil-alih NawazSharif, anak didik Zia ul-Haq.Bhutto terpilih kembali pada1993 namun tiga tahun kemudian diberhentikan. PresidenFarooq Leghari membubarkanpemerintahan Bhutto karenatuduhan beberapa skandal korupsi. Jabatan PM kemudiankembali ke tangan Sharif.Sial terjadi lagi bagi Benazir.Tahun 1999, dia bersama suaminya, Asif Ali Zardari (yangdiangkatnya menjadi menteriinvestasi selama masa pemerintahannya 1993-1996),dihukum lima tahun penjaradan didenda 8,6 juta dollar ASkarena dituduh menerima imbalan dari sebuah perusahaanSwiss yang dibayar untuk memerangi penggelapan pajak.Namun, hukuman itu dibatalkan pengadilan tinggi karenadianggap bias.Meski didera berbagai kasusdan fitnah, pengaruh politikBenazir tetap berjalan dankuat. Terbukti pada Pemilu2002, partainya tetap mendapatkan dukungan suara terbanyak (28,42 persen dan 80kursi) di majelis nasional.Sedangkan partai Sharif, hanya memperoleh 18 kursi.Namun, kala itu partainya(PPP) yang memenangi Pemilu, memilih bergabung dalam pemerintahan yang dipimpin Jenderal Pervez Musharraf. Ketika itu, Musharrafmengamandemen konstitusiyang melarang perdana menteri menjabat lebih dari duakali. Konstitusi ini merintangijalan Benazir ke kursi kekuasaan PM untuk ketiga kalinya.Namun, Benazir tidak maupasrah. Dia tahu kapan saatyang tepat untuk bertindak. Diasabar menunggu kesempatan.Bahkan dia telaten menciptakan sendiri kesempatan itu.Maka saat popularitas Musharraf mulai redup, 2006, Benazirmulai melancarkan seranganbalik. Dia mengambil keputusan politik yang sulit diprediksiMusharraf. Dia bergabung dengan rival lamanya, Sharif,dalam Aliansi untuk Pemulihan Demokrasi. Bersama aliansiini, kelompok oposisi berupayamenggulingkan Musharraf daritampuk kekuasaan.Tetapi, bagi Benazir, bergabung dengan aliansi itu, tampaknya hanya sebuah manuverpolitik untuk meningkatkanposisi tawar politiknya denganMusharraf. Terbukti, Juni 2007,Benazir mengadakan pertemuan dengan Musharraf untuktawar-menawar pembagian kekuasaan. Manuver politik Benazir itu sontak membuat marah anggota aliansi lainnya.Keputusan politik Benaziritu, sebenarnya juga disorongperbedaan pendapat dengananggota aliansi lainnya yangingin memboikot pemilu. Sementara bagi Benazir, memboikot pemilu sama saja dengan membiarkan pihak Musharraf tetap bercokol sendirian di tampuk kekuasaan. Perbedaan inilah yang membuataliansi pecah. Mereka kemudian sepakat berpisah denganmengambil jalan politik masing-masing.Di tengah kondisi politik seperti itu, Benazir tampak yakinpartainya akan memenangkanPemilu. Maka, 19 Oktober 2007,Benazir pulang ke Karachi, Pakistan, setelah delapan tahun hidup di pengasingan. Kepulangannya disambut bom bunuhdiri yang menewaskan 139 orang.Beruntung, Benazir selamat.Namun, perjalanan hidupnya yang penuh dengan pertarungan itu berakhir tragis Kamis 27 Desember 2007, seusaiberpidato dalam kampanye diRawalpindi, ditembak seorangpelaku bom bunuh diri.Tewasnya Benazir, merupakan peristiwa tragis keempatyang menimpa keluarga Bhutto. Sebelumnya, 1979, ayahnya,mantan Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto, tewas digantungrezim Muhammad Zia ul-Haqyang mengudetanya. Hukumangantung itu dijatuhkan Jenderal Zia ul-Haq dengan tuduhan Ali Bhutto terlibat konspirasi pembunuhan ayah politisi Ahmed Raza Kasuri.Setahun kemudian, Shahnawaz Bhutto, saudara laki-lakiBenazir Bhutto, dibunuh diPerancis. Lalu, 1996, Mir Murtaza Bhutto, saudara BenazirBhutto lainnya, juga tewas dibunuh. Tragedi kematian Benazir Bhutto, telah mengingatkan duka lama dan membukaduka baru bagi rakyat Pakistan. Bagi mereka, terutamapendukungnya, kematian Benazir Bhutto merupakan kehilangan besar bagi Pakistan.Benazir telah menjadi simbolmodernitas dan demokrasi diPakistan. Sehingga, beberapasaat setelah kematiannya, berbagai pihak menyebutnya sebagai martir bagi demokrasi. „RB, DARI BERBAGAI SUMBER:REUTER, AP, AFP, ANTARA DANTOKOHINDONESIA.COMNama : Benazir BhuttoLahir : Provinsi Sindh, 21 Juni 1953Meninggal : Lapangan Liaqat Bagh, Rawalpindi, Pakistan, 27Desember 2007Suami : Asif Ali ZardariAyah : Zulfikar Ali Bhutto (mantan PM Pakistan)Ibu : Begum Nusrat BhuttoPendidikan:fl BA di bidang politik dari Harvard, Amerika Serikat (1969-1973fl Magister filsafat, politik dan ekonomi di Oxford, Inggris, 1973-1977Karir:fl Ketua Partai Rakyat Pakistan (PPP)fl Perdana Menteri Pakistan 1988-1990 dan 1993-1996Buku:fl Foreign Policy in Perspective (1978)fl The way out: Interviews, impressions, statements, and messages.Mahmood Publications (1988).fl Daughter of the East. Hamish Hamilton. ISBN 0-241-12398-4 (1989).fl Daughter of Destiny. Simon & Schuster. ISBN 0-671-66983-4 (1989).fl Benazir Bhutto defends herself. Rhotas Books (1990).fl Issues in Pakistan. Jang Publishers (1993).BIODATA:Pendukung Benazir Bhutto meratapi kepergian Bhutto.
                                
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51