Page 62 - Majalah Berita Indonesia Edisi 53
P. 62


                                    62 BERITAINDONESIA, 10 Januari 2008BERITA LINGKUNGANMenata IbukotaMenjadi Nyamanoto Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang sedang melakukan penanaman pohon di berbagai kesempatan dengan parasiswa terpampang di berbagai mediamassa. Gerakan cinta lingkungan itu jugatermasuk membuat sejuta lubang resapanbiopori dengan berbagai kelompok masyarakat dan perguruan tinggi.Fauzi mengatakan, Jakarta dengan luas650 km persegi, sebanyak 75 persenlahannya dipenuhi bangunan fisik. Keadaan ini sebagai akibat pesatnya pembangunan dan meningkatnya jumlahpenduduk. Akibatnya, banyak terjadigenangan air, karena kawasan resapan airsangat kecil dibandingkan dengan luasJakarta, yang pada akhirnya menyebabkan banjir dan intrusi air laut yang makinjauh masuk ke daratan sehingga terjadipencemaran air tanah.Namun pelestarian lingkungan di Jakarta tidak cukup hanya dengan membuatsejuta lubang resapan biopori, tetapi 76juta lubang. Lubang resapan ini punyamanfaat besar karena dapat melestarikancadangan air tanah, menahan permukaantanah, serta mengurangi air di permukaantanah saat banjir.Apalagi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memperkirakan potensibanjir yang akan menimpa Jakarta tahun2007-2008 meningkat.Bahkan menurut Kepala Bidang Informasi Klimatologi dan Kualitas Udara,Endro Santoso, pada 10 tahun terakhirkerentanan terjadinya banjir di Jabodetabek meningkat dan meluas.Ia menjelaskan, meningkatnya potensibencana itu diakibatkan daya dukunglingkungan yang kurang. “Tahun 2002curah hujan 80 milimeter, air masihmenggenang di jalan. Sekarang (tahun2007), curah hujan 50 milimeter saja, airsudah masuk ke rumah semata kaki,”ujarnya.Sinar Harapan, 21 Desember 2007yang menurunkan laporan tentang Catatan Akhir Tahun Lingkungan Jakartamenyebutkan, pemerintah DKI perlumelakukan upaya untuk mengendalikanpolusi udara. Penanaman pohon sangatdiperlukan karena saat ini ruang terbukahijau masih sekitar 10 persen.Sesuai Undang-Undang Tata Ruang,ruang terbuka diperlukan 30 persen.Taman interaktif sebagai salah satu ruangterbuka hijau pun belum memuaskansebab saat ini baru dibangun sekitar 100taman interaktif, padahal yang diperlukansekitar 500 taman di Jakarta. Membelidan membebaskan lahan tidak mudahkarena masyarakat belum tentu maumenjual.Masih SimbolGerakan tanam sejuta pohon sudahdicanangkan sejak masa Gubernur DKIJakarta Surjadi Soedirdja. Gerakan sumurresapan pun sudah dimulai sejak itu. Tapikenyataannya tidak banyak orang membangun sumur resapan air.Penanaman pohon juga hanya diberiperhatian khusus di kawasan tertentuyang sering gonta-ganti taman dan pohonpenghijauan, misalnya di sepanjangBandara Soekarno-Hatta, Jalan GatotSubroto-Sudirman Thamrin, kawasanIstana Kepresidenan, serta Rasuna Said,Kuningan.Staf Khusus Menteri Lingkungan HidupBidang Pengembangan Wilayah, LukmanF. Mokoginta, berpendapat bahwa untukJakarta, Gubernur harus memberikanperhatian khusus atau fokus dalam upayamenjadikan Jakarta sebagai kota yangnyaman.Lahan Jakarta memang sangat terbatasdan 75 persen ruang terbuka dipenuhibangunan fisik. Dengan keterbatasan itu,tidak mudah untuk memaksakan gerakanmenanam pohon dan membuat lubangresapan biopori. Kalau sejuta saja tidakmudah apalagi jika 76 juta lubang. Apalagisebelum membuat lubang resapan biopori, perlu data mengenai kedalaman airtanah. Artinya, kalau air tanah dangkal,lubang resapan biopori tidak ada gunanya.Menentukan kedalaman air pun bukan halyang mudah.Menurut Mokoginta, Pemerintah Daerah DKI Jakarta harus lebih memfokuskan pada pengurangan atau pengendalianemisi gas buang kendaraan bermotor.Alasannya, udara Jakarta sudah sangatrusak dengan tingkat polusi udara nomortiga terburuk di dunia setelah Meksikodan Bangkok.Tujuh puluh persennya berasal darikendaraan bermotor. Kalau polusi udaraterkendali tetapi penghijauan kurang,masih tergolong aman. Namun akan rusakjika penghijauan dan penanaman pohonterbatas, sedangkan polusi udara makintak terkendali.Menurutnya, bila emisi gas buangkendaraan bermotor dikendalikan, dilakukan pembatasan pemakaian kendaraan bermotor, dan diadakan haribebas kendaraan bermotor, pasti Jakartaakan menjadi nyaman. „ RHJakarta perlu mengurangi emisi gas buangkendaraan.Ketika Jakarta selalu banjir, penduduk baru sadar bahwaulahnya membawa dampak terhadap lingkungan dandirinya sendiri.Ffoto: berindo wilson
                                
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66