Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 31
BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 31BERITA UTAMAbangunanPak Harto termasuk orangyang mau belajar. Dia banyakmendengar masukan dari paratehnokrat di bidangnya masing-masing. Maka tak heranjika kemudian Pak Harto menjadi lebih banyak tahu tentangberbagai masalah yang dihadapi bangsanya.Trilogi PembangunanDalam menggerakkan pembangunan, Pak Harto menerapkan trilogi pembangunan.Yakni stabilitas nasional, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan. Stabilitas nasionaldidahulukan karena sangatmenentukan dalam upaya menumbuhkan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi mutlakpula dilakukan kalau inginmemberikan pemerataan kesejahteraan kepada masyarakat luas.Dalam praktiknya, hal tersebut berhasil dilakukan PakHarto. Boleh dibilang kehidupan masyarakat semakin baik.Tak ada lagi antri beras, gula,minyak tanah dan bahan-bahan pokok lainnya seperti ditahun 1960-an.Di era Pak Harto, pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 6,8 persen per tahunBahkan mencapai 8,1 persen ditahun 1995. Sektor industrirata-rata tumbuh 12 persensetahun. Demikian pula peranindustri dalam produksi nasional melonjak tajam dari 9,2persen di tahun 1969 menjadi21,3 persen pada tahun 1991.Pendapatan per kapita meningkat tajam dari 70 menjadi800 dolar AS per tahun. PakHarto berhasil menurunkansecara tajam jumlah pendudukmiskin. Dari 70 juta jiwa atau60 persen dari jumlah penduduk di era tahun 1970-anmenjadi 26 juta atau 14 persendi tahun 1990-an.Keberhasilannya menerapkan pembangunan melaluiPelita demi Pelita membuahkan hasil berupa peningkatanproduktivitas yang sekaligusmengangkat kesejahteraanmasyarakat, MPR dalam ketetapannya No.5/MPR 1983kemudian mengukuhkan pemberian gelar “Bapak Pembangunan” kepada Pak Harto.Pertimbangan pemberian gelar itu, antara lain, rakyatsudah menyaksikan dan merasakan banyaknya perubahandalam kehidupan mereka, sebagai hasil dari kegiatan pembangunan di segala bidang,terutama kehidupan ekonomiyang semakin membaik.Keberhasilan pembangunanyang dilakukan Indonesia jugamendapat pengakuan dunia.Badan dunia untuk pangandan pertanian (FAO) di tahun1985 memberi penghargaanatas keberhasilan Indonesiamencapai swasembada pangan. Penghargaan tertinggiPBB, “UN Population Award”,diterima Indonesia atas keberhasilan di bidang keluargaberencana dan kependudukan.Penghargaan itu diserahkanSekjen PBB Javier de Culler diMarkas PBB, New York tahun1989.Namun resesi moneter yangterjadi di Asia tahun 1997 jugaberimbas ke Indonesia. Upayapemerintah mengatasi krisismoneter dengan meminta bantuan IMF justru berbuah fatal.Indonesia makin terbenamdalam keterpurukan. Krisismoneter berkembang menjadikrisis ekonomi. Berlanjut kemultidimensi dan berujungpada krisis kepercayaan.Sebagai pejuang yang takingin meninggalkan tanggungjawab, Pak Harto berusahamengatasi keadaan. Namunkarena dihianati para pembantu dekatnya yang ambisiusserta turunnya mahasiswa kejalan yang memintanya mundur, Pak Harto di bulan Mei1998 akhirnya mengundurkandiri sebagai presiden.Waktu terus bergulir. Setelah lengser keprabon, PakHarto menghabiskan waktu dirumah bersama anak-anakdan cucu-cucunya. Dia punmenyatakan akan mandegpandito atau menjadi pandito.Sebagai muslim, Pak Hartolebih mendekatkan diri kepadaTuhan. “Kalau kita mendekatiTuhan, berarti tetap mendekatkan diri pada sifat-sifatTuhan, yakni sifat yang baiktermasuk sifat yang sabar.Melatih diri untuk berpikirpositif. Juga, melakukan sholat,” ujarnya pada suatu ketika.Pribahasa menyebutkan, takada gading yang tak retak.Sebagai manusia, apalagi sebagai pemimpin yang banyakberbuat, Pak Harto pasti tidaksempurna dan punya kekurangan atau kekhilafan. Tetapisebagai bangsa besar, sepatutnya bangsa ini menghormatipara pejuang dan pemimpinyang mengabdikan diri kepadabangsa dan negaranya. SP(DARI BERBAGAI SUMBER)Pak Harto sangat peduli dengan kehidupan petani.foto-foto: dok. tokoh indonesia