Page 29 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 29
BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 29BERITA UTAMAHarto tidak ingin memi-hakkepada salah satu ke-kuatanbesar dunia yang saling berhadapan. Atas konsistensi sikapnya itu, Pak Harto pundipilih menjadi Ketua GerakanNon-Blok (GNB).Sebagaimana diketahui, perang dingin antara dua kekuatan adidaya (super power)berlangsung tidak lama setelahberakhirnya Perang DuniaKedua. Era perang dingin iniberlangsung hingga runtuhnyakomunis di tahun 1990-an.Saat itu dunia terbagi dalamdua kekuatan, yaitu blok Barat(negara-negara liberal) danblok Timur (komunis) .Pada September 1985, PakHarto melakukan muhibah keTurki, Romania dan Hongariasetelah melakukan kunjunganserupa ke sejumlah negaraEropa Barat, Australia, negaranegara Asia dan Timur Tengah, dan tiga kali ke AmerikaSerikat. Turki merupakan negara demokrasi dan sekuler.Sedangkan Rumania, keluartidak sepenuhnya mengikutigaris Moskow (Uni Sovyet), tetapi ke dalam sangat sentralistik (sosialis). Sementara Hongaria lebih liberal ke dalam,tetapi keluar mengikuti garisMoskow.Dalam berbagai kesempatan, termasuk di depan SidangMajelis Umum PBB di NewYork, Pak Harto selalu mengedepankan kebijakan politikluar negeri Indonesia yangbebas dan aktif. Dia berpendapat hal itu paling tepat untuk menjaga kemandirian dankemerdekaan nasional secaraterhormat. Juga untuk memberikan sumbangan bagi perdamaian, kestabilan dan keadilan dunia.Kebijakan politik luar negeritersebut memberi jalan untukmembangun kerjasama aktifdengan negara-negara di duniayang benar-benar cinta damai,mengatasi bersama persoalanpersoalan di dalam mewujudkan keadilan dan kemakmuranbagi seluruh umat manusia.Sikap politik yang bebas danaktif ini mencerminkan konsistensi Pak Harto terhadapamanat UUD 1945. Misalnya,dengan masuknya kembali Indonesia ke dalam PBB, mengaktifkan GNB, menjadi anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam), OPEC (Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak), APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik)dan Anggota G-15.Sejak awal menjadi Presiden, Pak Harto melangkahdengan prinsip-prinsip utamatersebut. Ini dibuktikan dengan kembalinya Indonesiamenjadi anggota PBB, pembukaan kembali hubungandiplomatik dengan Malaysiadan Singapura yang putusselama era konfrontasi tahun1964. Juga mencairkan hubungan diplomatik denganRRC yang dibekukan menyusul peristiwa G-30-S/PKI tahun 1965.Pak Harto, selaku KetuaGNB, selalu memperjuangkandunia yang adil di berbagai forum internasional. Pak Hartotidak segan-segan mengeritikketidakadilan sebagai akibatkebijakan negara-negara majuyang mengenyampingkan kepentingan negara-negara miskin dan sedang berkembang.Inilah yang selalu diperjuangkan lewat GNB dan G-15.Di dalam mewujudkan TataEkonomi Dunia Baru, PakHarto terus berupaya meningkatkan kerjasama ekonomisesama negara berkembang.Kepada para Dubes RI, selaludiingatkan agar melakukandiplomasi perjuangan sejalandengan sejarah lahirnya bangsa Indonesia.Perjalanan BersejarahSebagai Ketua GNB, PakHarto pada tahun 1995 melakukan perjalanan bersejarahke Bosnia yang sedang diamukperang. Perjalanan ke Sarajevo, ibukota Bosnia Herzegofina itu memang penuh risiko.Perjalanan ini dilakukan setelah menghadiri KTT untukPembangunan Sosial di Kopenhagen, Denmark, dan kunjungan balasan ke Kroasia.Saat itu kawasan bekas Yugoslavia dilanda perang saudarayang melibatkan pasukan Serbia-Kroasia dan Serbia-Bosnia.Kedua pihak mengerahkanpasukan dan persenjataan berat, termasuk serangan mortirdan artileri besar-besaran.Dalam referendum Mei1991, pasca berakhirnya kekuasaan komunis di negaranegara bekas Yugoslavia, Kroasia dan Bosnia, memutuskanmenjadi negara yang merdeka.Indonesia telah membuka hubungan diplomatik dengankedua negara tersebut.Dalam penerbangan menggunakan pesawat PBB, semuaanggota rombongan sesuai ketentuan harus menggunakanrompi anti peluru dan menandatangani pernyataan menanggung segala risiko. Kekhawatiran bagi keamanan perjalanan Presiden RI ke Sarajevo,tidak saja ada di kalanganpejabat Indonesia tetapi jugapara staf PBB di Zagreb.Presiden Soeharto berada diSarajevo sekitar dua jam danmengadakan pembicaraan dengan Presiden Bosnia AlijaIzetbegovic. Ketika itu, Alijasangat mengharapkan PakHarto mengambil perananaktif untuk mengatasi kemelutyang melanda negerinya.Perjalanan penuh risiko inidilakukan Pak Harto karenakomitmennya yang kuat selakuKetua GNB, agar bisa membantu terciptanya perdamaiandi kawasan Balkan. Pak Hartoberupaya keras menghentikankonflik bersenjata yang menewaskan rakyat sipil. Di Bosnia, Pak Harto juga meresmikan Masjid M. Soeharto yangdibangun dengan dana bantuan pengusaha Indonesia, H.ProbosutedjoKomitmennya yang kuatterhadap perdamaian sangatdikagumi dan disegani parapemimpin dunia. Kendati tidak lagi memimpin, sejumlahmantan kepala pemerintahanseperti mantan PM SingapuraLee Kuan Yew dan mantan PMMalaysia Mahathir Muhammad menyempatkan diri berkunjung ke kediaman Pak Harto di Cendana.Terakhir, pada saat Pak Harto dirawat di RSPP, Lee KuanYew juga datang menjenguk(13/1). Sehari kemudian mantan PM Malaysia MahathirMohamad dan isteri, SultanBrunei Darussalam HassanalBolkiah menjenguk dan mendoakan Pak Harto. Demikianpula sejumlah pemimpin dunia lainnya.Mahathir dalam wawancarakhusus dengan Metro TV seusai menjenguk Pak Harto menyatakan sedih dengan kondisikesehatan Presiden RI tersebut. Dia juga mengungkapkanPak Harto banyak berbuatmembangun negerinya. Mencairkan dan mengakrabkanhubungan Indonesia – Malaysia yang sebelumnya terlibatkonfrontasi.Pernyataan senada diungkapkan Lee Kuan Yew kepadamedia di Singapura. MantanPM Singapura ini menyatakankesedihannya karena Pak Harto di hari tuanya tidak menerima penghargaan dan kemuliaan yang sepatutnya.Penghargaan yang diberikandunia terhadap Pak Hartoseakan berbanding terbalikdengan yang diterimanya didalam negeri. Sejumlah kalangan menghujatnya. PakHarto dituduh melanggar hakasasi manusia dan melakukankorupsi. SP, CUSPresiden Soeharto pada KTT Non Blok di Yugoslavia, September 1989.