Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 23
BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008 23BERITA UTAMAPernyataan telah siap untukdiajukan kepada Presiden.Naskah diajukan melaluiprosedur yang sudah baku pada Sekretariat Negara. Konsepyang sudah diketik rapi diserahkan kepada Ajudan. Ajudan menaruh naskah itu dimeja kerja Presiden.Pagi harinya, Kamis, 21 Mei1998 sekitar pukul 10:00 pagidi ruang upacara Istana Merdeka, yang lazim ketika itudisebut Ruang Kredensial,Presiden Soeharto menyampaikan pidato Pernyataan Berhenti Sebagai Presiden Republik Indonesia.Dalam pidatonya itu Presiden Soeharto antara lain menyatakan: “Saya telah menyatakan rencana pembentukanKomite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII. Namun demikian kenyataan hingga hari inimenunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanyatanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukanKomite tersebut. Dalam keinginan untuk melaksanakanreformasi dengan cara yangsebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya KomiteReformasi maka perubahansusunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.”“Dengan memperhatikankeadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi sayauntuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara danpembangunan dengan baik.Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8UUD 1945 dan setelah dengansungguh-sungguh memperhatikan pandangan PimpinanDewan Perwakilan Rakyat danpimpinan Fraksi-Fraksi yangada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakanberhenti dari jabatan sayasebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak sayabacakan pernyataan ini, padahari ini, Kamis 21 Mei 1998.”Selepas itu, dengan ditemaniputeri sulungnya, Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut)dan Saadillah Mursyid, PakHarto melambaikan tanganmeninggalkan Istana Merdekapulang ke kediaman di JalanCendana 8. Ketika sampai dikediaman, sebelum duduk diruang keluarga, Pak Hartomengangkat kedua belah tangan sambil mengucap:“Allahu Akbar. Lepas sudahbeban yang terpikul di pundakku selama berpuluh-puluhtahun.” Kemudian, pu-teraputeri dan keluarga menyalaminya.Setelah itu, Pak Harto punmenjadi bulan-bulanan cacimaki dan hujatan. Bukan hanya dari orang-orang yang sebelumnya tidak sejalan denganPak Harto, melainkan lebihlagi dari para menteri dan tokoh-tokoh Golkar yang selamaini tak sungkan-sungkan melakukan berbagai cara, termasuk mencium tangan PakHarto agar bisa mendekat.Bahkan BJ Habibie yang mengaku dibesarkan HM Soeharto, tanpa fatsoen politikmengambil sikap bahwa dalampolitik tidak ada persahabatanyang kekal, hanya kepentinganlah yang abadi.Mereka tidak segan-seganmemosisikan Pak Harto dankeluarga Cendana ibarat keranjang sampah. Tempat pembuangan semua yang kotor.Bahwa semua kekotoran padaera Orde Baru ditimpakan kepundak Pak Harto dan keluarganya. Sepertinya, HMSoeharto dan keluarganya sebagai satu-satunya yang melakukan korupsi pada era itu.HM Soeharto pun ‘diasingkan’ dari Golkar yang dibesarkannya. Elit-elit Golkar malahyang duluan teriak agar Soeharto ditahan karena kejahatan-kejahatan yang dituduhkankepadanya selama memerintah. Golkar yang sebelumnyalebih didominasi pengaruhABRI tampak bergeser lebihdidominasi elit-elit ICMI(Ikatan Cendekiawan MuslimIndonesia).Suatu tragedi konstitusiyang kental diwarnai subjektivitas politik pun terjadi. PadaSidang Isti-mewa MPR 13 November 1998 - MPR yang masih didominasi kekuatan Golkar hasil Pemilu 1997 - menetapkan Ketetapan MPR No.XI/MPR/1998. Pasal 4 ketetapan MPR itu berbunyi:“Upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotismeharus dilakukan secara tegasterhadap siapapun juga, baikpejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dankroninya maupun pihak swasta/konglomerat termasukmantan Presiden Soehartodengan tetap memperhatikanprinsip praduga tidak bersalahdan hak-hak asasi manusia.”Penyebutan nama orang secara eksplisit - mantan Presiden Soeharto - dalam pasal initampak tendensius, absurddan sangat diwarnai sifat subjektivitas politik serta di luarkelaziman sistem ketatanegaraan Indonesia.Itulah puncak pengkhianatan beberapa mantan menteridan elit Golkar yang dibesarkannya, kendati Pak Hartotidak sekalipun pernah mengatakan secara eksplisit bahwa mereka ini mengkhianatinya. Tapi sikapnya yang sampai hari ini belum bersediamenerima kunjungan BJ Habibie dan beberapa mantanmenteri dan elit Golkar lainnya, bisa dipahami berbagaipihak sebagai indikasi ke arahitu.Pak Harto pun menunjukkan ketabahan dan keteguhannya. Ia sempat diadili dengantuduhan korupsi, penyalahgunaan dana yayasan-yayasanyang didirikannya. Ia menyatakan bersedia mempertanggungjawabkan dana yayasanitu. Tapi, ia pun jatuh sakityang menyebabkan prosesperadilannya dihentikan.Dunia Turut BerdukaKini, nama besar Pak Hartotetap bersinar kendati ia sudahtiada. Saat Pak Harto sakit,para sahabatnya meluangkanwaktu membesuknya, diantaranya mantan PM SingapuraLee Kuan Yew, mantan PMMalaysia Mahathir Muhammad, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanah Bolkiah. Wafatnya Pak Harto juga mengundang simpati pempimpindunia. Menteri Luar NegeriMalaysia Syed Hamid Albar,mengatakan turut berdukacitadengan wafatnya Pak Harto.Menurutnya, di pengujungkarier Pak Harto banyak halterjadi, namun bagaimanapunPak Harto berjasa bagi pembangunan ekonomi Indonesiadan ASEAN secara keseluruhan. Kematian Pak Harto adalah kehilangan besar bagi kawasan dan bangsa Indonesia.Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo, juga berpendapat senada. Ia mengenangPak Harto sebagai tokoh yangmemainkan peran pentingdalam membangun ASEAN.Dari Sydney, Australia, PMKevin Rudd menyampaikandukacita kepada keluarga Soeharto dan rakyat Indonesia.Dia mengaku menaruh hormatkepada Soeharto sebagai seorang tokoh yang berpengaruhdi kawasan Australia dan dikawasan lain.Kini, Bapak Pembangunanitu telah pergi. Bangsa ini telahkehilangan seorang panutanyang telah berjasa pada masanya. Sebagai manusia, PakHarto mungkin punya kekurangan. Namun, kekuranganitu tidak cukup menghambatnya jadi pahlawan, khususnyadalam mempertahankanNKRI dan Pancasila. HT, MS,CRS/TOKOHINDONESIA.COMfoto: repro gatra