Page 20 - Majalah Berita Indonesia Edisi 54
P. 20
20 BERITAINDONESIA, 31 Januari 2008BERITA UTAMAmua sangat tergantung bagaimana kita seharusnya melakoninya? Dalam konteks itu,jika para pemimpin lainnyaada yang berjiwa pahlawan,tentu kisahnya akan lain. Apalagi melihat pengalaman 10tahun terakhir, sistem multipartai ternyata tak selalu menjamin kehidupan berdemokrasi yang sehat.Demikian pula soal tuduhankorupsi yang membuat namaPak Harto harus dituangkansecara eksplisit dalam Ketetapan MPR No. XI Tahun1998. Pak Harto sendiri sudahberulang kali menyatakanbahwa ia tak memiliki simpanan uang satu sen pun di luarnegeri.Pak Harto bahkan berkenanmemberikan surat kuasa perihal penelusuran harta kekayaannya di luar negeri, yanglalu digadang-gadang olehJaksa Agung Andi MuhammadGalib dan Menteri KehakimanMuladi pada era Presiden Habibie. Keduanya dengan gagahnya berangkat ke luar negeri mengendus dimana kiranya ada simpanan harta kekayaan Pak Harto. Namun taksedikitpun mereka temukan.Demikian pula isi laporanmajalah Time edisi Asia soalkekayaan Pak Harto yang berjudul Soeharto Inc. telah dinyatakan tidak benar olehMahkamah Agung RI sehinggaTime dihukum -wajib- membayar ganti rugi senilai Rp 1triliun kepada Pak Harto.Adik kandung Pak Hartosatu ibu, Probosutedjo, dariawal secara spontan sudahpernah menawarkan hadiahuang tunai sebesar 1 juta dollar AS kepada siapa saja yangberhasil menemukan danmembuktikan Pak Harto menyembunyikan uang di luarnegeri. Hadiah uang ini masihberlaku dan selalu disuarakan,termasuk ketika Probosutedjodiizinkan keluar sejenak daritahanannya di LP Suka-miskinBandung membesuk Pak Harto ke RSPP Jakarta.Soal perkara pidana korupsiPak Harto oleh Jaksa AgungAbdurrahman Saleh (ketikaitu) mengeluarkan Surat Keterangan Penghentian PerkaraPenyidikan (SKP3), denganalasan kondisi kesehatan PakHarto sudah tak memungkinkan untuk diperiksa.Tetapi persoalan hukumbelum berhenti di situ rupanya. Gugatan perdata lantasdilayangkan Pemerintah atassejumlah yayasan yang pernahdidirikan dan dipimpin olehPak Harto bersama Ibu Tiensemasa hidupnya.Gugatan perdata pemerintah yang masih dalam prosesinilah pula yang ingin diselesaikan pemerintah melaluiJaksa Agung Hendarman Soepandji, pada dini hari 12/1dengan menawarkan win-winsolution tetapi ditolak olehkeluarga Cendana. Langkahpemerintah ini kemudianmenjadi kontroversi. PresidenSBY sendiri melalui para jurubicaranya membantah berinisiatif atas penyelesaianwin-win solution di luar pengadilan itu.Dampak PengkhianatanProses politik yang menjadikan Pak Harto seolah pesakitan abadi bermula dariSidang Istimewa MPR November 1998. Pada KetetapanMPR No. XI Tahun 1998 tentang Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi dan Nepotisme, yang secara eksplisitmencantumkan nama mantanPresiden Soeharto, tetapi bukan mantan presiden lainnya.Penyebutan nama itulahyang sangat disesalkan olehPak Harto. Sebab mayoritasanggota MPR yang bersidangmerupakan anggota FraksiGolongan Karya, yang memenangkan Pemilu tahun 1997dengan perolehan suara mayoritas tunggal. Demikian pulaanggota Fraksi Utusan Daerah,merupakan tokoh-tokoh pilihan para pembantu dekatnya,termasuk BJ Habibie selakuKetua ICMI dan Dewan Penasehat Golkar dan Harmokosebagai Ketua DPP Golkar.Pada saat itu, Habibie menjabat Presiden, setelah PakHarto lengser. Golkar yang sebelumnya berada di bawah bayang-bayang ABRI dan birokrasi, kala itu (awal reformasi)berada di bawah bayang-bayang pengaruh ICMI pimpinanBJ Habibie.Pak Harto sangat tak menduga pengkhianatan terhadapdirinya akan sejauh itu. Pada21 Mei 1998, Pak Harto akhirnya mengundurkan diri sebagai Presiden untuk menghindari pertumpahan darah yanglebih parah.Pak Harto yang meletakkanjabatan secara tragis - waktuitu populer dengan sebutanlengser keprabon - sesungguhnya bukan semata-mata karena desakan demonstrasimahasiswa. Melainkan lebihkarena pengkhianatan parapembantu dekatnya yang sebelumnya ABS (Asal Bapak Senang) dan ambisius tanpafatsoen politik.Saat Pak Harto baru meletakkan jabatan, berkembangrumor, seandainya saja ia berkenan mendengar hati nuraniisteri yang sangat dicintainya,Ibu Tien Soeharto yang, konon, sudah menyarankannyaberhenti sebagai presiden sepuluh tahun sebelumnya, pastikepemimpinannya tidak berakhir dengan berbagai hujatandan caci maki. Seolah-olah PakHarto tak pernah berbuat baikuntuk bangsa dan negaranya.Meski ditinggal mati oleh isterinya Hj. Tien Soeharto padahari Minggu, 28 April 1996,Pak Harto tetap mengembantugas mengabdi pada bangsadan negaranya. Apalagi beberapa pembantunya selalumemberi laporan dan harapanyang mendorongnya untukMPR yang diketuai Harmoko menyalami Pak Harto seusai menerima pertanggungjawabannya sebagaiMandataris MPR.foto: dok. tokoh indonesia