Page 32 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 32


                                    32 BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008dan mobil BMW milik Amin diamankanKPK sebagai barang bukti.Konon, Amin sudah diawasi sejak November 2007. Ketua KPK Antasari Azharmembenarkan bahwa pihaknya memangsudah menyelidiki adanya dugaan tindakpidana korupsi dalam upaya pengalihfungsian hutan lindung di wilayah Kepulauan Riau, sejak enam bulan lalu atauakhir November 2007. “KPK telah menerima informasi mengenai pertemuan diHotel Ritz Carlton beberapa hari sebelumnya,” ungkap Antasari.Tapi, Amin membantah dirinya tertangta DPR dari Partai Bintang Reformasi,juga berkeyakinan Amin tidak tertangkaptangan. Begitu pula Wakil Ketua FraksiPersatuan Pembangunan DPR, LukmanHakim tak yakin rekannya tertangkaptangan menerima suap atau gratifikasi.“Masak tertangkap tangan cuma Rp.4juta. Kalau Cuma segitu, itu menghinaanggota Dewan,” kata Lukman. Belakangan, pimpian Fraksi PPP pun menemui KPK untuk memperjelas penangkapan Amin.Menanggapi tentang jumlah uangtersebut, Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Yasin, kepada pers, mengakuijumlah uang yang ditemukan KPK padasaat penangkapan tidak terlampau besar.“Namun, ada perjanjian selanjutnyauntuk memberikan uang senilai Rp 3miliar,” ungkap Yasin.Menurut Yasin, uang tersebutdiberikan untuk memuluskanpengalihan status fungsi hutanlindung di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Untuk itu, PemkabBintan membutuhkan rekomendasi dari Komisi IV DPR. “Jadimereka harus melakukan dealdeal pada anggota DPR untukmemuluskan alih fungsi lahantersebut,” kata Yasin sebagaimana dikutip Kompas 10/4.Amin tidak sendirian dalamkasus suap ini. Diduga, palingsedikit ada sembilan orang anggota DPR yang terkait dengankasus ini. Bahkan, menurut Wakil Ketua Badan KehormatanDPR, Gayus Lumbun, berdasarinformasi yang diperoleh BadanKehormatan, bahwa saat Al Aminditangkap, kesembilan orang itu ada dilokasi kejadian. Namun, siapa-siapakesembilan orang itu masih berlumterungkap.Ketua Umum Dewan Pimpinan PusatPartai Persatuan Pembangunan (DPPPPP) Suryadharma Ali mengatakan pihaknya menghormati proses hukum.Menyangkut status Amin sebagai anggota DPR masih dipertahankan.Sedangkan posisinya sebagai KetuaDewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPPJambi, Amin telah dinon-aktifkan.Suryadharma, yang juga Menteri Koperasi dan UKM itu berharap agar masyarakat memisahkan antara persoalanpribadi dan partai. “Jangan mencampuradukkan persoalan yang dapatberimbas pada pencitraan kelompoktertentu,” harapnya. „ BI/BHSrup band Slank sempat diancam Dewan Kehormatan DPR(Dewan Perwakilan Rakyat)akan dituntut ke pengadilan.Slank dianggap merusak kehormatanDPR. Pasalnya, Slank saat berkunjung keKPK, Maret lalu, untuk memberi dukungan terhadap pemberantasan korupsi,antara lain melantunkan lagu berjudulGosip Jalanan.Penggalan syair lagu itu berbunyidemikian: Mau tau gak mafia di Senayan? Kerjanya tukang buat peraturan.Bikin UUD, ujung-ujungnya duit. Liriklagu ini rupanya dirasakan paraanggota DPR, yang berkantor diSenayan, sepertinya dilakoni olehpara anggota dewan yang terhormat itu. Mereka merasa tak nyaman lantaran rasa kehormatannya terusik. Padahal dalam liriklagu itu, tak ada satu kata DPRatau kata lain yang secara eksplisit menunjuk lembaga atau anggota legislatif itu.Lalu, tak berapa lama kemudian, niat memperkarakan Slankitu dicabut. Bersamaan tersiarnyaberita memalukan yang menimpa anggota DPR-RI. Seoranganggota Komisi IV (Kehutanandan Pertanian) DPR dari FraksiPartai Persatuan Pembangunan(PPP), Muhammad Al Amin NurNasution digelandang dan ditahan petugas KPK, Rabu dini hari9 April 2008 di area parkir Hotel RitzCarlton, Mega Kuningan, Jakarta. Anggota dewan terhormat itu ditangkapbersama Sekretaris Kabupaten Bintan,Kepulauan Riau, Azirwan. Muhammad AlAmin Nur Nasution, suami penyanyidangdut Kristina, dan Azirwan ditangkap,bersama tiga orang lainnya, di antaranyaseorang perempuan muda.Keduanya disangka terlibat dalamkasus dugaan suap terkait pengalihfungsian hutan lindung seluas 7.300hektar di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.Saat ditangkap KPK menemukan uang Rp4 juta di kantong Amin dan Rp 67 juta dimobil BMW milik anggota legislatif itu.Selain itu, di ruangan tempat keduanyamelakukan pertemuan, KPK juga menemukan uang senilai 33.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 225 juta. Semua uangMafia UUD di SenayanDiduga terlibat suap (gratifikasi), anggota Komisi IV DPR,Al Amin Nur Nasution, ditangkap (KPK. Benarkah adamafia di Senayan?Kristina menjenguk Amin suaminya yang ditahan KPK (Insert AlAmin dan Kristina saat pernikahan)repro kompas/kapanlagiGkap tangan. Uang Rp.4 juta di kantongadalah uang pribadinya. Sedangkan yangRp.67 juta di mobilnya adalah pinjamandari Ketua Komisi IV DPR Ishartanto. “Ituuang yang dipinjam Amin dari saya.Jumlahnya 60 juta rupiah. Ada saksinya,”kata Ishartanto membela Amin.Nada pembelaan juga meluncur dari AliMochtar Ngabalin, Anggota DPR dariPartai Bulan Bintang. Ali berkeyakinanuang Rp.67 juta itu sebagai uang resesyang baru diterima Amin. “Di mobil sayajuga ada uang reses 60 jutaan rupiah,”katanya.Hal senada juga dikemukakan SirraPrayuna, pengacara Amin. Uang itudikumpulkan Amin dari jatah uang reses,untuk dipergunakan memperbaiki rumahnya di kompleks perumahan DPR.Sementara, Ade Daud Nasution, anggoBERITA UTAMA
                                
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36