Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 31
BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008 31BERITA UTAMAmuka. Namun, tertolong dengan Editorial“KPK Menjawab Keraguan” di halaman muka.Tampaknya Media Indonesia masih kalah gesitdalam perburuan berita.Begitu pula dua harian sore Suara Pembaruan dan Sinar Harapan, masih sangat kalahdalam perburuan berita terbaru. Suara Pembaruan menempatkan di halaman depan,hanya beberapa alinea. Sama halnya denganSinar Harapan, hanya judul yang lebih menonjol. Praktis tidak ada informasi baru dibandingharian pagi. Masih lumayan Suara Pembaruanada tajuk “Jaksa Bukan Saudagar” di halamanempat.Sementara, dua harian ekonomi sudahmulai ikutan. Bisnis Indonesia memuat satuberita di halaman delapan. Investor Dailymemuat berita foto “Kasus Suap” di halamanmuka, serta karikatur di halaman 4 (opini).Berita hari ketiga (5/3) Indo Pos masihtampil lebih unggul dilengkapi foto-foto eksdua satu di halaman 12.Hari kelima, libur. Hari keenam (8/3), IndoPos dan Republika masih menempatkan beritaini sebagai HL. Kompas kembali menempatkannya di kaki halaman muka. Koran Temposurut ke halaman dua. Suara Pembaruan duajudul di halaman tiga, Sinar Harapan hanyamenulis tajuk “Suap”. Media Indonesia tidaklagi memberitakan.Hari ketujuh (Minggu 9/3) hanya Kompasyang memberitakan di pojok bawah halamanmuka. Hari kedelapan (10/3), Koran Tempo(Hendarman Supandji Didesak Mundur) danSinar Harapan (KPK Segera Periksa Jampidsus) kembali menempatkannya sebagai HL.Bahkan Sinar Harapan mengulasnya sebagaiLiputan Khusus satu halaman (3) penuh. IndoPos masih menulisnya dua kolom di halamanmuka. Kompas masih ada berita di halamandua dan satu opini halaman empat. Republika,Media Indonesia dan Suara Pembaruan tidakberita setiap hari.Siapa Menyusul?Pada edisi berikutnya, 17-23 Maret 2008,Tempo menampilkan lukisan (karikatur)seorang perempuan berpakaian tradisi etnistertentu dan bertangan banyak sedang dudukbersila di atas sebuah wadah terbang diangkasa. Di kepalanya ada mahkota. Satutangannya memegang pundi berbentuk babi,tangan satu lagi memegang palu yang lazimdigunakan hakim memutus perkara. Tanganlainnya mikroskop atau cermin, yang lainnyamenggenggam segepok uang, lainnya memainkan kartu dan satu tangan lagi memeganggelas berisi minuman berwarna merah. Dibawah karikatur itu tertera judul: Koneksi &Lobi Artalyta. Subjudul: Lika-liku wanita yangdiduga menyuap jaksa BLBI. Bagaimana iamembangun jaringan di kalangan pejabat?Tema sentral kedua edisi Tempo ini mengarah pada harapan penuntasan kasus suapmenyuap antara Artalyta, kerabat Sjamsulklusifnya. Republika dan Koran Tempo takmau ketinggalan masih menempatkannyasebagai berita utama. Kompas mulai menurunkannya di bagian kaki halaman muka. MediaIndonesia hanya menurunkan berita pendekdi pojok kanan halaman muka. Harian soreSinar Harapan mulai menonjolkan sebagai HLutama. Suara Pembaruan menempatkannya dikolom pertama halaman muka bersambung kehalaman tiga, dengan tiga judul berita. BisnisIndonesia memuat berita foto di halamanmuka bersambung halaman delapan. InvestorDaily memuat berita pendek di halamandelapan.Hari keempat (6/3), Indo Pos, Republika,Koran Tempo dan Suara Pembaruan menempatkannya sebagai HL utama. Namun Indo Posmasih tampil lengkap. Kompas tidak lagimenempatkannya di halaman muka. Media Indonesia memuat satu berita di di kaki halamanada berita.Hari kesembilan (11/3), Indo Pos kembalimengangkatnya sebagai HL “Ayin juga mengaku bisnis permata”. Republika di halamansatu dan dua. Kompas di halaman dua “Misteri Bisnis Permata”. Koran Tempo dan MediaIndonesia juga di halaman dua, Sinar Harapan di halaman muka dan Suara Pembaruandi halaman dua.Tempo dan GatraMajalah Berita Mingguan Tempo, dua kalimenempatkan berita ini sebagai berita utama.Pada Edisi 10-16 Maret 2008, Tempo memvisualisasikan berita utamanya dalam cover dengan seseorang berjubah jaksa dan berkepalatikus terperangkap tangan ketika memungutuang dollar. Cover Tempo itu diberi judul:Skandal Jaksa Rp 6 Milyar. Subjudul: JaksaKasus BLBI Urip Tri Gunawan Ditangkap,Nursalim dengan jaksa Urip yang diyakinitidak sendirian. Jika pada edisi pertama (10halaman) lebih menyoroti jaksa (penerimasuap), edisi berikutnya (juga 10 halaman) lebihmenyoroti Ayin (pemberi suap): Cerita tentangSi Ratu Lobi. Tempo, tampaknya lebih sangatyakin bahwa kasus ini adalah suap.Sementara, majalah berita mingguan Gatra,pada edisi 18 Tahun XIV 13-19 Maret 2008menampilkan sampul depan dengan potretwajah Artalyta Suryani. Jemari tangannyamenggelar beberapa lembaran uang dollar AS.Sampul depan itu berjudul: Wanita 6 Milyardi Sarang Jaksa.Pada bagian awal berita utamanya, bertajukEpisode Murung Si Pelobi Ulung, terpampangwajah Artalyta Suryani tengah dicegat juruwarta. Gatra lebih menonjolkan peran Ayinsebagai kerabat dekat Sjamsul Nursalim dalampemberitaannya. Pusdat Berindo