Page 27 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 27
BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008 27BERITA UTAMAperjalanan, Paino ditelepon jaksa dariGedung Bundar, diminta menunda penyerahan surat panggilan Sjamsul. Paino punlantas balik ke Gedung Bundar.Tapi yang jelas, pada 17 Januari 2008,Sjamsul Nursalim pernah dijadwalkanakan diperiksa Gedung Bundar Kejagung.Hal ini, tentu menjadi agenda liputan bagiberbagai media massa. Sehingga pada hariitu, sejak pagi, hampir 60-an wartawansudah memenuhi pelataran GedungBundar menanti kedatangan Sjamsul.Sementara di luar pagar, ada sekelompokmahasiswa berunjuk rasa mendesak agarSjamsul ditahan.Tapi ditunggu hingga petang, bos GajahTunggal itu tak datang-datang. Wartawanyang dari pagi sudah menunggu sudahmulai berkurang. Begitu pula mahasiswayang teriak-teriak di luar sudah lelah dankehabisan suara, dan pulang. Lalu, saatsuasana hiruk-pikuk sudah mulai reda, sebuah mobil Toyota Alphard membelokmenuju gerbang pintu utama GedungBundar Kejagung. Di depan pintu, mobilberhenti, seorang pengawal segera turun,disusul seorang perempuan, yang kemudian dikenal bernama Artalyta Suryani,akrab dipanggil Ayin atau Bunda. Pengusaha kaya dari Lampung yang disebut kenal baik dengan Sjamsul Nursalim itulangsung masuk ke dalam Gedung Bundar. Tidak diperoleh informasi pasti siapapetinggi Kejagung yang ditemui Ayin kalaitu.Namun, sumber di Kejagung menyebutbahwa Ayin kenal baik dengan JampidsusKemas Yahya dan Urip Tri Gunawan,Ketua Tim Jaksa Pemeriksa BLBI terkaitBDNI (Sjamsul Nursalim). Kemas sendirimengaku kenal dengan Ayin. Bahkan,kepada Jaksa Agung Hendarman, Jampidsus (sudah dicopot 17/3) itu dua kaliditemui Ayin di kantornya. Tapi menolakmembicarakan perkara apa pun yangtengah di tangani Kejagung dengan Ayin.Sehingga, Jaksa Agung mengingatkanKemas agar berhati-hati, jangan sampaiberhubungan dengan Markus (makelarkasus).Lalu, ada catatan imigrasi yangamat menarik perhatian pers apabiladikaitkan dengan keengganan SjamsulNursalim memenuhi panggilan Kejagung.Justru dari catatan imigrasi itu, KemasYahya ditengarai dua kali bepergian keSingapura, bukan melalui Bandara Soekarno-Hatta, tetapi melalui Batam. Yaknipada 2 September 2007 dan 9 Desember2007. Berita Indonesia tidak berhasilmengonfirmasi hal ini kepada Kemas.Apakah ia benar bepergian ke Singapuradan untuk keperluan apa?Namun yang jelas, Kemas sendiri menyatakan tidak ada hubungan perkenalannya dengan Artalyta Suryani dengankasus apa pun yang tengah ditanganiKejagung, termasuk kasus BLBI terkaitBDNI. Bahkan menurut Kemas, kejaksaantidak akan membuka lagi kasus BLBImeski salah seorang koordinator jaksanyamenerima suap. “Kayaknya tidak (dibukalagi),” jelas Kemas menjawab pers.Perihal keputusan Jaksa Agung mengenai penggantian dirinya dari jabatanJampidsus, Kemas Yahya Rahman mengaku ikhlas. ”Saya menerima dengan senang hati. Saya bawahan. Apa yang disampaikan pimpinan, saya anggap itu yangterbaik,” katanya. Namun, dia menegaskan bahwa dirinya bukan nonaktif, tetapidiganti atau dimutasi. BI/MS-MLP-BHSpura, bukan melalui Bandara Soekarno-Hatta, tetapi melalui Batam. foto: theheikenfamily.com