Page 23 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 23


                                    BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008 23BERITA UTAMA“Telah cukup bukti untuk menyatakan jaksa Urip Tri Gunawan melanggar disiplin sebagai pegawai negeri sipil,” terang Halius Hosen.Menurut Halius Hosen, saatdiperiksa jaksa pengawas,Kamis 6/3, Urip mengakuuang US$ 660.000 atau sekitar Rp 6 milyar itu adalah hasilbisnis permata. Hal ini, menurut Halius, jelas melanggarPasal 3 ayat 1 huruf q Peraturan Pemerintah Nomor 30Tahun 1980 tentang DisiplinPegawai Negeri Sipil: Pegawainegeri dilarang melakukankegiatan usaha dagang baiksecara resmi maupun sambilan.Kalau itu benar, pantas sajaJampidsus Kemas Yahya Rahman mengaku kaget atas tertangkaptangannya jaksa Uripdengan barang bukti US$660.000 dalam kardus disekitar rumah Sjamsul olehKPK 2 Maret 2008.Namun, beredar kabar dikalangan pers bahwa KomisiPemberantasan Korupsi (KPK)memiliki rekaman percakapantelepon antara Jampidsus Kemas Yahya Rahman dan Artalyta Suryani, kerabat SjamsulNursalim, sehari sebelum jaksa Urip Tri Gunawan ditangkap KPK. Sumber Berita Indonesia di KPK, tidak menyebutapa isi percakapan itu.Kemas sendiri seusai pemeriksaan di KPK, Rabu 5/3, tidak menjawab pertanyaanpers soal percakapan teleponitu. Kemas berdalih bahwasemua keterangan sudah disampaikan kepada KPK. Ketika ditanya perihal hubungannya dengan Artalyta, Kemashanya menjawab: “No comment.”Begitu pula Artalyta sebelumdiperiksa KPK, Senin 17/3, takberkata sepatah pun, saat wartawan mengonfirmasi dua isuyang beredar di KPK, yaitupercakapan telepon denganJampidsus Kemas Yahya Rahman dan kedatangannya keGedung Bundar KejaksaanAgung membawa surat jaminan dari Sjamsul Nursalim.Namun di lain kesempatan,Kemas mengaku kenal denganArtalyta Suryani, yang akrabdipanggil Ayin. Sejak kapan?Kemas mengaku lupa. Ayinyang dikabarkan sering berkunjung ke gedung KejaksaanAgung, juga sudah berkenalanbaik dengan Kemas.Menurut sumber Berita Indonesia, Ayin mengenal Uripdan Kemas melalui Djoko Widodo, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, yang sebelumnya bertugas di KejaksaanAgung hingga 9 Desember2007, setingkat Urip. Didugaterkait hal ini, KPK dan BagianPengawasan Kejagung, secaraterpisah sudah memeriksaDjoko. Berita Indonesia tidakberhasil mengonfirmasi hal inikepada Djoko.Selain beredarnya kabartentang rekaman percakapantelepon antara Jampidsus Kemas Yahya Rahman dan Artalyta Suryani, sehari sebelumjaksa Urip Tri Gunawan ditangkap KPK, juga diterimainformasi perihal kedatanganAyin mengunjungi Kemas dikantornya, bertepatan hariulang tahun Kemas, pada 15Februari lalu.Ketika hal ini dikonfirmasi,kepada petugas piket, tidakada yang mengaku melihatnya.Sementara buku tamu yangbiasanya diletakkan di mejapiket, sudah tidak ada lagisejak kasus ini terkuak. Sugiyo,pegawai Tata Usaha BagianTindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, seusai diperiksaKPK pada 12 Maret lalu, ketikadikonfirmasi wartawan perihalkedatangan Artalyta ke Gedung Bundar pada 15 Februari2008, itu hanya menjawab,“Gak ngerti saya.”Sementara itu, menurutsumber Indopos (18/3), bahwapada 27 Februari, dua harimenjelang pengumuman penghentian penyelidikan kasusBLBI Sjamsul Nursalim, Ayindengan Toyota Alphard mendatangi Gedung Bundar. Diadikabarkan sempat menemuiUrip di ruang kerjanya di lantai III No 7. Koran ini mencatat, saat itu, Ayin memintaUrip mengambil sebuah bungkusan di bagasi mobilnya. Uriplantas menyuruh jaksa PaulinSitanggang. Tetapi, anggotatim jaksa 35 itu menolak instruksi tersebut. Koran ini tidakmenjelaskan apakah hal inisudah dikonfirmasi pada yangbersangkutan.Sudah DiingatkanKedekatan hubungan Uripdan Kemas dengan Ayin jugadiperkuat dengan informasibahwa Kemas Yahya bersamaempat jaksa lainnya beberapabulan lalu dijamu Ayin berpelesiran ke Pulau LelanggaKecil, di Lampung. Pulau seluas tiga hektare yang dikelilingiair jernih dan ditumbuhi terumbu karang perawan, itumemang milik Ayin. Di situada vila, bungalow dan dermaga pribadi. Tidak sembarang orang bisa masuk ke pulau itu, sebab dikawal ketat.Tapi informasi pelesiran inidibantah tegas oleh KemasYahya. Dia tegaskan bahwa diatidak pernah ke pulau itu.Kendati Kemas mengaku mengenal Ayin, tapi ditegaskansama sekali tidak ada sangkutpaut dengan perkara apa pun,termasuk perkara BLBI Sjamsul Nursalim.Jaksa Agung HendarmanSupandji sendiri mengakumendengar isu kedatanganArtalyta mengunjungi Kemasdi Gedung Bundar. SehinggaHendarman menanyakan halitu langsung kepada Kemas.Kepada Jaksa Agung, Jampidsus Kemas mengaku pernahdua kali ditemui Ayin. Sebagaiorang yang sudah saling kenal,Kemas tidak merasa etis jikamenolak kedatangan Ayin.Namun, dengan tegas Kemasmenolak kedatangan Ayin untuk membicarakan perkarayang sedang ditangani Kejaksaan Agung.Pada kesempatan itu, JaksaAgung Hendarman Supandji,sudah memeringatkan supayaKemas berhati-hati. “Sayabilang sama Kemas, hati-hatikamu. Dalam kasus BLBI jangan sampai ada pendekatan.Jangan ada perantara. Makelar kasus itu dijauhi,” ujarHendarman.Jaksa Agung mengatakandari hasil pemeriksaan internal Kejaksaan Agung maupunKPK belum ada bukti keterlibatan Jampidsus Kemas Yahya dengan kasus tertangkapnya jaksa Urip menerima uangRp 6,1 milyar dari Ayin. Jikaada bukti keterlibatan Kemasdan jaksa-jaksa lainnya, JaksaAgung berjanji akan menindakdengan tegas.Ketua KPK Antasari Azhar segera melapor kepada Jaksa Agung repro
                                
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27