Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 56
P. 63


                                    BERITAINDONESIA, 1 Mei 2008 63BERITA KESEHATANEnterobacter SakazakiiSiapa Takut?Kaum Ibu tidak perlu khawatir karena tidakditemukan Enterobacter Sakazaki dalamsusu formula.ewi, ibu beranaksatu yang rutinmemberikan susuformula pada bayinyayang baru berumur 1 bulanmenyatakan kekhawatirannyapada isu susu formula yangterkontaminasi bakteri. \duksi ASI saya sedikit sehinggatidak mencukupi kebutuhanbayi saya, itu sebabnya sayapakai dengan susu formula,\kata wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawatiswasta tersebut.Bakteri yang kabarnya mengontaminasi susu formulaadalah bakteri EnterobacterSakazakii. Bakteri ini dapatmenghasilkan enterotoksintahan panas yang dapat menyebabkan enteritis (diare),sepsis (infeksi), bahkan meningitis (radang otak). KetuaIkatan Dokter Anak Indonesia(IDAI), dr. Sukman Tulus Putra menjelaskan di Indonesiasampai saat ini belum adalaporan tentang kasus bayisakit akibat susu formula danmakanan bayi yang terkontaminasi bakteri EnterobacterSakazakii.Di luar negeri, hanya ditemukan 48 kasus selama kurunwaktu 1961-2003. Penderitanya terutama bayi berumurkurang dari satu tahun dengansistem imunitas yang rendah,berat badan lahir di bawah2500 gram, dan bayi prematur.Diketahui pula bakteri ini matipada suhu 70 derajat Celcius.Jadi bila susu dicampur airpanas bersuhu 70 derajat Celcius, maka dipastikan bakterinya akan mati.Seperti diketahui, pertengahan Februari lalu tim penelitidari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut PertanianBogor (IPB) menyebutkan telah ditemukan 22,73 persendari 22 sampel susu formuladan 40 persen dari 15 sampelmakanan bayi terkontaminasiEnterobacter Sakazakii. Timyang diketuai dr. Sri Estuningsih dan beranggotakan drhHernomoadi Huminto MVS,dr I Wayan T Wibawan dan drRochman Naim ini, menelitiproduk susu formula dan makanan bayi tahun 2003. Dansebagai pertanggungjawabanilmiah IPB, hasilnya kemudiandiumumkan di Jurnal tahun2006. Meski termasuk informasi lama, temuan tim penelitiini kemudian menjadi beritahangat di berbagai mediamembuat masyarakat khawatir. Pada 22 Februari 2008,pihak peneliti diundang olehDepartemen Pertanian (Deptan) untuk mempresentasikankepada BPOM, DepartemenKesehatan, dan instansi terkait. Seusai mempresentasikanpenelitian itu, BPOM membentuk tim gabungan untukturun ke lapangan memeriksasusu bayi yang beredar di pasaran.Hasilnya, BPOM tidak menemukan bakteri EnterobacterSakazakii pada susu formulabayi yang memiliki ijin edardari BPOM dan terdaftar dalam berbagai merek.''Sebanyak 96 sampel susuberbagai merek produksi dalam dan luar negeri yang berharga murah maupun mahalyang diambil dari pasar tradisional maupun moderen danterdaftar pada BPOM telahditeliti di laboratoriumBPOM,'' kata Kepala BadanPengawas Obat dan MakananHusniah Rubiana Thamrinawal April lalu.Menurut dia, pengujian dilaboratorium BPOM dilakukan dengan dua metode yaituUSFDA dan ISO/TS 22964:2006, dan hasil pengujianseluruh sampel produk susuformula tersebut ternyata negatif atau tidak mengandungEnterobacter Sakazakii.Pengujian terhadap 96 sampel susu formula tersebutmembutuhkan biaya yangcukup besar sekitar Rp 1,5 jutasetiap sampel.Pada kesempatan yang sama, Ketua Ikatan dokter AnakIndonesia (IDAI) dr. Sukmanmengatakan, diare yang terjadipada anak-anak Indonesiahingga saat ini belum pernahada laporannya diakibatkandari Enterobacter Sakazakii.Laporan dari beberapa hasilpenelitian terhadap penyakitdiare pada anak lebih banyakdisebabkan oleh bakteri laindan virus, begitu pula denganpenyakit radang otak yangselama ini disebut-sebut disebabkan oleh EnterobacterSakazakii yanmg terjadi di Indonesia ternyata tidak benar.Kepala Badan InformasiPublik, Suprawoto menegaskan kembali, Badan POM telahmelakukan pengujian laboratorioum terhadap semuaproduk susu formula yangmendapatkan izin edar dariBPOM.Selain itu diperlukan edukasi bahwa kemungkinan terkena bakteri EnterobacterSakazakii sangat kecil sekaliyaitu perbandingannya satuberbanding 1 miliar orang,makanya kasus EnterobacterSakazakii hanya terkena pada40 orang selama 40 tahun diseluruh dunia. „ DGRDfoto: mlp berindo Bila susu dicampur air panas bersuhu 70 derajat Celcius, maka bakteri Enterobacter Sakazakii akan mati.
                                
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67