Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 57
P. 63
BERITAINDONESIA, 19 Juni 2008 63BERITA POLITIKeberapa konflik antara KetuaDewan Syuro KH. AbdurrahmanWahid (Gus Dur) dengan DewanTanfidz Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) telah memaksa beberapa pengurusteras partai ini hengkang dari jabatannya.Pertama, Ketua Umum PKB yang jugamantan Menteri Pertahanan MatoriAbdul Djalil (almarhum) telah tergusurdari posisinya karena berselisih pendapatdengan Gus Dur. Kemudian, hal yangsama juga dialami Ketua Umum PKB yangjuga Mantan Menko Kesra Alwi Abdurrahman Shihab dan mantan Sekjen PKByang juga mantan Menneg PercepatanPembangunan Desa Tertinggal SaifullahYusuf.Terbaru, giliran Muhaimin Iskandaryang \sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidzmelalui pemungutan suara dalam rapatpleno DPP PKB, 26 Maret silam. Rapatpleno tersebut diadakan untuk menyikapikeinginan Muhaimin mengadakan Muktamar Luar Biasa (MLB).Konflik menjadi panjang karena Muhaimin tidak bersedia mengundurkan diri.Kini, PKB pecah menjadi dua. Yakni, PKBkubu Gus Dur dan PKB kubu Muhaimin.Melalui MLB PKB kubu Gus Dur yangdiselenggarakan pada 30 April-1 Mei diPesantren Al-Ashriyyah, Parung, Bogor,Ali Masykur Musa terpilih sebagai KetuaUmum dan Yenni Wahid sebagai Sekretaris Jenderal.Di lain pihak, kubu Muhaimin jugamengadakan MLB yang dilaksanakandi Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utaratanggal 2-4 Mei. Hasil MLB Ancol initerpilih Pengasuh Pondok PesantrenPacul Gowang, Jombang, Jawa Timur, KH Azis Mansyur menjadi KetuaDewan Syuro, menggantikan posisiGus Dur. Sedangkan Ketua Umum dijabat Muhaimin Iskandar, dan Sekjendijabat Lukman Edy (Menneg Percepatan PDT).Memperhatikan setiap kali terjadikonflik di tubuh PKB, ada satu polayang selalu muncul yakni terbelahnya dua kelompok di tubuh kepengurusan, yakni yang loyal kepada GusDur dan yang kritis. Dalam kasusyang baru ini, kalangan loyalis mengerucut pada Zannubah Arifah Chafsoh alias Yenni Wahid, putri Gus Dur.Sedangkan yang kritis mengerucutpada Muhaimin Iskandar.Tidak bisa dimungkiri, sejak kelahiran PKB, figur KH. Abdurrahman Wahid memang sangat dominan di partaiitu. Bahkan, kalau boleh disebutkan,Gus Dur adalah personifikasi partaiyang dideklarasikan pada 23 Juli1998 itu. Saking besarnya otoritasGus Dur, sehingga sering mengemukasatu pertanyaan, bagaimana seandaiKonflik Jilid KetigaBKonflik yang berulang-ulang di PKB akan merugikan partaiini pada Pemilu 2009.nya PKB tanpa Gus Dur. Menjawabpertanyaan itu, kalangan pengamatmenyebutkan jawabannya ada dua.Yakni, PKB akan ditinggalkan konstituennya. Atau sebaliknya, PKB akansemakin eksis dan tumbuh menjadipartai politik yang modern, yang tidak tergantung pada otoritas Gus Dur.Menanggapi konflik di tubuh PKBini, para pengamat politik berpendapat konflik yang berulang-ulang ituakan merugikan PKB sendiri karenadapat membuat aspirasi politik wargaNU sebagai basis pemilih partai itutidak tersalurkan lewat PKB. Penelitipolitik LIPI Hermawan Sulistyo misalnya, mengatakan konflik di PKBpasti akan memengaruhi konstituen.Namun, meskipun memengaruhi konstituen, dia yakin basis suara pendukungnya tidak akan berkurang. Halsenada juga diutarakan pengamatpolitik dari Universitas Paramadina,Bima Arya Sugiarto. Ia mengatakan,perpecahan di PKB dapat membuatkredibilitas dan kepercayaan masyarakat pada partai itu turun. Menurutnya, PKB telah memiliki modal yangbaik sebagai sebuah parpol. Selain memiliki ideologi yang bagus, PKB jugamemiliki sosok Abdurrahman Wahidsebagai tokoh yang berpengaruh besar. Sayang menurutnya, PKB kurangmemiliki sistem politik yang baik. Iamenilai, PKB gagal mereduksi kulturindividu dan figur.Sebelumnya, sebagian besar pengamat berpendapat bahwa islah adalahsolusi terbaik untuk kedua pihak. Bahkan, guru besar ilmu politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan menyarankan, agar para deklarator PKByang masih hidup yakni Gus Dur, KHMustofa Bisri, KH Ilyas Ruchiyat danKH A Muhith Muzadi dilibatkan agarupaya islah lebih efektif.Namun, melihat perkembangan terakhir, perselisihan kedua kubu malahsemakin menutup pintu islah. Belakangan, Ketua Umum Dewan TadfidzPKB versi Muktamar Luar Biasa Ancol,Muhaimin Iskandar, dan Sekjen Lukman Edy menggugat Dewan Tadfidzdan Dewan Syuro PKB secara kolektifserta Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid dan Sekjen DPP PKBZannuba Arifah Chafsoh ke PengadilanNegeri Jakarta Selatan. Muhaimindan Lukman menggugat Dewan Tadfidz dan Dewan Syuro DPP PKB, ataspencopotan mereka dari jabatan KetuaUmum dan Sekjen PKB yang tidakmelalui lembaga pengambil keputusantertinggi, yaitu muktamar. Sidangpertama gugatan Muhaimin dan Lukman tersebut sudah dilakukan 15 Meilalu.Menghadapi permasalahan adanyadua kubu di partai ini, KPU sebelumnya memutuskan menerima pendaftaran kedua kubu. Namun, untuk memutuskan siapa yang berhak mengikuti Pemilu 2009, KPU akan menunggu hasil keputusan pengadilan. STfoto: gusdur.net