Page 67 - Majalah Berita Indonesia Edisi 57
P. 67


                                    BERITAINDONESIA, 19 Juni 2008 67kibat penebangan liar (ilegallogging) serta perambahanhutan untuk perkebunan,kondisi hutan Jambi, khususnyahutan Kabupaten Batang Hari belakanganini semakin merana. Sebagai contoh, hasilpemantaun Citra satelit menunjukkan,Taman Hutan Raya di Senami yangmerupakan hutan kebanggaan masyarakat Jambi, karena di dalamnya terdapattanaman kayu Bulian - sudah terokupasi50%(2005). Kerusakan itu masih diTaman Hutan Raya. Belum lagi hutanyang lain. Dinas Kehutanan sebenarnyasudah melakukan penyuluhan, pengamanan, dan reboisasi baik swakelolamaupun kontraktual. Namun, upayatersebut belum seimbang dengan pengBERITA DAERAHHutan Jambi MeranaSetiap kecamatan bahkan setiap desa di KabupatenBatang Hari hendaknya mempunyai Taman Hutan.A rusakan yang terjadi.Kondisi ini pun menjadi perhatianberbagai pihak belakangan ini. AliansiMasyarakat Peduli Hutan dan Lahan(AMPHAL) salah satu Lembaga swadayamasyarakat yang peduli dengan masalahini, bekerja sama dengan PPUI EC-Indonesia FLEGT SP Jambi, pada April lalumenyelengarakan acara workshop dengan tema, optimalisasi peran serta parapihak dalam upaya perlindungan kawasanhutan di Kabupaten Batang Hari sebagaiimplementasi Inpres No:04 /2005. Acarayang diselenggarakan di kantor Bupati itudihadiri oleh beberapa LSM, KepalaKepala Desa, Tokoh Adat dan TokohAgama.Pada kesempatan tersebut, Bupati BaGubernur KaltimResmikan Lamin Amin BioqWarga Dayak Kenyah di Desa Ritan Baru, KecamatanTabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kinimemiliki sebuah lamin sekaligus sebagai balai adat yangdapat digunakan sebagai pusat kegiatan sosial budayamasyarakat setempat. Acara peresmian balai adat yangdiberi nama Lamin Amin Bioq ini berlangsung meriah, Sabtu malam (10/05). Yangistimewa, lamin ini diresmikan langsung olehGubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Yurnalis Ngayoh didampingi Plt Sekkab KukarHM Aswin. Plt Sekkab HM Aswin dalamsambutannya mengatakan, Pemkab Kukarmerasa bangga atas berdirinya lamin ataubalai adat di Desa Ritan Baru. \ini berdiri berkat kerja keras dan kerja samayang baik dari seluruh elemen masyarakattang Hari yang diwakili Sekda Drs. H. Salim Jufri MM mengakui, kondisi hutan diJambi khususnya di Kabupaten BatangHari sangat memprihatinkan. MenurutBupati, sejauh ini, selain pemberantasanillegal logging belum optimal, pengadilanjuga belum dapat mengambil tindakanmaksimal terhadap pelaku utama (aktorintelektual) pembalakan liar dan perambahan hutan di kabupaten ini. Pelaku illegal logging yang dapat diadili hanyalahkelas teri. Sementara yang kelas kakap,apalagi penyandang dananya, tidak terjerat pengadilan. Hal ini membuat paraaparat penegak hukum, baik dari DinasKehutanan maupun Kepolisian kurangbersemangat.Dalam sambutannya, Ketua TimPOKJA Inpres 4/2005 ke Menko Polhukam, Dr. Andi Amir Husry, MS menghimbau agar ada gerakan masif menyelamatkan bumi dengan memberantas kejahatan bidang kehutanan.Workshop akhirnya merekomendasikan agar Bupati Batang Hari segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tim Pemberantasan Penebangan Kayu Ilegal danPengaman Hutan dengan anggota yangterdiri dari unsur Kepolisian, Kejaksaan,Kodam/Kodim, Dinas terkait, LSM sertatokoh masyarakat, sesuai dengan InpresNo.4/2005 dan Instruksi Menteri DalamNegeri No.03/2005, dengan dana operasional tim dari APBD. Dan, kepada timsatgas yang hendak dibentuk juga diharapkan segera membuat program kerjajangka pendek maupun jangka panjang.Dalam salah satu usulan dari Koordinator Wilayah Yayasan Pesantren Indonesia (Koorwil YPI) - Jambi, KabupatenBatang Hari hendaknya mempunyai Taman Hutan di setiap kecamatan bahkankalau perlu di setiap desa. Hal tersebut,di samping melestarikan hutan, jugasecara khusus untuk melestarikan tanaman Bulian. Sebab sangat ironis, MuaraBulian yang merupakan ibu kota kabupaten, sampai saat ini belum menanambulian, kayu kebanggaan daerah ini, dikantor dinasnya.„ (MH. Abdul Qodir Hadi,Ketua Koorwil YPI-Al-Zaytun Prov. Jambi)di Desa Ritan Baru dan Desa Tukung,\Dengan diresmikannya balai adat ini, lanjut Aswin,berarti bertambah lagi satu aset wisata dalamrangka mendukung program pengembanganpariwisata di Kukar. Acara peresmian Lamin AminBioq dimeriahkan pula dengan suguhan tari DatunJulut Nyelaman Sakei yang menceritakan tentangsejarah perjalanan masyarakat Dayak KenyahLepoq Tukung dari Sungai Iwan - sebuah tempatyang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia - pada 1840-an. Setelah itu, mereka berpindahdari Sungai Iwan ke Metung, Selungai, Jemahang,Sungai Barang, hingga ke Sungai Belayan yang kinidikenal sebagai Desa Ritan Baru. Tarian inimelibatkan sekitar 300 penari yang berasal dari 6RT se-Desa Ritan Baru. „ (kutaikartanegara.com)BERITA KUKARHutan Jambi yang gundulkutaikartanegara.com
                                
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71