Page 25 - Majalah Berita Indonesia Edisi 58
P. 25
BERITA BERITAINDONESIA INDONESIA, 10 Agustus 2006 , 20 Juli 2008 2525BERITA KHASMerekaemiskinan sepertinya menjadi momok paling nyatadan berkepanjangan yang terus dihadapi olehbangsa Indonesia. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), jumlah penduduk miskindi Indonesia pada tahun 2008 akan bertambah 4,5 juta jiwadan total penduduk miskin di negara yang kaya inidiperkirakan bisa mencapai 41,7 juta jiwa atau 21,92 persendari total penduduk. Angka ini jauh lebih tinggi daripadaperkiraan pemerintah sebesar 14,8-15 persen. Hal ini antaralain disebabkan rendahnya daya beli masyarakat akibatkenaikan harga bahan bakar minyak dan harga bahan pokok.Tahun 2007 saja sudah tercatat 37,2 juta jiwa atau sekitar16,58 persen dari total penduduk Indonesia yang menjadiwarga miskin. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jugamengatakan bahwa sesuai data DPR, angka kemiskinantahun 2007 adalah 16,5 persen atau satu dari enam atautujuh orang Indonesia masih miskin. Presiden menambahkan, angka ini masih lebih baik dibandingkan tahun 2004,bahwa satu dari empat orang Indonesia masih miskin.Jika persentase tersebut dikaitkan dengan keadaan nyatayang terjadi di lapangan, maka hitung-hitungan statistiktersebut tidak mempunyai pengaruh yang besar terhadaprakyat. Karena pada kenyataannya pemerintah (sekali lagi)menaikkan bahan bakar minyak sebesar 28,7 persen pada23 Mei 2008 untuk mengurangi lonjakan beban subsidiakibat membumbungnya harga minyak dunia.Masalah kenaikan bahan bakar minyak memang menjadipenyebab utama munculnya kemiskinan. Karena secara tidak langsung kenaikan BBM juga ikut mempengaruhi sektor-sektor riil yang terdapat di masyarakat. Mau tidak maurakyat kecil pun kembali terkena imbas lebih besar denganadanya kenaikan BBM ini. Dan untuk mengatasi polemikkenaikan harga BBM, maka pemerintah membuat beberapaprogram yang mampu mengurangi tingkat kemiskinan rakyat, seperti Program Kompensasi Pengurangan SubsidiBBM (PKPS-BBM) yang meliputi program Beras Miskin(Raskin), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), AsuransiMeski sudah menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), sebagian masyarakatmiskin di pinggir bantaran rel kereta apijurusan Senen tetap merasa pesimis. Bagimereka, siapapun presiden di negara ini,tidak akan membawa perubahan berartibagi rakyat kecil.(Dari atas)Pasangan suamiistri, Jumadi (45)dan Kaliyem (60),Yoevina Kartini(48), dan Rini (28),berharappemerintahmemberi merekapekerjaan ataukeahlian yangbermanfaat untukmenopang hidupmereka.KMasihDihimpitKemiskinan