Page 51 - Majalah Berita Indonesia Edisi 58
P. 51
BERITAINDONESIA, 20 Juli 2008 51BERITA HUMANIORAkaya mendapat keleluasaanmasuk PTN dengan 80 persenkursi yang disediakan. Bedadengan orang miskin yangharus mengandalkankecerdasan sebagai satu-satunya pertimbangan, orang kayabisa mengandalkan uang untuk masuk PTN.Dalam penerimaan mahasiswa di PTN tahun ini, misalnya, biaya masuk yang dibebankan kepada para calonmahasiswa sangat mahal. DiUniversitas Indonesia (UI),Sistem Penerimaan Mahasiswa UI-Program Prestasi danMinat Mandiri mematok tarifRp 25 juta hingga Rp 75 jutaper calon mahasiswa. Di Universitas Diponegoro (Undip),Program Pengembangan danKerja Sama mematok tarif Rp25 juta hingga Rp 250 juta percalon mahasiswa.Universitas Gajah Mada(UGM) membuka ProgramPenjaringan Kemitraan dengan tarif Rp 15 juta hingga Rp100 juta per calon mahasiswa,dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Penelusuran Minat, Bakat, dan Potensi mematok tarif Rp 45 juta percalon mahasiswa.Biaya kuliah yang harus dibayar mahasiswa setiap semester pun semakin mahal. Di UIsaja, kuliah di Fakultas Teknikselama empat tahun (8 semester) membutuhkan biaya sekitar Rp 86,4 juta. Kalau dihitung dengan biaya hidup(transport dan makan), buku,dan biaya-biaya tak terdugalainnya selama empat tahun,orang tua harus mempunyaidana minimal 150 juta. Biayaini memang bisa lebih kecil bilaorang tua mendapat keringanan dari UI atau mahasiswayang bersangkutan mendapatbeasiswa.Mahalnya biaya di perguruan tinggi akan membuatsumber daya manusia(SDM)Indonesia akan tertinggal jauhdari negara-negara lain karenahanya mereka yang berduitlahyang bisa meraih PT. Lemahnya SDM pastilah menghambat perjalanan bangsa ini meninggalkan kemiskinan. Kalausudah begini, Indonesia akanselalu bahkan semakin tertinggal dari negara lain. RIENTT TerburukMeskipun di sejumlah daerah angka kelulusan siswa SMA sederajat mengalami penurunan, ada pula beberapa daerah yangmengalami kenaikan. Di Jawa Barat, misalnya, dari 154.833 peserta ujian nasional SMA,yang dinyatakan lulus 152.293 atau 98,2persen. Angka ini naik 0,46 persen dibandingkan dengan angka kelulusan tahun lalu,yakni 97,74 persen.Selain itu, daerah dengan persentasekelulusan SMA/sederajat tertinggi yaitu DKIJakarta, hanya 0,02 persen siswanya yangtidak lulus. Untuk kelulusan SMP/sederajatpersentase siswa dengan kelulusan tertinggiyaitu Bali, siswa yang tidak lulus hanya 1,32persen saja. Adapun Nusa Tenggara Timurmenjadi provinsi dengan angka ketidaklulusan tertinggi. Sebanyak 53,64 persen siswaSMP dan 32,79 persen siswa SMA di provinsitersebut tidak lulus.Menteri Pendidikan Nasional BambangSudibyo secara terpisah mengatakan tidakmasalah jika angka ketidaklulusan siswatahun ini bertambah. \canakan untuk meningkatkan ketidaklulusandan kelulusan. Yang paling penting adalahintegritas UN dari tahun ke tahun dilaksanakan dengan semakin jujur. Saya selalukatakan UN harus dilaksanakan dengan caraberakhlak dan berbudi pekerti. Angkanya sayatidak terlalu mempermasalahkan,\Bambang. RIEPersentase kelulusan ujiannasional 2008 menurun.Pada 2008 ini sebanyak 91,73 persen siswaSekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan dinyatakanlulus. Angka tersebut turun dibandingkankelulusan pada tahun lalu yaitu 92,67 persen.Penurunan juga terjadi di ujian nasionaltingkat Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Persentase kelulusanpada tahun sebesar 92,75 persen turun daritahun sebelumnya 93,34 persen.Di Jawa Tengah, misalnya, angka kelulusansiswa SMA sederajat tahun 2007 sebesar92,29 persen, sedangkan tahun ini hanya91,93 persen. Peserta ujian nasional (UN)tingkat SMA sederajat di Jateng tahun 2008sebanyak 275.618 siswa, sedangkan yang tidaklulus 22.242 siswa atau 8,07 persen.Sedangkan di Provinsi Lampung, angkakelulusan siswa SMA sederajat juga turun dari93,42 persen pada tahun 2007 menjadi 92,3persen pada tahun 2008. Dari 38.365 pesertaujian nasional tingkat SMA jurusan IPA/IPS/Bahasa 2008, sekitar 2.580 peserta tidaklulus. Adapun dari 8.928 peserta ujiannasional tingkat madrasah aliyah dari jurusanIPA/IPS/Bahasa/Agama, sekitar 1.038 peserta di antaranya tidak lulus. Dari 18.702peserta ujian nasional tingkat SMK, sekitar1.460 peserta di antaranya tidak lulus.Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Burhanuddin Tola menyatakan penurunan angkakelulusan dapat disebabkan angka minimalyang naik menjadi 5,25 dari 5,00 tahun laludan penambahan mata pelajaran dari tigamenjadi enam pada tahun ini untuk SMA danempat mata pelajaran untuk SMP. \batas bawahnya masih 5,00 angka kelulusanpasti lebih tinggi,\wartawan di Departemen Pendidikan Nasional, akhir Juni lalu.Download Gratis Buku Pelajaran elajaranelajaranPuluhan buku teks SD, SMP, dan SMA/SMK yang dibeli hakciptanya oleh Departemen Pendidikan Nasional sudah bisadiunduh (download) dari internet. Dengan adanya buku digital yang dapat dibaca dan diunduh secara gratis ini, siswadan sekolah punya pilihan untuk memakai buku teks pelajaranyang terjangkau harga dan terjamin kualitasnya.Buku-buku teks pelajaran yang sudah lolos penilaianBadan Standar Nasional Pendidikan dan dibeli hak ciptanyaoleh pemerintah itu dapat dibaca dan diunduh lewat portalsitus web www.depdiknas.go.id atau bse.depdiknas.go.id.Sampai akhir Juni ditargetkan sebanyak 49 judul buku -terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, danIlmu Pengetahuan Alam - tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK sudah dapat diakses masyarakat.Tahun ini direncanakan ada 250 judul buku yang dibeli pemerintah untuk tingkat SD, SMP, SMA/SMK, dandijadikan Buku Sekolah Elektronik (BSE). Buku-buku tersebut meliputi 16 mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Program buku pelajaran online ini akan diresmikan Presiden.