Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 58
P. 55


                                    BERITAINDONESIA, 20 Juli 2008 55LINTAS TAJUKingga kini, Jakarta masih dirundung berbagai persoalan. Mulaidari banjir, kemacetan lalu lintas, kesemrawutan tata kota,menyempitnya lahan karena padatnyabangunan, ledakan jumlah penduduk, masalah sampah, pengangguran, kemiskinan, hingga kriminalitas. Bersamaandengan ulang tahun ke-481 tahun ibukotanegara ini beberapa saat yang lalu, tepatnya pada tanggal 21 Juni 2008 lalu, beberapa harian ibukota menyorotinya dalamrubrik Tajuk mereka.Harian Republika (23/06) misalnya,menyebutkan, Jakarta memang kota modern tapi pengelolaan tata kota masih jauhdari kesan modern. Sampai saat ini,menurut Republika, Jakarta masih tidakmanusiawi terhadap para penduduknya.Indikatornya: banjir, kemacetan dankecelakaan lalu lintas, pengangguran,kemiskinan, kriminalitas, beragam penyakit tetap mewarnaibahkan akrab dengan kehidupan Jakarta.Dalam menangani persoalantersebut, tulis Republika, pemerintah DKI telah melakukanlangkah-langkah di antaranyapembangunan proyek BanjirKanal Timur (untuk mengatasibanjir), proyek busway (penanganan transportasi/kemacetan) atau subway (meskipunmasih dalam wacana), dan yanglainnya. Namun dalam tinjauannya, selama ini Jakarta tumbuh secara instan dan tanpaarah, nyaris tanpa visi, sertacenderung tak rasional. Itulahsebabnya, lanjut Republika,model pembangunan Jakartaharus diubah. Pemprov haruspunya visi yang jelas mengenaiarah pembangunan Jakartaagar menjadi kota yang benarbenar modern dan nyaman bagimasyarakat.Pada hari yang sama, hariansore Sinar Harapan (SH) jugamenyebutkan bahwa membenahi Jakarta saat ini jauh lebihsulit ketimbang memulai dariawal. Namun terkait upayamengatasi kemacetan lalu lintas, harian ini mendukungPemprov DKI membangun danmemperluas sarana transportasi umum massal seperti jalurkhusus busway. Sekaligusmengharapkan rencana pembangunan sarana monorel dankereta bawah tanah (subway)bisa segera direalisasikan.Mengenai kesemrawutan tatakota, SH berpendapat, menataruang Jakarta merupakan peH cling untuk sampah. Namun disebutkan,meski selama ini sudah banyak investoryang menawarkan hal tersebut, tapi tidakada kemajuan. Karena itu, SH mencurigaiadanya mafia sampah di tubuh PemprovDKI.Mengenai ledakan penduduk, SH menyebutkan, Jakarta harus berani mengerem bahkan menghentikan pembangunankawasan-kawasan industri baru agar tidakmenjadi magnet terbesar urbanisasi.Lebih lanjut harian ini berharap, Pemprov DKI menggunakan anggarannyayang mencapai lebih dari Rp 20 triliununtuk menjadikan kota ini setara dengankota-kota metropolis lainnya di dunia,khususnya dalam meningkatkan kualitashidup warganya.Harian sore lainnya, Suara Pembaruan(SP), juga menyoroti Jakarta dari segi kemacetan lalu lintas, padatnya bangunan,dan persoalan sosial. Mengenaikemacetan, SP mengakui bahwapemerintah sudah melakukanberbagai langkah meskipun hasilnya belum terlihat. Hal itu menurutnya, antara lain karenatidak seimbangnya jalanan dengan jumlah kendaraan. SPmencatat, setiap hari kendaraanbaru bertambah 1.127 unit, terdiri dari 236 mobil dan 891 motor. Padahal jumlah kendaraanbermotor telah mencapai 5,7 jutaunit. Itu belum termasuk kendaraan baru dari luar Jakartayang setiap hari jumlahnya bertambah sekitar 900 unit dansebagian besar masuk ke Jakarta.Menurut prediksi harian ini,jika hal itu terus terjadi, padatahun 2011, bisa saja jalan-jalandi Jakarta mengalami macet total. Karena itu, SP menyarankan,jumlah kendaraan yang berlalulalang di Jakarta harus bisa dikendalikan.Perihal kesemrawutan terkaitkeberadaan beragam bangunanyang tidak tertata secara tepat -dari mulai bangunan-bangunanmewah dan megah hingga hunian kumuh - hal ini mengakibatkan resapan air menjadi sangatberkurang. Dampaknya, yangpaling sering terasa adalah banjirsetiap kali musim hujan.Di samping itu, masalah sosialseperti pengangguran, kemiskinan, dan kriminalitas juga tetapmewarnai kehidupan Ibukotasaat ini. Padahal, menurut harian ini, di usianya yang ke-481,seharusnya Jakarta sudah mampu merias diri dan semakindewasa. „ MJkerjaan berat. Banyak peruntukan lokasidi Jakarta yang sudah diatur dalam Rencana Umum Tata Ruang dan Wilayahtetapi dilanggar begitu saja sehinggakawasan-kawasan terbuka yang umumnya kawasan hijau ataupun resapan airterkorbankan.Gubernur dan wakil gubernur DKI,harus berani menghentikan alih fungsiperuntukan lahan untuk sektor-sektoryang tidak memberi kontribusi bagipembenahan lingkungan hidup kota.Misalnya, menghentikan pembangunanmal yang cenderung mendorong konsumerisme. Apalagi, keberadaannya punmenjadi biang kemacetan.Sedangkan perihal penyelesaian masalah sampah, SH menganjurkan perlunyaJakarta memiliki pabrik pengolahansampah dan pengomposan, serta mengampanyekan reduce, reuse dan recyPakaian LusuhIbukota NegaraBerbagai citra negatif belum bisa lepasdari kota Jakarta.
                                
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59