Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 60
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, 26 September 2008Dari KRD-E ke BisnisTransportasiBERITA PUBLIKPengalaman krisis beberapa tahun membuat PT INKAsemakin meningkatkan profesionalisme dan etos kerjamelalui berbagai produk yang berkualitas.ebagai perusahaan yang pernahmengalami pasang surut, HUTINKA ke 27 yang dirayakan akhirAgustus lalu memiliki makna danmomentum yang kuat untuk menyatukanlangkah dan persepsi yang sama bagiseluruh karyawan menuju era kebangkitan dan kemajuan perusahaan.Bagi Dirut PT. INKA Roos Diatmoko,kesulitan yang pernah dialami antaratahun 2003-2005 menjadi pelajaran yangberharga, karena saat itu perusahaanmengalami kerugian besar sehingga adakeinginan INKA ditutup. Namun berkatkerja keras, PT INKA di tahun 2006 mulaibangkit dan mencapai break even point.Bahkan tahun 2007 secara spektakulermencatat laba 500 % atau lima kali lipatdari rencana. Prestasi makin diukir tahun2008 ini dimana untuk pertama kalidalam sejarah, perusahaan mampu menembus angka Rp 500 miliar untuk salesdan Rp 1 triliun untuk kontrak.Roos mengatakan, sales Rp 600 miliardan kontrak di atas Rp 1 triliun, insya Allah bisa tercapai. Hal ini sejalan dengankeinginan pemerintah melakukan privatisasi PT INKA. Diharapkan tahun 2010,akumulasi kerugian yang lalu bisa ditutupdan INKA pada tahun 2010-2011 siapdiprivatisasi.“Selain bergerak dalam bisnis inti diPerkeretaapian dan mendukung revitalisasi Perkeretaapian, kami juga mengembangkan bisnis transportasi yangmengutamakan pendekatan regionalkepada pemerintah daerah melalui berbagai macam moda transportasi, misalnyamoda KA rel diesel, rail bus atau busgandeng. Prinsipnya, transportasi angkutan massal yang berbasis ramah lingkungan menjadi produk unggulan kami,”kata Roos Diatmoko.Business plan, menurutnya, yang dikembangkan PT INKA tidak jauh berbedadengan Nippon Shario (Jepang) dandianggap sebagai guru. Di sana produkKA-nya sekitar 40-45%, sementara yanglain produk transportasi, alat-alat beratdan konstruksi. INKA pun akan melakukan semacam itu pada saat pembangunan perkeretaapian di Indonesiamengalami puncak dan berfluktuasi. Kitasudah siap dengan produk-produk di luarperkeretaapian dan itu dibangun darisekarang.Rencana revitalisasi Perkeretaapiansegera dilaksanakan dengan masa transisi3 tahun, sebagaimana diungkapkan WakilPresiden Jusuf Kalla dan dananya mencapai Rp 19 triliun. Sementara pembangunan sarana KA mencapai Rp 4,9triliun. “Itu peluang bagi INKA, karenaproduk-produk Perkeretaapian mampudibuat oleh INKA. Dan INKA harusmempersiapkan kapasitas sesuai dengankebutuhan tersebut,” tutur Roos.Roos juga melihat peluang bisnis semakin terbuka, baik di sektor Perkeretaapian maupun transportasi, di manapemerintah daerah nantinya sangatmembutuhkan transportasi dan INKAsudah mengantisipasi kebutuhan itu, diantaranya Monorail, pangsa pasar Jakarta, Bandung, beberapa kota besar danmenengah. Konsentrasi tertuju kepadakompetensi dan kami berharap pembayaran dalam bentuk DIPA yang selamaini dilakukan diubah menjadi multiyesagar perusahaan dapat melakukan produksi secara kontinu.Berbagai dukungan terhadap programPT. INKA mengalir, di antaranya dariKomisaris Utama PT INKA, Soemino EkoSaputro. Menurut Soemino, produk yangdihasilkan perusahaan ini memiliki kualitas yang tinggi dan tidak kalah denganproduk dari negara lain yang sudah majuindustri KA-nya, seperti KA Argo Anggrek,Argo Muria, Argo Gede yang menjadiproduk unggulan buatan PT. INKA.“Penggunaan nama Argo, bukan namabinatang, seperti Argo Dwipangga, Sancaka, Taksaka atau nama sungai. Berbagaiproduk INKA memakai nama Argo. Produksi INKA itu luar biasa, itu brand image. Pengakuan bukan datang dari dalamnegeri saja tapi pengakuan serupa jugadatang dari negara lain pengguna produkINKA, seperti Malaysia dan Bangladesh.Saya yakin, pengembangan bisnis yanginovatif seperti transportasi denganpangsa pasar terbuka luas, memilikiprospek yang cerah,” tutur mantan DirjenPerkeretaapian ini.Etos kerja semakin ditingkatkan, kataSoemino, perhatian terhadap target waktu,tidak ada yang namanya santai. Sepertibulan September ini beberapa produkINKA harus selesai dan disampaikankepada pemesan, khususnya untuk 25 KAekonomi kebutuhan angkutan Lebaran.Kita punya peluang untuk mengejar target di luar pesanan PT KA, dan di luarDepartemen, UU 23/2007 memberipeluang dan tantangan bagi INKA dalampengembangan usaha. Namun, bermunSKA KOMUNITAS: Presiden SBY bersama Ibu Ani didampingi beberapa menteri serta Dirut PT.INKA Roos Diatmoko saat mencoba KA Komunitas.foto: dok.humas INKA
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60