Page 50 - Majalah Berita Indonesia Edisi 61
P. 50
50 BERITAINDONESIA, November 2008Membangun Komunitas Antar Negara Melalui Jalanebagai salah satu uratnadi penggerak ekonomi, jalan nasionalmemungkinkan berkembangnya pusat-pusat kegiatan perekonomian masyarakat. Hal itu tidak lepas dariadanya jaringan jalan yangsaling menghubungkan satusama lain dan menjadi satukesatuan. Terkait dengan halitu, DR.A.Hermanto Dardak,Dirjen Binamarga Departemen PU menjelaskan kepadaSamsuri dari Berita Indonesia.Bagaimana sasaran dantarget pembangunan jalannasional?Pembangunan infrastrukturdidasarkan pada prinsip untukkepentingan seluruh lapisanmasyarakat dan diharapkanmakin mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat,melalui azas keseimbangandan prioritas. Pembangunanterus dilakukan di daerah yangberkembang cepat seperti diJawa dan sebagian Sumateraserta berbagai daerah yangmengalami pertumbuhan semisal Kalimantan, Sulawesi,Papua atau daerah lain, pembangunan prasarana disesuaikan dengan derap dinamikaperekonomian daerah yangbersangkutan.Prioritas pengembangannya?Prioritas itu memiliki indikator. Seperti percepatan pembangunan 4 lajur di Panturabukan dirancang untuk kebutuhan saat lebaran ataumomen tertentu, tapi mengantisipasi dan disesuaikankebutuhan. Jalur JakartaSemarang merupakan jalurutama, dimana mobilitas lalulintas ekonomi di pulau Jawa80 persen berada di daerahPantura.Pelanggaran aturan kendaraan yang melebihi kapasitas muatan, sejauhmana pengaruhnya terhadap kondisi jalan?Belum jelasnya sanksi bagikendaraan yang melebihi batas muatan mengakibatkankerusakan jalan lebih cepatdari waktunya. Indonesiamengikuti standar internasional dengan menaikkan beban satu gandar menjadi10 ton. Artinya, truk satugandar boleh mengangkut 13 ton. Di belakangdua gandar dan ikatannya satu, maka truk itumengangkut 25ton. Adanya kendaraanmelebihibebanmengakibatkanjalan tidak efisien.Hitunganke,rusakanjalan akibat kelebihan beban,semisal, 50 juta kendaraanyang lewat dalam masa 10tahun. Tapi yang terjadi 50juta kendaraan melintas dalamkurun waktu 5 tahun, mengakibatkan umur jalan berkurang 5 tahun.Sejauhmana aplikasiAsean Highway?Standar pembangunan prasarana jalan mengikuti AsiaHighway (benua Asia). Sebagaigambaran, Jakarta-Semarangdengan empat lajur sesuaiAsean Highway. Seperti halnyalintas Utara Jawa dan Sumatera di lintas Timur berlanjutke selat Malaka dan menujuMalaysia sampai ke Thailand,itu bagian dari Asean Highway. Begitu pula di lintas selatan Kalimantan, dari SimpangGaris (Kalimantan Timur) keSamarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Palangka Raya, Pontianak sampai ke perbatasanKuching (Malaysia).Pengembangan ke depan,jalan lingkar selatan menujuKuching dan ke perbatasanBrunei Darussalam diselesaikan. Satu jalan Pan Borneo,mulai dari lintas selatan menembus Kuching (Malaysia)sampai ke Brunei sudah dibentuk. Di mana kondisinyasudah mencapai 50 persen,akhir tahun 2009 siap difungsikan.Bagaimana perkembangan lintas barat Sulawesidan di Papua?Jalan provinsi sebagaijalan kolektor primeryang dipadukan denganjalan-jalan nasional,seperti lintas baratSulawesi, Makasar keMaros terus keMamuju,Palu,Go,rontalosampaiMa,nado, direncanakan akhirtahun2009 sudah fungsional. Sementara di Papua,ada 11 ruas jalan meliputi, Papua Barat, Manokwari-Sorong, Manokwari–Bintuni,Jayapura-Wamena, MaraukeTanahmerah, Nabire-Narotali.BERITA EKONOMIPembangunan prasarana jalandihubungkan dengan berbagaidermaga melalui konsep intermoda bagi pengguna kapallaut.Sejauhmana penguasaanteknologi?Seperti pembangunan Cakung-Cilincing yang menggunakan teknologi beton dengan cara memanfaatkan aspal yang diremajakan, sementara teknologi dengan pemanfaatan tanah lunak sampaitanah keras seperti yang digunakan dalam pembangunanjalan tol Waru-Juanda. Pembangunan jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) menerapkan double style denganpanjang jembatan 4,5 Km melewati selat Madura, di manapenerapan teknologi tidak terlepas dari manajemen. Intinya,penguasaan teknologi terusdikembangkan dan penggunaan bahan lokal merupakan pilihan utama. RISHermanto DardakHM Aulia E PanggabeanInnalillahi Wa Inailaihi Roji’unTurut berdukacita yang sedalam-dalamnya,atas wafatnya:Kepala Biro Majalah Berita Indonesia Medan(Tutup Usia 56 Tahun)Lahir di Sipirok 9 April 1952, Meninggal di GleniHospital Medan, 26 Oktober 2008.Semoga almarhum diterima amal ibadahnya dan diampunisegala dosa dan kekhilafannya, serta diberikan tempatsebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Kepada keluarga yangditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan ketabahan lahirdan bathin. Amin.Dari:Pimpinan, Staf dan KaryawanBERITAINDONESIAMajalahfoto: dok.

