Page 49 - Majalah Berita Indonesia Edisi 61
P. 49
BERITAINDONESIA, November 2008 49BERITA EKONOMIKetamakan Berbuah KrisisBanyak lembaga keuanganterjerembab oleh krisiskarena tamak memutaruang.eterpurukan sistem keuangansaat ini berawal dari kebijakanThe Fed menerapkan suku bungarendah pada era awal 2001-an,ditambah maraknya inovasi produk dipasar keuangan. Kebijakan bunga rendahini di satu sisi mendorong terjadinyabooming kredit yang luar biasa, sehinggamenjadikan belanja masyarakat meningkat, sedangkan tabungan berkurang.Kenyataan ini membuat gaya hidupmasyarakat Amerika sangat konsumtifberbelanja di luar kemampuan.Pada bagian lain, bunga rendah inidimanfaatkan masyarakat Amerika yangmemiliki uang lebih sebagai kesempatanberinvestasi dengan membeli rumahsebanyak-banyaknya, dan instrumen investasi lainnya. Sektor properti menjelma menjadibisnis menggiurkan untuk berinvestasi. Sayangnya modalinvestasi ini, sebagian besarberasal dari pinjaman lembagakeuangan. Pada saat yang sama,bank pun siap mengguyurkanberbagai kredit, termasuk kredit perumahan yang pada saatitu permintaannya cukup bagus. Dan untuk memperolehsumber dana murah, bank punberlomba menerbitkan apayang dinamakan surat utangkredit perumahan kualitas rendah yang dikenal secondarymortgage facility (SMF). Aspekkehati-hatian dalam pengucuran kredit dibuang oleh pihakbank.SMF ini seperti bundel suratsurat rumah (seperti sertifikatrumah) yang diagunkan/dijaminkan debitor ke bank. Lalubank membuatnya menjadi surat utang (paper). Surat utangini kemudian ditawarkan kepada investor untuk dibeli olehperusahaan Fannie Mae, yangmemang fungsinya menyediakan dana untuk penyediaan rumah dengan menerima gadai surat-surat rumahtersebut, alias membeli hipotik bank.Uang dari penjualan surat utang ini olehbank diputarkan kembali sebagai kredityang diberikan kepada nasabah, termasukjuga kredit pemilikan rumah. Dari pembayaran bunga dan pokok kredit tadi,sebagian oleh bank dibayarkan ke FannieMae untuk menebus gadai hipotiknya.Surat itu pun diperdagangkan oleh FannieMae. Produk ini ternyata memberikan return yang bagus, bukan saja kepada investor yang membeli apertemen/rumah, jugainvestor yang membeli surat utang.Bank pun merasa memperoleh returnyang besar dari bunga kredit, mengingatkemampuan kreditnya pun bertambahdengan adanya dana tambahan dari suratberharga (SMF) yang dibeli oleh FannieMae. Kenyataan ini menjadi salah satu penyebab ekonomi Amerika sangat bubble.Karena return yang menggiurkan,vestment Bank seperti Lehman Brothersdan merembet ke mana-mana, PNBParibas, Bearstern dan lain-lain. Menurutperkiraan, dana yang bergulir dari suratutang perumahan (subprime) saja sudahmencapai triliunan dollar AS.Seperti mimpi buruk. Dalam waktusingkat, kondisi pasar finansial AS sepertidijungkirbalikkan dan tersapu habis.Lehman Brothers, yang merupakan perusahaan sekuritas keempat terbesar diAS dan salah satu tertua di Wall Streetharus mengaku bangkrut. Merrill Lynchharus merelakan diri diakusisi olehperusahaan yang menjadi rivalnya selamaini, Bank of America.Untuk mengatasi krisis, DepartemenKeuangan Amerika Serikat mengeluarkan paket penyelamatansenilai US$ 700 milyar. Pemerintah juga dipaksa untuk menalangi dan Federal Reserve harusmenjadi lender of resort (penjamin likuiditas terakhir perbankan) sejumlah raksasa bank investasi, lembaga sekuritas atauperusahaan asuransi, dan penjamin kredit yang rontok satuper satu mulai dari Bear Stearns,Fannie Mae dan Freddie Mac,IndyMac, hingga American International Group (AIG), karenaalasan risiko sistemik. UBS,bank tabungan, dan bank kreditterbesar Washington Mutualjuga di ujung tanduk.Mengapa krisis likuiditas diAmerika merembet ke berbagainegara? Karena aliran likuiditasdana yang masuk ke sistemperbankan kapitalis seperti diAmerika adalah semu. Maklum,mayoritas likuiditas dunia perbankan, bukan dari uang sepertiyang kita kenal uang kertas danuang logam, tetapi dari uangbank yang dihasilkan melaluisuatu proses penciptaan uang(money creation) nan canggihdalam sebuah sistem perbankan.Misalnya, banyak surat utang yang dipaketkan dalam bentuk instrumen canggih yang dinamakan derivatif dan diperdagangkan oleh bank-bank Amerika yangtersebar di berbagai belahan dunia kepadabank-bank lain. Akibatnya sebagianindustri sektor keuangan di hampir semuanegara menjadi bubble. Ketika satu bankmengalami kesulitan likuiditas, akanmerembet dan menghantam bank-banklain. Itulah sebabnya, pakar keuanganWarren Buffet menyebut derivatif sebagaisenjata pembunuh massal keuangan. CIDKratusan ribu bahkan mungkin jutaan orang membeli rumah untuk investasi aliasdijual kembali. Namun kondisi perekonomian yang melambat membuat pasokan rumah banyak, pembeli berkurang,yang akhirnya menekan harga dan membuat rumah-rumah itu sulit dijual. Banyakorang terpaksa menjual rumah denganharga rugi agar bisa membayar utang kebank. Bayangkan bila banyak orangmenjual tanpa ada pembeli, kredit punmacet.Inilah yang terjadi di Amerika, diawalidari perusahaan Fannie Mae, disusul Inkarikatur: dendy

